Janganlah kita mencintai segala sesuatunya berlebihan. Sebab ketika kita ‘terlalu mencintai’ maka kita akan berubah menjadi seseorang yang idealis. Saat berubah menjadi idealis, maka mata kita akan tertutup dari kebenaran mana yang benar-benar ‘benar’ dan tertutup dari kesalahan yang seharusnya diluruskan. Ah, bukankah sudah ada haditsnya:
“Janganlah kamu mencintai sesuatu secara berlebihan, karena bisa saja esok yang kamu cintai justru menjadi yang paling kamu benci. Dan janganlah kamu membenci sesuatu secara berlebihan, karena bisa saja esok ia menjadi sesuatu yang paling kamu cintai.”
Lagi pula Allah juga tidak menyukai sesuatu yang berlebih-lebihan.
credit |
Kawan, ada hal yang lebih penting untuk kita urus. Tentulah itu diri kita sendiri. Ada banyak dosa dalam diri yang masih belum kita sadari. Juga ada orang-orang terdekat serta di luar sana yang menunggu uluran bantuan tangan kita. Bukan dengan sibuk saling membicarakan, menjelek-jelekkan, membongkar aib, mengambil kesimpulan seenaknya bahkan menyebar fitnah-fitnah nan keji.
Semut di seberang lautan terlihat, tapi gajah di pelupuk mata sendiri tak terlihat. Allah. Semoga Allah senantiasa mengetuk hati kita. Mengetuk nurani kita bahwa tak ada yang pantas dicintai lebih di dunia ini. Hanya diri-Nya, Rasul-Nya. Yang bisa memberi petunjuk, syafa’at pada kita.
Dan di sana, di Gaza, Palestina. Ada mereka yang lebih membutuhkan bantuan kita. Paling tidak dengan tengadahan tangan kita untuk senantiasa berdo’a. Semoga Allah melindungi mereka. Menjaga mereka. Dan menyiapkan surga yang pantas kelak. Bukankah do’a orang yang didzhalimi akan langsung diijabah?
Semoga menjadi renungan bagi kita semua.
Untuk sejenak bertafakkur.
Menyadari bahwa dunia hanyalah sesaat.
Dan ada kehidupan yang lebih abadi.
Kelak.
Di sana.
Akhirat
Akhirat
Thanks sudah kasih nasihat yang sederhana namun tetap mengetuk pintu hati untuk senantiasa bersyukur dalam kecukupan.. Salam mystupidtheory!
Sama-sama 🙂
Setuju ama postingan ini (y)
kunjungan pertama saya kesini nih, headernya keren 😀
Trimakasih 🙂
Fanatisme buta itu memang mengerikan ya, mba. Semoga yang di Gaza dilindungi Allah. aamiin
Iya sangat 🙁
Aamiin
saya support deh sama ide artikel ini..up up majuu terus pantang mundur..btw aku juga sudah follow blog ini looo.. 🙂
Hehe makasih mbak.
Aku follback ya 🙂
Cinta memang menghilangkan ke-objektifan.. Hati2 mencintai hehehe….
betul 🙂