Karena Manusia Berbeda

“Kau lihat bunga itu? Layu, nyaris mati. Tumbuhan yang layu takkan bisa lagi bangkit. Tinggal menunggu saatnya ia berpindah menuju tempat pembuangan sampah. Berbeda dengan manusia. Pernah layu memang, tapi Allah memberi kesempatan manusia untuk bangkit. Menuju tingkatan yang akan membawanya ke tempat yang lebih baik. Ya, lebih baik.”

“Kau tidak merasakan apa yang aku rasakan. Sulit. Aku nyaris putus asa saat ini.”

Dia tak mungkin mencipta kesedihan sepanjang hidupmu, menaruh kekecewaan sedemikian dalam di setiap hidupmu. PASTI ada saat dimana kau diberi nikmat tak terkira. Nikmat yang sebenarnya tak pernah tersembunyi jika kau mau menyadarinya.

normantis.com

“Tidak, aku tidak mendapatkan apa yang dia punya.”

Sayang jika kau hanya berpikir bahwa hidup adalah apa-apa yang selalu membahagiakanmu. Apa-apa yang kau harapkan selalu terwujudkan. Ya, hidup nyatanya tidak satu sisi. Ia memiliki beragam rasa. Ia punya sejuta warna. Dan masing-masing manusia telah diberi nikmatnya masing-masing. Pun halnya dengan ujian.

Barangkali kini kau sedang diuji untuk naik tingkat. Yang lebih tinggi dari sebelumnya. Yang lebih sulit agar kau naik derajat. Dan bisa jadi lewat cara inilah Dia memberimu jalan menuju tingkatan itu.

“Percayalah, di dunia ini bukan hanya kau saja yang pernah sedih. Orang lainpun sama. Hanya saja seperti kebahagiaan, kesedihan masing-masing manusia berbeda.”