Maka sekali lagi, berharap kesempurnaan adalah sebuah kemustahilan besar. Dalam tulisan tadi Mas Adjie mengingatkan dari ketidaksempurnaan sesungguhnya kita bisa belajar kebaikan.
Kita tak akan mampu mendapatkan seseorang yang sangat sempurna sesuai dengan yang benar-benar kita inginkan. Begitulah pembelajaran yang saya dapatkan. Menuntut orang tua, anak, saudara, teman, kekasih dan pasangan hidup agar sesuai keinginan kita adalah pekerjaan yang tak berkesudahan, melelahkan. Ketika suatu waktu mereka mampu memuaskan keinginan kita, selang beberapa saat, kita tergoda untuk menuntut lagi dan lagi, dengan batas yang lebih dari sebelumnya. Terus seperti itu. Selalu saja ada alasan untuk tidak sempurna. Bahkan kita sebaiknya tidak perlu berusaha menuntut kesempurnaan, karena jika kita melakukannya, malah menghadirkan penderitaan.
Segala yang datang dan pergi dalam hidup ini;keluarga, ibu, ayah, kakak, adik, suami, istri, anak, sahabat, kawan, kekasih,setiap peristiwa, baik yang menyulut tawa maupun air mata;sudah cukup baik adanya. – Adjie Silarus
Jadi, kalau kita saja tidak sempurna dan tidak mau dituntut untuk sempurna, maka kehidupan pun berlaku sebaliknya. Tidak ada yang namanya sempurna. Yang ada hanyalah sebuah kebaikan dari ketidaksempurnaan 🙂
Kesempurnaan hanya milik Allah Swt, 🙂
Setuju 🙂
Saya juga sangat setuju ko, BW aja dulu mba biar nambah baraya, kedepannya bismillah.
🙂