Skip to content

Sohibunnisa

Personal & Lifestyle Blog

  • Home
  • About
  • Disclosure
  • Portfolio
  • My Other Blog
  • Toggle search form

Apa yang Bisa Diambil dari Nikah Muda Muhammad Alvin Faiz?

Posted on Agustus 10, 2016Juli 12, 2018 By Ade Delina Putri 51 Komentar pada Apa yang Bisa Diambil dari Nikah Muda Muhammad Alvin Faiz?
Muhammad Alvin Faiz, laki-laki berumur 17 tahun yang mengejutkan netizen dengan keputusan nikah mudanya. Well, menurut saya ini kabar (lebih) baik daripada ABG yang kemarin sempat viral itu 😛
Saya sendiri sebenarnya tidak begitu kaget kalau ada anak yang mau nikah muda, malah seneng-seneng aja. Karena itu artinya dia lebih bertanggung jawab daripada laki-laki yang hanya sekedar pacaran *eeh. Tapi memang sih yang buat heboh Alvin ini bukan cuma karena dia menikah dengan seorang wanita keturunan Tionghoa dan menjadikannya mualaf, melainkan karena usianya baru 17 tahun! Yap, usia segitu biasanya lagi happy-happynya karena mau lulus sekolah dan mencari kampus untuk kuliah. Tapi kalau untuk nikah muda? Saya bisa bilang, ini keputusan yang amat keren 🙂
http://indowarta.com/hiburan/14447/usai-2-bulan-belajar-islam-larissa-chou-putuskan-jadi-muallaf-dan-menikah-dengan-alvin-putra-ustadz-arifin-ilham/
Lalu apa yang bisa diambil dari keputusan nikah muda seorang anak ustadz ternama, Arifin Ilham ini?

Dia mampu membawa wanita non muslim menjadi mualaf.

“Waktu itu Alvin terlibat debat dengan Larissa yang etnis China itu soal Islam-Kristen. Larissa kalah debat. Akhirnya memutuskan memeluk Islam. Tak hanya itu, keluarganya termasuk ayahnya Rudi Gunawan juga memutuskan masuk Islam,” ungkap Jibriel kepada Voa-Islam, Sabtu (6/8/2016) pagi.

sumber: http://www.pos-metro.com/2016/08/kalah-debat-lalu-jadi-muallaf-larissa.html
Kabarnya, karena Alvin debat dengan sang wanita bernama Larissa Chou tentang agama. Tapi si wanita kalah debat, dan akhirnya memutuskan untuk masuk Islam. Meski saya tidak tahu persis isi debatnya, tapi bisa disimpulkan bahwa perdebatan soal agama, apalagi dari segi perbedaannya, saya rasa bukan hal yang mudah. Ini menandakan, bahwa seorang Alvin mumpuni dalam agamanya. Artinya ia memahami agama Islam secara keseluruhan. Apalagi dia sampai mampu membawa si wanita menjadi muslim. Bahkan sampai keluarga wanita tersebut juga ikut menjadi mualaf. Saya kira tidak semua muslim mampu seperti ini 🙂

Dia berani mengambil keputusan nikah muda untuk menghindari zina.

Berapa banyak yang bisa berpikir seperti ini? Terlebih anak muda seusia Alvin biasanya lebih banyak yang berpikiran untuk sekedar pacaran. Sebab pacaran tidak mengikat. Tidak suka, ya bisa diputuskan kapan saja. Beda dengan menikah yang sangat terikat dan penuh dengan komitmen. Dari mulai mengucapkan akad yang artinya si lelaki sudah sanggup dengan segala tanggung jawab dan konsekuensi dalam pernikahan. Sampai artinya si lelaki sudah siap untuk menanggung segala kebutuhan istrinya dari mulai nafkah lahir sampai batinnya.

Baca: Cinta Tidak Serendah Itu

Di sini poinnya, banyak kekhawatiran netizen karena usia Alvin baru 17 tahun. Sementara usia segini biasanya emosi dan karir belum matang. Tapi kabarnya karir Alvin sudah matang sih. Sebagai pengusaha dan penceramah kalau tidak salah. But, di luar itu, kembali lagi ketika Alvin memutuskan untuk menikah, apalagi dia juga memang laki-laki yang paham agama, maka sepertinya dia sudah tahu apa yang harus dilakukan setelah menikah dan tahu dengan konsekuensi dalam pernikahan. Jadi, semoga niat Dek Alvin untuk menghindari zina, juga sudah diimbangi dengan kematangan dan pengetahuan tentang pernikahan ya 🙂

Dia mampu meyakinkan orang tuanya untuk nikah muda.

Berani mengambil keputusan nikah muda, itu artinya dia juga harus berani untuk meyakinkan orang tuanya. Kemarin saya sempat baca status Mak Indah Juli. Sebagai orang tua yang memiliki anak usia 16 tahun, beliau justru merasa deg-degan mendengar anak muda seusia Alvin sudah menikah. Barangkali rasa deg-degan ini dipicu oleh kekhawatiran sebagai orang tua apakah sang anak benar sudah mampu untuk menjalani pernikahan. Sebab bagi kita atau orang tua yang sudah menikah, pasti sudah paham bagaimana isi kehidupan pernikahan bernama rumah tangga ini. Sementara jika sang anak hanya memutuskan untuk menikah tapi tidak diimbangi dengan kestabilan emosinya terutama, maka saya yakin orang tua tidak mengizinkan si anak untuk menikah. Ya istilah kasarnya, “belajar aja dulu yang bener.” Ya belajar agama, belajar bagaimana menjadi pemimpin (untuk laki-laki), belajar untuk bertanggung jawab, dan lain-lainnya. Karena pernikahan itu memang kompleks. Namanya juga fase separuh hidup, jelas saja butuh kematangan untuk menikah. 
Dan Alvin ini, keren. Karena itu artinya, sebelum menikah berarti dia sudah mampu meyakinkan orang tuanya. Yakin bahwa dirinya sudah mampu, yang akhirnya membawa keyakinan orang tuanya juga bahwa dia sudah mampu untuk menikah. Kerennya lagi, saya dengar kabar karena usianya belum genap 18 tahun, alhasil dia harus menjalani sidang pra nikah. Yang sidangnya itu diisi banyak kyai. MasyaAllah, berarti sidangnya lancar ya :’) 
Yap, tiga itu sih yang barangkali bisa dijadikan hikmah. Lantas apa dengan kekerenan Alvin ini, nikah muda bisa jadi trend? Dengan dalil untuk menghindari zina, apakah nikah muda bisa dengan mudahnya dilaksanakan? Nay nay nay! Menikah memang lebih baik dari pacaran yang dekat dengan zina. Tapi apa iya, misalkan ada anak SD yang sudah pacaran, lantas kita bisa bilang, “Dek, dek, menikah saja. Itu lebih baik dari pacaran.” Impossible kan!

Menikah Juga Butuh Kesiapan dan Kepantasan Diri

Sah, sah saja, menikah muda. Asaaaaaaal.. sudah siap dengan segala konsekuensi dan tanggung jawabnya. Apa saja yang harus disiapkan? Ya mental, pemahaman agama, tanggung jawab untuk memimpin dan menafkahi bagi laki-laki. Belajar mengurus urusan rumah tangga bagi perempuan. Dan banyak hal lainnya. Alvin bisa menikah ya karena memang dia sudah siap. Terlepas dari apakah sebenarnya emosinya sudah matang atau belum, tidak ada yang tahu. Menurut saya pribadi, kalau orang tuanya saja sudah membolehkan, maka sepertinya memang tidak ada yang diragukan. Sebab yang tahu seorang anak itu ya orang tuanya.

Pernikahan itu kompleks kawan. Banyak hal yang harus kita pahami dulu sebelum memasuki biduk rumah tangga ini. Pernikahan itu bukan hanya sekedar sah, lalu bisa tidur bareng dan bahagia selamanya. Nay! Tidak semudah itu. Sini, sini saya bisikkin. Pernikahan itu 100% bermasalah! Bermasalah di sini apa maksudnya? Sama seperti kehidupan, sebenarnya. Dalam pernikahan pun akan selalu ada masalah yang muncul. Terlebih, dalam pernikahan ada dua kepala yang berbeda, yang hidup dalam satu rumah. Salah naruh letak baju saja bisa jadi masalah besar. Jangan lihat sepelenya, tapi lihat dari sisi mengapa yang sepele saja bisa jadi masalah? Ya karena suami istri berbeda kepala. Berbeda kebiasaan di rumahnya sebelum menikah. Itu sebabnya suami istri harus pandai mengelola emosi. Menghadapi segala perbedaan itu dengan bijaksana.

Selain itu, menikah juga butuh pemahaman agama yang baik. Untuk apa? Ya sebagai tuntunan dalam pernikahan. Kita menikah dengan membawa agama. Maka menjalaninya dengan syariat, adalah suatu keniscayaan. Banyak urusan dalam pernikahan yang dituntut untuk memahami agama. Karena agamalah yang akan menolong kita. Jadi, bukan sekedar sesama beragama muslim saja, tapi harus paham. Apalagi bagi seorang laki-laki yang akan menjadi imam. Imam itu tugasnya bukan hanya mengimami sholat. Tapi juga mampu membimbing istrinya menuju kebaikan yang mengantarkan pada kehidupan akhirat. Kebaikan di sini tentu saja banyak. Bisa membimbing istrinya mengaji, tahu bagaimana cara memperlakukan istrinya dengan baik. Makanya, bagi perempuan yang saat ini keukeuh masih pacaran, coba dicek, laki-lakinya sholatnya bener nggak. Bisa ngaji nggak. Kalau nggak, ya tinggalin aja. Artinya dia belum bisa jadi imam kamu kalau kalian sudah menikah nanti 🙂

Rasa tanggung jawab. Ini yang tidak kalah penting. Apakah dengan menikah kita bisa bertanggung jawab dengan status baru kita nanti. Sebagai suami ataupun istri. Apakah sudah tahu kewajiban-kewajiban apa saja yang harus dilakukan sebagai suami istri.

Jadi belajar dari pernikahan Alvin dan Larissa, daripada menggaris bawahi nikah mudanya, mengapa tidak kita coba belajar dari sisi lain. Mulai dari menjadi seorang pelajar yang baik *ia saya takut ada anak yang masih pelajar, pikirannya langsung nikah -_-* Belajar bagaimana mengelola emosi dengan baik. Bekerja keras dan menumbuhkan rasa tanggung jawab. Serta mempelajari agama lebih dalam di usia muda. Hitung-hitung kematangan itu semua untuk kehidupan dan keselamatan kita sendiri 🙂 Nanti kalau waktunya memang sudah tepat, dengan bekal yang sudah dimiliki, tentu saja kita akan lebih siap jika ingin menikah 🙂

“Wahai sekalian para pemuda, barang siapa di antara kalian telah mampu untuk menikah maka hendaknya ia menikah, karena menikah dapat lebih menundukkan pandangan, dan lebih menjaga kehormatan. Barang siapa yang belum mampu menikah maka hendaklah ia berpuasa, karena puasa adalah penjaga baginya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Sumber: https://muslim.or.id/346-keutamaan-puasa.html

Uncategorized Tags:Kontemplasi

Navigasi pos

Previous Post: Penginapan yang Bersih adalah Tempat yang Nyaman
Next Post: Pro Kontra? Santai Ajalah!

Related Posts

Dulu VS Sekarang Uncategorized
Serba-serbi Teman Sebangku Uncategorized
Lagi-lagi The Liebster Award :D Uncategorized
Menekan Pengeluaran di Bulan Ramadhan Uncategorized
It’s About Mindset Uncategorized
Jangan, Jangan Jadi PHP Uncategorized

Comments (51) on “Apa yang Bisa Diambil dari Nikah Muda Muhammad Alvin Faiz?”

  1. Vina Eska berkata:
    Agustus 10, 2016 pukul 2:07 am

    Pedapat saya tentang Adik Alvin sama dengan Mbak. Saya salut sekali di umur 17 dia sudah sematang ini. Saya yang kepala dua saja masih belum siap berkomitmen dan mencari jodoh lagi, mikirin nikah saja gak mau. Ahahahaha. Semoga pernikahannya samawa. Btw saya baru tau kalau dalam Islam sebelum 18 tahun harus sidang pra nikah dulu. 😀

    vinasaysbeauty.blogspot.co.id

    Balas
    1. adedelina berkata:
      Agustus 10, 2016 pukul 11:10 am

      Aamiin. Iya mbak, itu bukan aturan islam, tp aturan negara hehe. Nikah kan min. 18 tahun 🙂

      Balas
  2. Inna Riana berkata:
    Agustus 10, 2016 pukul 6:46 am

    kagum sama dek alvin

    Balas
    1. adedelina berkata:
      Agustus 10, 2016 pukul 8:33 am

      Iya mbak 🙂

      Balas
  3. Naqiyyah Syam berkata:
    Agustus 10, 2016 pukul 1:34 am

    Yup, nikah itu ibadah yang paling panjang, tapi juga paling enak toh? Hehehe tinggal resepnya itu dipelihara dan disuburkan, mantap artikelnya Mak.

    Balas
    1. adedelina berkata:
      Agustus 10, 2016 pukul 10:37 am

      Hehe. Terima kasih Mbak 🙂

      Balas
  4. Kanianingsih berkata:
    Agustus 10, 2016 pukul 2:38 am

    Peran keluarga bgt ya mba membentuk anak yg bertanggung jawab thd hidupnya shg ia bisa mengambil keputusan terbaik utk hidupnya spt Alvin ini

    Balas
    1. adedelina berkata:
      Agustus 10, 2016 pukul 3:11 am

      Iya Mbak. Terutama orang tuanya hehe *kemudian lirik anak sendiri :v

      Balas
  5. Hairi Yanti berkata:
    Agustus 10, 2016 pukul 4:33 am

    Lagi heboh ya mbak tentang ini. Saya doakan aja moga mereka sakinah mawaddah warahmah 🙂

    Balas
    1. adedelina berkata:
      Agustus 10, 2016 pukul 4:39 am

      Aamiin. Iya Mbak lagi heboh, banyak yang nulis juga tentang ini :v

      Balas
  6. Liza Fathia berkata:
    Agustus 10, 2016 pukul 12:02 pm

    Alvin hebat banget ya mbak, jarang anak muda yang berani berumah tangga pada usia muda. Semoga keluarganya SaMARa

    Balas
    1. adedelina berkata:
      Agustus 10, 2016 pukul 2:03 pm

      Iya, saya aja salut 😀 Aamiiin, semoga ya Mbak 🙂

      Balas
  7. Lia Lathifa berkata:
    Agustus 10, 2016 pukul 5:08 am

    semoga langgeng dan emosi anak muda ini tetap stabil, tidak menjadi boomerang..

    Balas
    1. adedelina berkata:
      Agustus 10, 2016 pukul 5:29 am

      Aamiin 🙂

      Balas
  8. Prita Hw - LIVE UR PASSION berkata:
    Agustus 10, 2016 pukul 1:43 pm

    kadang netizen emang sok heboh, apa2 yg jadi viral malah coba digeneralisir utk segala hal *duh* tfs mak, udah ga sabar nulisnya nih, hehe

    Balas
    1. adedelina berkata:
      Agustus 10, 2016 pukul 2:04 pm

      Thanks mak. Ayo ayo kutunggu pendapatnya mak hehe

      Balas
  9. damarojat berkata:
    Agustus 10, 2016 pukul 2:35 pm

    selain kagum saya juga agak heran. bener ya namanya "alvin"? kok ga kayak nama anaknya orang alim. haha… *apaan lagi ini*

    Balas
    1. adedelina berkata:
      Agustus 10, 2016 pukul 11:03 pm

      Hihi tp kan ada nama Muhammad nya mbak 😀 *jd bahas nama :v

      Balas
  10. fanny fristhika nila berkata:
    Agustus 10, 2016 pukul 4:40 pm

    hebaaat.. mungkin kalo suaminya seperti alvin ini, aku juga bakal tenang melepas anakku nikah di usia muda mbak :).. tapiiii pengalaman aku sndiri ya, aku jg nikah muda, umur 20.. tp sayangnya gagal dan terpaksa cerai… untungnya g ada anak yg lahir sih… cuma dari situ sih, aku jd agak trauma kalo untuk menikah muda krn biasanya memang blm matang secara emosional … mantan suamiku, hrs diakui ga seperti alvin ini yg udh mantap dan stabil.. ga heran pernikahan kita hanya bertahan sebentar

    Balas
    1. adedelina berkata:
      Agustus 10, 2016 pukul 11:04 pm

      Faktor emosi memang ga kalah penting ya mbak. Apalagi anak muda emosinya memang masih meluap-luap.

      Balas
  11. Ruli retno berkata:
    Agustus 10, 2016 pukul 5:37 pm

    Nikah muda jg di lakukan semua anak aa gym ya. Kmrn wirda mansur jg di wawancara sdh punya calon. Keren2 emang anak ustadz ini ya..

    Balas
    1. adedelina berkata:
      Agustus 10, 2016 pukul 11:04 pm

      Iya mbak. Masya Allah ya. Mungkin krn anak ustadz jadi terdidik dg baik 😀

      Balas
  12. Liza Permasih berkata:
    Agustus 11, 2016 pukul 12:48 am

    Wiiiw… bahasannya komplit dan keren. Jempooool

    Balas
    1. adedelina berkata:
      Agustus 11, 2016 pukul 1:09 am

      Terima kasih Mbak 🙂

      Balas
  13. ifa musyrifah berkata:
    Agustus 11, 2016 pukul 7:50 am

    whoaaa aku kudet baru tau. Aku yang kepala dua aja sampai saat ini masih merasa belum siap hehehehhe. keren sih Alvin ini tapi kalau aku masih belum sanggup dheek. *curcol* Makasi sharingnya Mbak Ade:)

    Salam kenal,
    Ifa
    http://www.imusyrifah.com

    Balas
    1. adedelina berkata:
      Agustus 11, 2016 pukul 9:16 am

      Iya mbak. Keren ya, sy blm kpikiran nikah umur segitu mah :v

      Balas
  14. Inda Chakim berkata:
    Agustus 11, 2016 pukul 4:25 am

    semoga sakinah mawadah wa rahmah deh bwt alvin dan istri, amiinn

    Balas
    1. adedelina berkata:
      Agustus 11, 2016 pukul 6:36 am

      Aamiin 🙂

      Balas
  15. RaniYulianty Iskandar berkata:
    Agustus 11, 2016 pukul 6:22 am

    Bener sekali, menikah itu membutuhkan persiapan, baik secara mental (emosi, dll) baik secara materi, ya khan teuteup kalau berani menikah berarti sudah berani menafkahi, salut sama dek Alvin, dan salut sana ortunya yg sudah bisa mendidik dek alvin dgn pehamanan agama yang bagus (ya iyyalah ustad tersohor gitu, lho)

    Balas
    1. adedelina berkata:
      Agustus 11, 2016 pukul 6:37 am

      Yap. Saya juga salut banget. Umur 17 mah saya masih main-main. Belum lulus sekolah soalnya :v

      Balas
  16. Jia Yuuki berkata:
    Agustus 11, 2016 pukul 8:08 am

    Belajar mengolah emosi dan manajemen diri tentunya. Duh jadi pengen nikah *eh? Terima kasih tulisannya, mbak. Salam kenal ya 🙂

    Balas
    1. adedelina berkata:
      Agustus 11, 2016 pukul 9:16 am

      Aamiin. Smoga disegerakan ya Mbak 🙂 Salam kenal juga 🙂

      Balas
  17. Nurul Azizah Sikumbang berkata:
    Agustus 11, 2016 pukul 3:17 pm

    saya suka berita nikahannya mak, tapi yang kurang ngeh sama quotes yang beredar, rasanya alay bin lebay banget -__-

    Balas
    1. adedelina berkata:
      Agustus 11, 2016 pukul 3:18 pm

      Hihi di media sosial kebanyakan dibikin lebay mak :v

      Balas
  18. Heni Puspita berkata:
    Agustus 11, 2016 pukul 8:42 am

    Saya juga nikah di usia 17 (+ 10) tahun he he. Saya pribadi senang ada berita semacam ini Mak, ada anak muda yang insyaa Allah siap secara emosi, finansial, dan punya ilmu agama yang baik (+ insyaa Allah akhlak juga baik) yang menikah dengan istri yang juga masih muda (kalau nggak salah istrinya 19-20 tahun ya). Jadi ada contoh relationship goal yang baik buat sesama anak muda. Dibanding tergoda pamer foto mesra bareng pacar di medsos trus diputusin.

    Balas
    1. adedelina berkata:
      Agustus 11, 2016 pukul 9:19 am

      Iya mbak alhamdulillah masih ada remaja yang matang secara pemikiran 🙂

      Balas
  19. sutopo sasuke berkata:
    Agustus 11, 2016 pukul 8:42 am

    Bagus mbak artikelnya mantab tenan ..
    jadi lebih paham sekarang wkwk

    Balas
    1. adedelina berkata:
      Agustus 11, 2016 pukul 9:19 am

      Terima kasih Mas 🙂

      Balas
  20. Vety Fakhrudin berkata:
    Agustus 11, 2016 pukul 11:54 pm

    Semoga pernikahan alvin menjadi pernikahan yang sakinah mawaddah dan warrahmah. nanti pasti seru dia kalo punya anak usianya ga terpaut jauh.

    Balas
    1. adedelina berkata:
      Agustus 12, 2016 pukul 4:03 am

      Aamiin. Iya Mak, anaknya jadi bangga ya punya orangtua masih muda 😀

      Balas
  21. CatatanRia berkata:
    Agustus 12, 2016 pukul 3:20 am

    wow anak 17 tahun tp pemikirannya sudah dewasa hebat, biasanya umur segitu masih berpikir pakai nafsu bukan logika 😀

    Balas
    1. adedelina berkata:
      Agustus 12, 2016 pukul 4:05 am

      Hehe iya Mbak. Emang keren si Alvin ini 😀

      Balas
  22. April Hamsa berkata:
    Agustus 12, 2016 pukul 10:45 pm

    Yg penting keduanya siap mental, lahir, batin,dan keluarga merestui. Moga2 langgeng ya aamiin 😀

    Btw jaman mbah2 kita dulu malah sering nikah usia 13, 14 thn dan gak heboh yk skrng ya? hihihihi :))

    Balas
    1. adedelina berkata:
      Agustus 13, 2016 pukul 1:08 am

      Aamiin. Krn dulu belum ada medsos juga mbak 😀

      Balas
  23. Jiah berkata:
    Agustus 16, 2016 pukul 12:16 am

    Aku jg salut sama Alvin, tp nggak langsung dukung soal nikah muda. Ya karena memang nikah butuh kesiapan

    Balas
    1. adedelina berkata:
      Agustus 16, 2016 pukul 1:45 am

      Yaph. Setuju. Nikah butuh persiapan dan kepantasan diri 🙂

      Balas
  24. Moms Institute Dot Com berkata:
    Desember 23, 2017 pukul 5:44 pm

    Artikel banyak pelajaran untuk merenung ketika memasuki gerbang pernikahan

    Balas
  25. Ria Bilqis berkata:
    Desember 23, 2017 pukul 10:48 pm

    Kalau Meraka kan punya ortu kaya yang bisa mensupport, kalau belum bisa mandiri segala minta ortu mending jangan nikah muda #eh

    Balas
  26. Apura berkata:
    Desember 23, 2017 pukul 10:54 pm

    Nikah muda itu ga mudah. Bukan hanya sebatas boleh bobok bobok bareng tanpa ada yang gangguin. Setujulah sama tulisannya mba.

    Balas
  27. gondes motovlog berkata:
    Desember 24, 2017 pukul 1:05 am

    yang jelas harus punya pemasukan mbak haha, kalau nikah belum punya pemasukan ya berantem terus dalam berkeluarga….
    btw thanks nih sharing2nya mantab banget…

    Balas
  28. Vicky Laurentina berkata:
    Oktober 21, 2018 pukul 5:05 pm

    Sampai-sampai saya googling dulu Alvin Faiz itu siapa. Ooh ternyata selebgram yang kadi endorser obat pelangsing itu..

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter

Archive

Popular Posts

  • Bahan Mukena yang Nyaman untuk Berbagai Kesempatan
  • 3 Sikap Bijak untuk Menghadapi Promo
  • Cantik, Bicaralah!
  • Tiga yang Tak Boleh Tertinggal
  • Kelebihan dan Kekurangan Ngeblog Pakai Handphone

Category

  • #BPN30DayChallenge2018
  • #GakPaham
  • #LoQLC
  • #ODOPISB
  • Beauty
  • Blog
  • Event
  • Film
  • Food
  • Kontemplasi
  • Kontes
  • Media Sosial
  • Menulis
  • My Story
  • ODOP
  • Review
  • Tekno
  • Tips
  • Traveling
  • Uncategorized

Search

Copyright © 2025 Sohibunnisa.

Powered by PressBook Masonry Blogs