Allah Maha Punya Rencana, manusia memang tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Sama hal nya saya. Tidak pernah terbayang pengalaman saya yang pernah berpacaran, membawa saya pada titik perubahan terbesar. Meski saya sempat menyesal sedemikian dalam bahkan terpuruk beberapa lama. Namun setelah saya berani berkata, “AKU INGIN KITA PUTUS!” dan rasanya, Subhanallah, seakan Allah mendekati saya, menuntun saya dan berkata, “Yuk ikut Aku, akan Aku tunjukkan cahayaKu padamu.” Lebay? Mungkin. Tapi itulah yang benar-benar saya rasakan. Dari situ pula saya banyak mengalami perubahan. Maka setiap saya mengingat banyak perubahan saya saat ini, saya selalu yakin, bahwa ini karena saya LEPAS dari pacaran.
Sejak saat itu, saya benar-benar mendekati Allah. Ibadah saya yang selama ini hanya kewajiban, sekarang saya jadikan kebutuhan. Saya benar-benar ingin Allah memaafkan saya, mengampuni segala kesalahan saya. Kadang sempat pula berpikir, kenapa harus dalam keadaan seperti ini saya baru mengingat-Nya. Baru benar-benar melakukan ibadah dari hati? Tapi ya itulah rencana Allah, andai tidak ada kejadian ini, mungkin saya masih saya yang dulu. Masa jahiliyah kalau kata orang.
Single is choice, benar. Memutuskan hubungan yang sudah dijalani, apalagi ditambah sudah ada ‘rasa’ di dalamnya memang bukan hal yang mudah. Namun bukan pula hal yang sulit. Itu pilihan, tergantung kita ingin memilih yang ‘benar’ atau yang ‘salah’. Hidayah Allah sebenarnya selalu ada, terlebih untuk umat muslim, ada Al-Qur’an pedoman kita. Namun cahaya-Nya-lah yang tak semua orang mendapatkan. Itu sesuai kehendak-Nya. Keyakinan saya dari dulu, kalau ingin mendapatkan cahaya itu, maka kitalah yang inisiatif mendekat pada-Nya. Sungguh, tak ada yang mampu menyesatkan kalau Ia sudah berkehendak memberi petunjuk.
Dan kini saya kembali menjadi single, sendiri. Tak ada lagi pacaran (sebelum menikah) dalam kamus hidup saya (pacarannya ntar aja kalo udah nikah :P). Kalau ada rasa, sudah siap, dan Allah mengizinkan, lebih baik langsung ta’aruf dan menikah. Sekarang saya merasa bebas menjalani kehidupan. No galau karena tak ada kabar dari pacar, no pusing berdebat karena beda pendapat dan no no no lainnya yang membuat langkah saya jadi terhambat. Kalau pun ada yang bilang, tak selamanya pacaran begitu, ya itu terserah pendapat Anda hehe. Ini saya dan inilah saya sekarang. NO PACARAN BEFORE AKAD 🙂
Hmm menjadi single itu kriuk. Sama seperti kerupuk, yang enaknya dimakan saat masih kriuk, masih renyah. Coba kalau terkena air sedikit saja, mana enak, langsung melempem bukan 🙂 Atau makan kerupuk yang sudah ‘alot’ alias tidak kriuk lagi, aah coba saja sendiri kalau tidak percaya hehe. Lalu apa analoginya dengan kerupuk? Kalau kerupuk saja enak dimakan selagi kriuk, maka single yang memilih untuk tetap single sampai Allah mengizinkan akan lebih terjaga. Terjaga hati, terjaga pandangan, terjaga fisik. Masih gress, masih fresh. Belum pernah terjamah dan dijamah. Dan lebih enak kan, kalau suatu saat ditanya suami, “Siapa saja lelaki yang pernah hadir di hidupmu?” Kau akan menjawab, “Baru engkau saja. Dan kau-lah yang pertama.” Eciyee uhuk uhuk. Hehe. Nah kalau masih tetep ngeyel nggak percaya, saya saranin untuk baca buku di samping ini, yang membahas tentang yang ‘ kriuk- kriuk’ 😀
Harapan terakhir saya, meski sudah pernah merasakan pacaran, tapi paling tidak keputusan saya untuk kembali menjadi single, saya jadi kriuk, eeh maksudnya bisa memperingan langkah hidup dan jodoh saya ke depannya. Bukankah lelaki yang baik untuk wanita yang baik? Dan itulah yang saya inginkan. Insya Allah. Aamiin.
Aamiin, semoga tetap sentiasa konsisten dengan apa yang di jalani sekarang.. Semangat kriuk 🙂
hua hehehe 😀 postingannya so sweet bingit sihh semoga istiqamah ya Ade ^___^ kriuuuk
Aamiin ^_^
Smangat ^^
Aamiin Kak, Aamiin ^_^
semoga menang ya lombanya 🙂
salam kenal ^^
Aamiin, makasih mbak Titis ^_^
hmm… analogi yang bagus…
Trimakasih 🙂
No Khalwat Untik Akad… InsyaAllah :))
@asysyifaahs
http://bit.ly/kakbiblog
Mbak Syifa: Aamiin ^_^