Banyak sekali yang bicara tentang orang tua. Ayah, ibu, kalau bicara mereka tak jarang mengundang rasa keharuan bahkan tangisan. Entah rindu, ataupun rasa berdosa karena belum berbakti dan membahagiakan mereka sepenuhnya. Tapi bicara kakak dan adik, mungkin masih jarang. Ya karena memang tidak semua punya kakak ataupun adik. Dan Alhamdulillah, Allah menganugerahi saya punya dua-duanya. Satu adik juga tiga kakak.
Saya yang terbiasa sejak kecil tidak pernah jauh dari rumah alias keluarga, kemudian sekarang ‘terpental’ di Surabaya karena ikut suami, jadi baru merasakan betapa kehadiran kakak juga adik ternyata amat berharga. Ya, kalimat lama bahwa
sudah jauh baru terasa. Keramaian mereka, hiruk pikuk ribut-ribut khas kakak adik jadi sesuatu yang terkadang paling dirindukan. Apalagi sekarang semua sudah menjauh. Tiga kakak saya masing-masing sudah menikah dan pisah rumah dari orang tua. Tinggal adik saja yang masih tinggal bersama ayah ibu.
Nah. kemarin-marin saya menonton tiga film yang ceritanya tidak jauh dari kakak dan adik. Filmnya cukup mengharukan. Saya rekomendasi deh untuk semua pecinta film. Ini dia tiga film tersebut: Oh ya, saya tidak akan mereview secara keseluruhan ya. Hanya mengambil garis besar terutama bagian tentang kakak adiknya 🙂
Hotaru no Haka (Grave of the Fireflies 1988)
 |
credit: http://rid-1-syah.blogspot.co.id/2014/03/review-film-grave-of-fireflies-download.html |
Kartun atau anime Jepang dengan judul asli Hotaru no Haka atau lebih familiar dengan Grave of the Fireflies, yang dirilis pada tahun 1988 ini bercerita tentang perjuangan seorang kakak bernama Seita dan adiknya yang bernama Setsuko untuk bertahan hidup selama Perang Dunia II. Setelah Ibu mereka meninggal dunia dan rumah mereka hancur, maka Seitalah yang menjaga Setsuko. Ayah mereka sendiri ditugaskan untuk ikut berperang membela Jepang.
Karena tidak punya tempat tinggal, Seita dan Setsuko tinggal di rumah bibi mereka. Namun, karena Seita tidak pernah bekerja dan sang bibi menyatakan bahwa Seita pemalas, membuat Seita tidak tahan dan memilih untuk membawa Setsuko keluar dari rumah tersebut. Sampai akhirnya mereka menemukan sebuah gua yang tidak terpakai.
Awalnya mereka hidup nyaman di sana. Namun semakin hari kehidupan semakin susah. Apalagi semakin sulit mendapatkan bahan makanan. Sementara surat-surat yang dikirim pada ayah mereka juga tidak pernah sampai. Di sinilah keharuan dimulai. Seita semakin kesulitan untuk mendapatkan makanan-makanan yang baik untuk diri dan adiknya. Sementara Setsuko juga semakin lemah kondisinya karena divonis mengalami kekurangan gizi.
Miracle of Giving Fool
 |
credit: http://yudhimovic.blogspot.co.id/2011/11/film-inspiratif-miracle-of-giving-fool.html |
Bicara Korea, pasti tak jauh dari drama atau film percintaan. Tak ubahnya film Miracle of Giving ini. Meski ceritanya tentang seorang pria yang jatuh cinta pada wanita, tapi yang ingin saya bahas di sini tentu saja bukan itu. Melainkan kisah lain yang ada di film ini.
Setelah kedua orang tuanya meninggal, Lee Sung-Ryong, seorang pria yang mengidap keterbelakangan mental akibat racun asap arang ini tinggal bersama adiknya Jee-In yang masih duduk di bangku SMA. Akibat penyakit ‘idiot’ atau bodohnya, yang bisa ia lakukan hanyalah memanggang roti. Hal ini membuat Jee-In kesal. Ia merasa tak punya seorang kakak karena menurutnya kakaknya sama sekali tidak bisa diandalkan.
Padahal Sung-Ryong selalu berusaha menjaga Jee-In sesuai perintah mendiang ibunya. Ia menempel kertas kecil di tembok untuk mengingatkan dirinya bahwa setiap bangun pagi membuatkan roti panggang, menulis pesan jangan berisik karena Jee-In paling tidak suka diganggu dirinya, dan hal-hal lainnya.
Roti panggang yang dibuat Sung-Ryong tersebut sama sekali tidak pernah disentuh Jee-In. Meski begitu, Sung-Ryong terus berusaha menjaga Jee-In. Bahkan ia selalu berusaha agar Jee-In tidak pernah sakit. Sung-Ryong juga selalu mengulangi kalimat, “Jee-In adikku, dan aku kakaknya.” Hiks. Bagian ini yang paling mengharukan. Sampai akhirnya sebuah kejadian menimpa Sung-Ryong dan membuat Jee-In menyesal dan merasa bersalah.
My Sister Keeper
 |
credit: https://id.wikipedia.org/wiki/My_Sister%27s_Keeper |
Menurut Anna, kelahiran setiap anak adalah kebetulan. Tapi tidak bagi dirinya. Anna tahu bahwa kelahirannya ke dunia adalah sudah direncanakan orang tuanya, Brian Fetzgerald dan Sara Fetzgerald. Kate, sang kakak, mengidap kanker darah dan memerlukan sumsum tulang belakang. Sementara Jesse, kakak Kate, juga orang tuanya tidak ada sumsum tulang belakang yang cocok dengan Kate. Maka dari itu, dokter yang menangani penyakit Kate, mengusulkan agar orang tua Kate menambah anak lagi dengan proses bayi tabung. Karena sumsum tulang belakang dari keluarga biasanya minim resiko jika dibandingkan dengan menerima dari pendonor lain.
Tidak disangka, Anna justru berontak. Ia melapor pada pengacara bahwa sejak kecil ia mendapat perlakuan tidak seharusnya dari orang tuanya. Bagaimana mungkin ada orang tua yang tega menyiksa anaknya demi menyelamatkan anaknya yang lain. Sara, ibu Anna, tidak terima atas perlakuan Anna. Ia pun menantang dalam proses pengadilan.
Tanpa diketahui Brian dan Sara, Anna justru melakukan hal itu atas dasar perintah kakaknya. Kate sudah bosan dengan penyakitnya dan tahu bahwa hidupnya tidak akan lama lagi. Oleh karenanya, ia menyuruh Anna untuk berpura-pura melaporkan orang tuanya pada pengacara. Sampai di proses pengadilan, Jesse pun membongkar semuanya. Yang paling mengharukan adalah kehangatan kisah keluarga mereka, dan kedekatan Kate pada Anna juga Jesse :’)
-x-
Review tiga film di atas lagi-lagi hanyalah review singkat. Saya hanya mengambil garis besar bagian saat cerita kakak dan adik. Tiga-tiganya cerita tentang seorang pengorbanan seorang kakak pada adiknya. Seita yang berusaha menjaga adiknya agar tetap hidup, Sung-Ryong yang meskipun mengalami keterbelakangan mental, tapi ia selalu berusaha menjaga adiknya Jee-In, dan Kate yang tidak mau menyusahkan Anna karena harus mendonorkan sumsum tulang belakangnya dan merasa bahwa Anna berhak hidup layaknya anak-anak lainnya.
Dalam kehidupan nyata, mungkin yang khas adalah ribut-ribut kakak adik. Tapi dibalik pertengkaran-pertengkaran kecil itu, yang namanya darah daging, tetap saja ada rasa sayang yang tak terkira. Barangkali disadari atau mungkin belum disadari. Saya sendiri, setelah menikah dan berpisah jauh dari keluarga justru merasakan perhatian mereka lebih besar. Bahkan saya dan kakak-kakak juga adik saya membuat sebuah grup di WhatsApp untuk kami saling berkomunikasi. Yang tak jarang, kami saling kirim guyonan untuk menghibur satu sama lain juga menanyakan kabar masing-masing.
Oh, hangatnya sebuah keluarga. Bersyukurlah Allah menganugerahi saya mereka. Mereka, saudara kandung saya yang saling menyayangi meski sudah berjauhan sekalipun :’)
Untuk yang masih punya kakak dan adik ataupun kakak atau adik saja, syukurilah keberadaan mereka. Bisa jadi, diam-diam, merekalah saudara yang slalu mendo’akan kita 🙂
Psssttt…. bagi yang punya rekomendasi film atau kartun bagus tentang kakak dan adik lainnya atau tentang keluarga, boleh ya berbagi di kolom komentar. Siapa tahu bermanfaat bagi pembaca lain juga 🙂
14 comments to “3 Film Tentang Kakak Adik yang Mengharukan”
Cilembu thea - Februari 20, 2016
review film tentang kakak beradik ini memang sungguh mengharukan saya juga udah nongton jeh.
betewe ane komentar disini rajin, tapi kak admin yang blognya keren ini sepertinya males komentar balik…blognya udah master sih nih
adedelina - Februari 20, 2016
Iya pak mengharukan 🙂
Hehe maaf ya Pak. Nanti saya mampir deh 🙂
Ila Rizky - Februari 20, 2016
My sister keeper itu kasian banget. 🙁 efek bayi tabung ya. hiks
adedelina - Februari 20, 2016
Iya mbak :')
Rach Alida Bahaweres - Februari 20, 2016
Aku penasaran ama my sister keeper. Tapi kayaknya nggak tega nonton karena sedih pastinya 🙁
adedelina - Februari 20, 2016
Iya mbak :')
Lia Lathifa - Februari 23, 2016
lagi nyari-nyari film ttg kakak adik, nah ini perlu ditonton, pas banget 🙂
adedelina - Februari 23, 2016
Yaps ^_^
Kanianingsih - Februari 26, 2016
makasih referensi filmnya, buat nanti kalau ada waktu:)
adedelina - Februari 26, 2016
Sama-sama mbak 🙂
Irawati Hamid - Maret 1, 2016
penasaran banget pengen nonton film korea Miracle of Giving ini,, sudah lama pengen donlot tapi sampe sekarang belum kesampean 🙁
adedelina - Maret 1, 2016
Iya bagus Mak. Ada kok di youtube 😀
jempolkaki - Desember 11, 2016
klau jaman dahulu kala waktu masih beyes ada tuh film Children Of Heaven kereen.. dl waktu lihat kereeen tapi kalu lihatnya sekarang berasa aneh..
ayahblogger - Januari 10, 2018
May sister keeper emang mengharukan ya. Film keluarga gini buat mengerti ikatan kakak dan adik. Kayak saya nih udah tinggal jauh dari kakak dan adik.