“Jangan samakan keadaan kita dengan keadaan orang lain.”
Nasihat dari suami yang cukup ngejleb banget buat saya. Waktu itu saya memang lagi banyak mengeluh tentang keadaan orang-orang yang kelihatannya lebih enak daripada saya. Saya ngeluh orang kok bisa begini, bisa begitu. Pas suami mengeluarkan kalimat di atas, langsung skak mat deh saya.
via Pixabay |
Ya iya kesannya saya jadi kurang bersyukur. Lagi pula mau sampai kapanpun melihat rumput tetangga, tetap saja lebih hijau dari rumput kita sendiri. Ah jadi ingat kata-kata teman yang lucu, “rumput tetangga memang lebih hijau, tapi manusia nggak akan doyan rumput.” Hehe.
Padahal bisa jadi ada orang-orang yang iri dengan keadaan saya. Tanpa saya tahu, mereka bisa jadi menginginkan kehidupan saya. Dan seperti itu jualah saya. Ada juga hal-hal yang kadang bikin saya iri dengan orang lain. Kodrat manusia memang ya…
Kita menyangka bahwa hidup orang lain enak. Tapi kita tidak pernah tahu apa saja yang sudah mereka lewati. Apa saja yang sudah mereka korbankan. Dan masalah-masalah apa saja yang sudah mereka hadapi. Sama saja sebenarnya dengan kita. Orang menyangka bahwa hidup kita enak. Tanpa mereka pernah tahu segala suka duka dan masalah yang sudah kita lewati.
Maka benar kata suami. Jangan samakan keadaan kita dengan keadaan orang lain. Karena biar bagaimana pun ujian setiap orang memang berbeda. Kita dapat ujian A. Orang lain tidak, tapi dapat ujian B. Kita dapat kebahagiaan A. Orang lain tidak, tapi dapat kebahagiaan B. Ya intinya setiap orang memiliki ujian dan kebahagiaannya masing-masing.
Well, tulisan ini pendek aja. Saya cuma mau merenung. Memang sebaiknya kita tidak perlu melihat ke luar. Kita cukup melihat ke dalam. Ke diri kita sendiri. Daripada memikirkan kehidupan orang lain dan rasa iri yang tidak ada habisnya, lebih baik memikirkan diri sendiri. Apa saja yang perlu kita perbaiki. Bagaimana caranya supaya kita tidak mengulang kesalahan-kesalahan yang sudah lewat. Dan hal-hal apa saja yang harus kita syukuri (poin ini sih sebenarnya banyak ya. Salah satunya kehidupan kita itu sendiri :))
“Jika engkau bersyukur kepadaKu maka niscaya akan Kutambah nikmatKu padamu. Namun jika kau kufur akan nikmat Ku maka sungguh AzabKu sangatlah pedih”.
(QS. Ibrahim : 08)
Yap karena setiap memiliki zona waktunya masing-masing. Tulisan yang menginspirasi
Terima kasih 🙂
Same here Mbak, beberapa hari yg lalu aku sempat merasa gamang dg suatu keadaan yg membuatku agak gak terima dg satu kondisi. Smp akhirnya teman dekat bilang, "ya orang beda2 km gak bisa menuntut mereka sm dgnmu". Jleb sungguh.
Iya Mbak. Untung masih ada yang mengingatkan kita ya Mbak 🙂
Menurutku wajar sih mbak sifat alamiah manusia, ya nggak sih? Yang penting jangan keseringan dan malah nggak fokus sama kehidupan kita sendiri :')
Yap. Ngeluh wajar, boleh. Asal ga terlena 🙂
Orang Jawa bilang : sawang sinawang, yang artinya saling melihat. Belum tentu keadaan orang lain seperti yang kita pikirkan.
Setuju Mbak 🙂
Iya memang beda satu sama lainnya
Iya Pak 🙂