
4. Tanpa menyebutkan namanya, coba ceritakan bagaimana pertemuan pertamamu dengan si dia!
Pertemuan di dunia maya
Siang itu, tiba-tiba saja saya mendapati sebuah pesan di Facebook. Saat saya lihat namanya, saya mulai ingat-ingat lagi, sepertinya saya kenal dia. Dan benar saja, dari isi pesannya kami memang kenal! Setelahnya, saya langsung menyetujui permintaan pertemanannya, ah saya jadi merasa berdosa karena berhari-hari mengabaikan permintaannya tersebut.
Pertemuan ke sekian
Sekian lama tidak bertemu, sekitar tahun 2011 kami bertemu lagi di desa A. Sejak itu saya mulai tertarik padanya. Ada yang lain dari pesonanya. Entah apa, saya juga tidak tahu. Sejak itu pula saya mulai memperhatikan status-status facebooknya. Ajaibnya, statusnya selalu membawa pencerahan. Maka muncullah rasa kagum dalam hati saya.
Kali lain, saya beranikan diri meminta nomor handphonenya. Padahal saya juga tidak tahu buat apa sebenarnya. Tapi dia berbesar hati memberikan.
Komunikasi itu hanya sesekali. Lebih tepatnya jika saya memang benar-benar sedang butuh. Biasanya saya jadikan dia untuk tempat bertanya. Karena pikir saya dia memang orang yang cukup bijak.
Pertemuan yang memikat
Tahun 2012, kami dipertemukan lagi di desa A. Kali ini pesonanya semakin memikat. Saya benar-benar tidak mengerti. Tapi berbeda dengan saya, dia terlihat biasa-biasa saja.
Setelahnya, kami tidak pernah bertemu lagi. Komunikasi pun kian jarang. Saya sibuk dengan dunia saya. Dia pun sibuk dengan dunianya.
Sempat pada tahun 2014 dia menyambangi rumah saya. Tapi sayang, hanya orang tua saya yang bertemu dengannya. Sedangkan saya sedang di luar. Dia terlihat sangat buru-buru. Kecewa, sedikit. Padahal saya sudah berusaha mengejar waktu supaya bisa ketemu, hiks.
Rencana-Nya
Begitulah. Jadi setelah 2012 kami tidak pernah bertemu lagi. Dan pertemuan-pertemuan yang saya dambakan tidak pernah terjadi.
Sampai Allah punya kehendak, kami justru dipertemukan lagi pada pertengahan tahun 2015. Saat dia melamar dan menikahi saya 🙂
Rencana-Nya memang sungguh tidak terduga 😊
12 comments to “Pertemuan-pertemuan Itu”
Anisa Ae - Januari 21, 2017
Rahasia Allah, siapa yang tahu? 😀 Jadi ikut nostalgia juga. ^_^
adedelina - Januari 21, 2017
Hihi 😀
Samaratul Qalbi - Januari 21, 2017
Huah… jadi baper saya baca nya.. Rencana Tuhan memang selalu indah ya mbak T_T
Ini yang dibilang kalo jodoh gak akan lari kemana, buat saya yang belum nemu sama yg nama nya jodoh, crita kayak gini jd penguat hati,,,bahwa yang sudah ditakdirkan bersama tetap akan bersama. Salam kenal Mbak Ade ^_^
adedelina - Januari 21, 2017
Betul Mbak. Allah Maha Tahu yang terbaik buat umatNya. Salam kenal juga Mbak Samara 🙂
Prima Hapsari - Januari 21, 2017
Ingat pertemuan sama suami dulu. Biasa dan nggak berkesan. Eh, malah berakhir di pelaminan. ^_^ Sampai sekarang nggak nyangka rasanya. Tapi aku bahagia
adedelina - Januari 21, 2017
Alhamdulillah ya 😀
Esti Sulistyawan - Januari 21, 2017
Perkenalan lewat duna maya, biasanya lebih 'sesuatu', :p Hehehehehe
adedelina - Januari 21, 2017
Tapi kalo saya memang udah kenal dari kecil. Baru ketemu lagi di dunia maya hihi
Naelil16 - Januari 21, 2017
Wah kisahnya… Banyak orang yang mencari jodohnya jauh-jauh. Padahal tidak sedikit juga yang menikah dengan kawan lama :'D Kalau jodoh mah pasti bersatu ya hhe
adedelina - Januari 21, 2017
Iya hehe 🙂
Ade Anita - Januari 21, 2017
Jadi inget lagunya Afghan "jodoh pasti bertemu"…
adedelina - Januari 21, 2017
Aku suka banget tuh lagunya *eh :v