Everything has a clock. Jarang-jarang kan saya bikin judul postingan pakai bahasa Inggris haha. Tapi memang kalau pakai kalimat itu terasa lebih pas bin kece *eh.
Ngomongin CLOCK, yang artinya jam/waktu, erat banget kaitannya sama kata SABAR. Saya itu sebelumnya aduh susah banget buat sabar. Maunya semua serba LANGSUNG. Serba HARUS HARI INI, HARUS SAAT INI. Maaf bukan jebol, tapi capslock menandakan bahwa memang setidak sabar itulah saya 😂
Even sekarang lebih baik dibanding sebelumnya, tapi saya merasa sabar ini memang harus banget dipelajarin seumur hidup. Iyalah karena seumur hidup kita nggak lepas dari yang namanya masalah dan keinginan. Kalau ada masalah, maunya lebih sabar. Punya keinginan, nah gimana sih biar sabar.
Saya jadi ingat betapa banyak keinginan saya yang dulu tidak saya sabari, akhirnya tercapai. Tapi dengan cara yang tidak saya duga sebelumnya. Seringkali malah terjadi lebih indah 😭
SABAR. Everything has a clock
Makanya, suami sering ngomong. “Sabar. Everything has a clock.” Dan untuk benar-benar memahami kalimat ini, saya butuh kejadian berulang-ulang untuk benar-benar SADAR. Sadar bahwa “Ya iya, De. Semua itu PASTI ADA WAKTUNYA kok! Pasti akan ada SAATNYA. Mungkin nggak sekarang. Tapi nanti, saat kamu sudah SIAP!”
Nah ini. Seringkali kita kan sebagai manusia suka nggak sabaran ya. Padahal pandangan kita nih terbatas. Mungkin kita meerasa sekarang waktunya sudah pas. Padahal menurut Allah, belum tuh. Kita merasa kenapa nggak sekarang aja sih? Ya karena menurut Allah kita belum siap!
Misalnya saja yang terjadi pada saya. Masalah toilet training anak-anak. Sudah dari Emir 20 bulan saya nggak sabaran pengen cepet-cepet dia lulus toilet training. Tapi yang ada saya malah emosi. Sudahlah emosi, Emir belum juga lulus. Jadilah saya makin pegal hati.
Sampai kemudian saya let it slow aja. Belajar santai. Belajar tutup mata, tutup kuping apa kata orang. Lalu di saat Emir mulai sekolah, ada asisten di rumah, semua terjadi justru berbarengan. Emir PLUS Elis sudah BISA pipis di kamar mandi bahkan sudah bisa pup di WC juga 😭
Awalnya padahal saya cuma berharap Emir, tapi ternyata dikasih bonus Elis pun langsung bisa huhu.
Clocknya apa? Clocknya karena bisa jadi Emir sudah sekolah, jadi dia ada contoh teman-temannya. Bisa juga karena sudah ada asisten, jadi saya nggak terlalu capek nyuci sendiri lagi.
Atau karena ya memang sekarang sudah waktunya saya siap. Dan memang saya sendiri merasa bahwa saya yang sekarang sudah lebih tenang menghadapi masalah toilet training dibanding saat Emir masih 20 bulan dulu 😭
Yang terjadi malah lebih indah
Ada lagi misalnya masalah me time. Sejak Elis lahir, entah kenapa saya makin merasa bosan di rumah. Suntuk rasanya setiap hari hanya berkutat urusan anak-anak dan rumah. Again, again kata suami, “Sabar. Everything has a clock.” Dulu sih geregetan dengernya. Kapan dong waktunya aku beneran bisa bebas. Me time 😩
Ternyata, pas Januari tahun ini, di saat Elis sudah 19 bulan. Dan sudah mulai berkurang minum ASInya. Saya mendapat me time yang sungguh luar biasa. Belajar healing bersama idola saya, Mas Adjie Santosoputro 😭
Baca ceritanya di postingan: Emotional Healing Mindfulness
Tuh kan, mungkin saya dulu berharapnya me time cuma sekadar nonton, atau ngemall, atau ke toko buku sendirian. Tapi karena disuruh sabar, alhasil benar kata suami. Semua ada CLOCKNYA. Dan langsung dikasih sama Allah me time yang benar-benar berfaedah 😭 Itu juga kali pertama saya benar-benar pergi jauh sendiri. Tanpa suami dan anak-anak 😭
Kadang untuk memahami hal kayak gini memang nggak bisa langsung instan. Seringkali butuh mengalami berkali-kali dulu baru kita benar-benar DONG.
Semua PASTI ADA MASANYA
Saya rasa ini terjadi di setiap lini kehidupan. Mau apapun masalah kita, apa saja keinginan kita, semua itu PASTI ADA MASANYA kok. Masa untuk selesai, terlewati, dan keinginan kita terpenuhi.
Semua kembali pada keyakinan kita sendiri. Bahkan saking Allah Maha Baik, sekalipun kita sedih saat itu, masalah ya akan tetap terlewati begitu saja. Seringkali juga yang tadinya keinginan kita hanya sebatas A. Tapi karena Allah baik, yang terjadi malah melebihi ekspektasi kita menjadi A B C D E yang sungguh indah 😭
Maka dari itu keyakinan bahwa Allah PASTI mengabulkan keinginan kita, tetap harus terpatri kuat di dalam hati.
Meskipun barangkali kelak keinginan kita rasanya tak jua tercapai, itu PASTI ada hikmahnya. Entah Allah sedang menyelamatkan kita dari dosa yang tidak kita sadari karena keinginan tersebut. Atau Allah memang menyelamatkan kita dari marabahaya yang akan timbul bila keinginan tersebut tercapai. Atau barangkali memang bukan di dunia tempat keinginan itu terkabul, melainkan nanti, di akhirat, di jannah-Nya. Masya Allah.
La Tahzan. Kita tidak perlu berlarut dalam kesedihan. Allah pasti ada bersama kita. Yakinlah bahwa Allah itu betul-betul Maha Baik. Karena tidak ada sebaik-baik penolong, pemberi solusi terbaik masalah hidup kita selain Allah Azza wa Jala 😊
Yuni setuju dengan pendapat “everything has oclock”. Seringkali yuni juga merasa, begitu berat masalah ini. Rasanya apa bisa terselesaikan. Namun begitu yuni menghadapinya meski terpaksa pada awalnya, masalah itu akhirnya terlewati. Selesai. Hehehe
Iyes kadang tanpa kita sadari tau-tau kita ternyata bisa ya, Mbak :’)
Bener banget. Dulunya ngebet punya anak, tapi trus disadarkan oleh Allah bahwa aku mesti perbaiki diri dulu. Aku orangnya sering gak sabaran, bahkan bisa sampe nyulut pertengkaran. Ga kebayang deh, kalau punya anak sekarang. Bisa terluka batin mereka.
Iya punya anak bener-bener ujian kehidupan banget
Klasik tapi bener banget quote-nya.
Iyes 🙂
Kepasrahan diri pada ilahi, menjadi kunci turunnya Anugerah yang maha dahsyat. Ulasan di atas menggambarkan bahwa kita sebagai manusia dituntut “iqra” terhadap peristiwa dan fenomena yang terjadi dalam kehidupan kita. Tentu, semua harus dilalui dengan sabar dan tawakal.
Iya Mas, pasrah dan tawakkal 🙂
Ah, iya ya mbak, semua ada waktunya. Saya ini juganorang selalu nggak sabaran. Harus belajar untuk santai nih, karena mungkin bagi Allah saya emang belum siap.
Huum Mbak, pandangan manusia sangat terbatas. Padahal Allah Maha Tahu :’)
MasyaAllah. Betup bgt mbak..
Aku selalu suka dengan tulisan mba. Terimakasih❤
Sama-sama. Terima kasih juga sudah membaca tulisan saya 🙂