“Mungkin ada seseorang yang memanfaatkannya.” Begitu katamu.
Sampai kata-kata itu keluar, rupanya kau mulai percaya. Mencoba membelalakkan mata berkali-kali. Menampar-nampar pipi dan mencubit tanganmu. Dan yah, toh kenyataannya memang begitu.
“Kenapa baru sekarang, tapi kenapa juga harus aku? Apa salahku ya Tuhan.”
Tuhan? Kau tidak sedang menyalahkan Tuhan bukan? Ya. Kuharap kau hanya berpikir bahwa itu semua karena Tuhan punya urusan. Bukankah Dia Yang Maha Membolak-balikkan Hati? Kapan dan apa yang Ia kehendaki, kun fayakun. Jadi, maka jadilah.
Kau benar. Bahwa sebenarnya rasa indah itu bisa bertahan lama jika terus dipupuk dan disiram dengan usaha. Tapi lagi-lagi Tuhan punya urusan. Kenapa kau tidak berpikir saja bahwa Tuhan sedang menyiapkan rencana yang lebih indah untukmu? Ah. Mungkin itu terdengar klise. Tapi itu benar lho. Kadang kitalah sebagai manusia yang sok tahu. Menerka, merencanakan dan berharap masa depan akan seperti yang kita inginkan. Oh ya, ada satu yang kau lupa. Usaha tak bisa berjalan sendiri. Sebab, ia akan menjadi kesombongan. Ia akan indah manakala ada pendampingnya. Apakah itu? Do’a.
credit |
berkunjung, minal aidin walfaidin mohon maaf lahir batin, jangan lupa kunbalnya ya ^_^
iya sama-sama terima kasih 🙂
Hhhmmm… Singkat tapi bagus….
Tuhan yang mengatur, sementara kita hanya berusaha dan berikhtiar….
Salam dari Makassar
Trimakasih 🙂
Salam juga dari Bekasi 🙂
datang berkunjung sambil menyimak, o iya minal aidin walfaidin ya, ditunggu kunbalnya
iya sama-sama terima kasih 🙂
kun fayakun,,,semua memang kehendak Tuhan,,,
Betul mbak 🙂