Hmm… maraknya perkembangan media sosial saat ini jadi menambah marak saja kabar-kabar yang disajikan. Dari mulai sekedar postingan status, foto, sampai berita-berita terkait kejadian dalam dan luar negeri, apa saja pokoknya. Ada saja yang bisa dijadikan bahan diskusi.
Tapi mirisnya, sering kali kabar-kabar ini ditanggapi secara reaktif dan diskusi tidak jarang malah jatuh jadi perdebatan sengit. Saling lempar komentar. Saling ngotot-mengotot. Sampai merasa bahwa diri paling benar.
https://pixabay.com/id/ipad-maket-apple-bisnis-komputer-632512/ |
Selalu akan ada pro kontra
Kawan, pro kontra itu sudah biasalah ya. Apapun status dan beritanya, akan selalu muncul kedua hal ini. Tidak usahlah kita emosi. Meninggi-ninggikan suara seolah yang lain salah. Kalau kita memang kontra, ya sudah barangkali yang pro punya pendapat sendiri. Pemikiran orang kan memang berbeda. Kita tidak bisa selalu menyamakan persepsi. Ya karena isi kepala sudah beda. Itu artinya, hasil pandangannya pun akan berbeda.
Kalau emosi, yang ada kita hanya buang-buang waktu dan tenaga untuk hal-hal yang sebenarnya jauh lebih penting daripada sekedar mengurusi kabar terkini yang tidak ada kelar-kelarnya.
Cari tahu kebenarannya
Ini yang tidak kalah penting. Seringkali kita membaca terlalu cepat. Tanpa mencari tahu kelanjutan kebenaran sebuah kabar atau berita. Padahal, hal-hal seperti ini kadang ditimbulkan oleh oknum-oknum nakal yang senang menyebarkan berita hoax (bohong.red). Dia senang jika postingannya jadi ramai. Si pembuat berita senang karena trafficnya naik, tinggal kita deh yang menanggapinya terlalu serius hingga timbul perang-perangan komentar. Dia tertawa, kita yang kesal. Huh!
Di sinilah makanya ada anjuran tabayyun. Mencari kebenaran dari sebuah berita. Kalau memang niat kita membagikan, paling tidak kita sudah tahu kebenaran berita tersebut. Jangan gegabah ingin cepat menyebarkan, padahal kita tidak tahu benar atau tidaknya sebuah berita. Salah-salah, yang ada kita malah menyesatkan orang lain. Naudzubillah.
Pro kontra? Santai ajalah!
Stay positive yuk! Belajar bijak menanggapi segala sesuatunya. Tidak selamanya semua kabar harus ditanggapi. Ada hal yang memang tidak perlu diseriusi.
Pun selama tidak melanggar norma dan aturan yang berlaku di agama dan masyarakat, biarlah orang dengan pendapatnya, kita pun dengan pendapat sendiri. Tidak perlu saling salah menyalahkan. Sebab kebenaran versi manusia itu akan selalu berbeda. Jika pun orang lain salah, masih ada banyak cara untuk mengingatkannya secara elegan 🙂
So, santai ajalah menghadapi media sosial!
Daripada emosi, mending ngopi yuk! ☕
malah bikin males bacanya kalau saya mba terkait issue pro kontra dan hampir sama dengan rekan2 saya. Penggiringan opini publik bagi yang kurang baca akan mudah terpengaruh bagi yang wawasannya luas malah ketawa. Menanggapi isue perlu juga knowledge biar ga asbun jatuhnya. Emang harus tabayun tapi sayang kebanyakan refleknya langsung judgement. bukannya memperat silaturahmi malah merusak xixixi.
Hihi iya mbak. Mending ngurusin anak ya :v
Pro Kontra itu manusiawi, bukan manusia namanya kalau tidak ada perbedaan pendapat. Bener mbak, mending ngopi aja yuk 😀
Nice share..
Yap. Krn inti hidup itu sendiri penuh dengan perbedaan 🙂
Yuk ngopi, thanks mbak 😀
Makanya saya juga gak mau asal ngeshare meskipun beritanya terkadang mengundang banget utk dishare hehe….
..
Hihi iya mbak mending ngeshare yg lain aja :v
Mbak Adeeee, akhirnya ketemu disini 😀
Btw, G plus sama site blognya udah tak invite ya *invite balik dong* hahaha
Btw, akan selalu ada 2 mata dalam satu persoalan, pro dan kontra. Dan yang paling menyebalkan adalah yg warna abu2, kalo disana pro ikut pro, kalo disini kontra ikut kontra. Kan sebel gapunya pendirian
Oke mbak ayaa 🙂
Hihi yg kayak gitu abaikan ajalah :v