Oke, di awal tahun ini saya agak terhambat menulis blog. Tidak seperti akhir-akhir tahun lalu yang masih bisa rutin, tapi semakin kesini ide saya agak sedikit mandeg. Kalaupun ada, masih kebanyakan mikir apa pantas ditulis atau tidak 🙁 Jadi sengaja saya mencari ide kesana kemari, aktif di medsos, sampai ngajak temen buat kolaborasi (yang ini belum tahu bakal jadi apa nggak) supaya blog terus hidup.
Nah untung saja kemarin ada seorang teman Facebook yang ngepost tentang #KampusFiksi 10 Days Writing Challenge. Pikir saya kayaknya bagus juga. Toh ‘cuma’ 10 hari ini. Bisalah ya. Dengan bismillah saya niat ikutan 😀 So, kalau 10 hari ke depan blog Sohibunnisa keluar dari jadwal biasanya, nggak apa-apa ya hehe. Saya juga sudah bikin label #10DaysKF, supaya teman-teman pembaca tahu ini postingan dalam rangka #10DaysKF 🙂
Untuk kamu yang mau ikutan juga boleh banget. Jadi sistemnya kamu tulis jawabanmu di blog sehari satu pertanyaan. Dimulai kan hari ini, berarti kamu jawab nomor satu. Besok tanggal 19 kamu jawab nomor 2, tanggal 20 nomor 3, begitu seterusnya. Ini dia infonya:
So, let’s start today!
1. Jelaskan bagaimana tipe kekasih yang kamu dambakan?
Ya suami hehe. Bercanda, tapi memang iya sih 😛 Semua yang sudah saya damba ada di suami. Jadi sebenarnya bagaimana tipe kekasih yang saya damba itu?
Disclaimer: kekasih yang saya maksud adalah juga kriteria dalam mencari jodoh ya. Jadi bukan sekedar hubungan sebelum menikah atau pacaran 🙂
1. Seiman
Ini penting banget buat saya. Bukan hanya karena saya terlahir dari keluarga besar muslim. Tapi saya memang sengaja mencari yang seiman supaya bisa saling mengingatkan. Dan akan lebih mudah bagi kami untuk bersikap saling dan tidak saling bentrok. Kalau saya islam, dia islam. Saya sholat, dia sholat. Saya ngaji, dia ngaji. Intinya dengan seiman, kami jadi satu visi dan misi 🙂
2. Pemahaman agamanya bagus
Saya pernah nulis bahwa seiman atau seagama saja belum cukup jika tidak dilandasi pemahaman yang baik (baca: 5 Kriteria yang Bisa Dipertimbangkan dalam Mencari Jodoh). Kalau agamanya Islam tapi dia tidak paham bagaimana ajarannya, percuma. Dia tidak paham tentang adab, fikih, atau aturan-aturan dalam islam ya buat apa. Saya harapkan dia yang paham, sebab ia yang paham akan tahu bagaimana aturan-aturan dalam islam yang harus dijalani dan larangan-Nya yang harus dijauhi. Makanya buat saya, mengerti dengan memahami itu berbeda. Mengerti saja belum cukup. Tapi ketika seorang itu paham, otomatis dia akan mengaplikasikannya di dunia nyata. Paham agama ini juga sebagai tanggung jawab dia sebagai seorang laki-laki yang akan jadi imam. Seorang imam sudah pastilah bertugas memimpin dan membimbing makmum atau keluarganya.
3. Tidak merokok!
Hehe maaf ya pakai tanda seru. Ini sekaligus bukti bahwa saya memang benar-benar tidak menyukai perokok. Sekalipun kakak pertama saya perokok, percayalah saya orang pertama yang mengutuk seorang perokok. Saya tidak punya penyakit asma atau apapun, tapi saya orang yang menyukai udara segar. Kalau pasangan saya merokok, bagaimana mungkin saya bisa dapat udara segar. Miris rasanya kalau melihat seorang suami merokok di depan istrinya. Kayak seolah-olah dia ingin membuat mati istrinya hiks. Saya orang yang percaya bahwa rokok sama sekali tidak ada manfaatnya. Ia hanyalah perusak kehidupan. Membuat uang habis, pun membuat umur menjadi pendek, naudzubillah. Apalagi kalau sudah menikah. Saya akan hamil dan punya anak, saya tidak mau kehamilan dan rusak nantinya huhu.
4. Tidak suka mengeluh
Saya paling tidak suka dengan laki-laki yang hobinya mengeluh. Bukan artinya dia tidak boleh mengeluh, tapi itu ada kalanya bukan terus-terusan dan selalu dilakukan. Saya yakin seorang laki-laki diciptakan memang lebih kuat daripada wanita. Karena tugasnya pun memimpin wanita. Maka sudah pasti dia juga yang akan melindungi wanitanya. Jika dia saja suka mengeluh, bagaimana dia bisa memimpin dan melindungi? Bahkan saya sering meremove laki-laki yang statusnya sering mengeluh di media sosial. Euh, terlihat sangat lemah sekali. Sorry to say, seperti tidak punya harapan, hiks. So, kodrat laki-laki memang harus kuat dan tegar 🙂
5. Sayang orang tua, terutama ibu
Logikanya kalau ia sayang dengan ibunya, otomatis dia akan hormat dan nurut dengan ibunya. Laki-laki yang sayang ibu, buat saya mengagumkan sekali. Dan sekarang saya bisa merasakan. Melihat suami yang sayang dengan ibunya, setelah menikah justru beliau lebih bisa menghargai saya sebagai pasangannya. Mungkin karena beliau sudah bisa dan mengerti cara menghargai dan menghormati seorang wanita, jadinya beliau tidak pernah meremehkan. Bahkan untuk urusan dapur dan anak pun, beliau tidak pernah malu untuk selalu membantu.
Oke, 5 itu sih tipe kekasih dambaan saya. Sebenarnya masih ada lagi: saya suka dengan yang lebih tua daripada saya, minimal 3 tahun di atas saya. Lebih tinggi daripada saya. Lebih baik agamanya daripada saya. Yah, pokoknya lebih baik deh daripada saya hehe. Dan sekarang dapat suami yang mencakup semua kriteria yang saya mau. Alhamdulillah 😀
Intinya, kalau punya kriteria idaman ya pertahankan. Toh kita punya hak kok untuk bisa memilih, apalagi untuk urusan jodoh yang dijalani seumur hidup. Tapi sembari menetapkan kriteria, jangan sampai lupa untuk menyeimbangkan diri agar kita sesuai dengan kriteria yang kita mau 🙂
Alhamdulillah banget bisa nemu suami yang sesuai kriteria…
Alhamdulillah Mbak 🙂
Saya selalu menginginkan pria yang gak merokok tapi sulit sepertinya ya mbak.Saat ini pacar saya pun merokok juga 🙁
Banyak kok Mbak laki-laki yang ga merokok. Apalagi masih pacaran, sayang kalo masih mempertahankan yang ga kita suka. Karena rokok efeknya jangka panjang ke depannya 🙁
Iya del 5 kriteria itu yang gue cari juga haha. Terus yang setia juga/anti poligami, ga kasar sama wanita, dll lah pokoknya haha.
Yes, setia dan ga kasar itu penting banget!