Sebentar lagi Tahun Baru, yeaaay!!! Sudah buat resolusi? Yes, biasanya menjelang Tahun Baru Masehi begini orang-orang berlomba membuat resolusi. Ada juga yang membuat evaluasi atau prediksi seperti kata Mak Arinta dalam tulisannya Tahun Baru, antara Evaluasi, Resolusi dan Prediksi. Kalau saya sih, ehm, belum buat hehehe.
Saya nggak berbakat untuk memprediksi apa-apa. Karena selain saya bukan cenayang, saya pun bukan pengamat hehe. So, yang saya ambil cukup resolusi dan evaluasi saja. Karena saya belum membuat keduanya, saya mau cerita dikit aja.
Sama seperti orang-orang, mendekati tahun baru, saya juga membuat resolusi. Bahkan hal ini sudah dimulai saat masih zaman sekolah. Lalu apakah resolusi-resolusi tahun-tahun sebelumnya terealisasi? Hmm sayangnya kebanyakan tidak. Hanya jadi angan-angan belaka, hanya sekedar jadi pajangan hiks. Dan baru saya sadari, bahwa resolusi-resolusi saya kebanyakan adalah hal-hal yang sebenarnya sudah saya yakini tidak akan saya jalani. Ih kok bisa bikin resolusi tapi yakin nggak dijalanin? Ya itulah buruknya saya di masa lalu 🙈 Resolusi-resolusi yang saya buat, hanya sekedar nafsu belaka tanpa saya pikirkan apakah itu benar bisa saya jalankan atau tidak huhu.
Makanya, saat menyadari hal itu, sejak tahun kemarin saya sudah mulai memikirkan ulang tentang realita. Saya tidak mau resolusi-resolusi dibuat hanya berdasar nafsu dan ujungnya malah sekedar jadi pajangan. Sekarang saya lebih realistis, resolusi yang saya buat setidaknya harus benar-benar saya jalankan. Kalau tidak, ya lebih baik tidak usah buat resolusi saja. Karena bagi saya, resolusi bukan hanya keinginan. Tapi juga harus diupayakan supaya bisa diwujudkan. Pernah dengar kan anekdot, “resolusi 2017 adalah mewujudkan resolusi 2016, resolusi 2016 mewujudkan resolusi 2015, dan seterusnya.” Akhirnya, resolusi kita tidak pernah berujung karena tidak pernah diwujudkan hiks. Dan saya tidak mau itu terjadi (lagi)😑
Saya juga bukan tipe yang mau mengumbar resolusi (kecuali saat dulu ikutan kuis-kuis 😐). Karena bagi saya, akan sangat malu jadinya kalau resolusi itu ternyata tidak juga diwujudkan. Meskipun mungkin bagi beberapa orang hal ini bisa menjadi cambuk semangat dan do’a. Saya sendiri lebih memilih mencatat resolusi itu dalam catatan pribadi saja. Kalaupun ada yang harus diberi tahu, ya hanya orang-orang terdekat saja 😁
Setelah resolusi kemudian evaluasi. Sebenarnya, setidaknya menurut saya pribadi, evaluasi jauh lebih penting sebelum membuat resolusi di tahun baru. Tentu saja agar membuat pribadi menjadi lebih baik lagi. Sebab dengan evaluasilah kita bisa melihat apa yang kurang dari diri kita. Apa yang salah dan harus diperbaiki. Dan kemudian, barulah dibuat resolusi untuk peningkatan diri ke depannya *halah berat amat bahasanya.
Ya gitu deh, sekarang saya lebih realistis aja untuk membuat resolusi. Nggak mau lagi abu-abu dengan membuat resolusi abal-abal yang sebenarnya nggak bakal dijalanin. Karena resolusi menurut saya harus realistis dan bisa diupayakan 😊
Kalau kamu, sudah membuat resolusi dan evaluasi atau belum? Atau, sudah membuat prediksi juga? Hehe
Semangat! 💪😇
Saya ndak buay apa2 mbak, udah dsri tahun2 lalau, buat tl ga kesampaian. Resolusi tahun depan cuma 1, nikah.
Aamiin, semoga tercapai ya Mas 🙂
Waah, saya jadi ikutan semangat, nih, Mbak Ade.. 🙂
Hehe semangat Mbak 🙂
Hihi..bener Mak, resolusi yang kita buat mesti realistis supaya bisa benar-benar diwujudkan. Alhamdulillah, resolusi 2016 saya terwujud beberapa. Misalnya tampil di rubrik gado-gado majalah F, dan dapat penghasilan dari blog. Alhamdulillah dua-duanya berhasil saya dapatkan, meski mungkin bagi orang lain terlihat sepele. 🙂
Nah..tahun depan, resolusi saya sudah saya tulis di blog. Sambil ikutan giveaway, wkwkwkwk.. Semoga tercapai semua. Aamiin..
Alhamdulillah. Aamiin. Semoga dilancarkan dan sukses ya Mak 🙂
Hai mba Ade, aku nggak pernah buat resolusi sih. TApi inginnya ya sama saja. Sehat-sehat dan selalu dilindungi oleh Allah. InsyaAllah sih itu realistis 🙂
Iya realistis banget 😀
Resolusiku sih, kelanjutan dari resolusi tahun sebelumnya. :'D Jadi saling menyambung satu sama lain.
Hihi. Semoga sukses dan tercapai ya Mbak 🙂
Aku setuju, Mbak. Resolusiku cukup sederhna. ^_^
Semoga tercapai ya Mbak 🙂
Resolusi hanya akan menjadi kata jika tidak tercapai. Mungkin baik berencana tinggi, tapi juga harus realistis biar upaya kita maksimal untuk mewujudkannya. ^_^
Setuju banget 🙂
Semoga tahun depan, usahaku bisa lebih maju. Udah, gitu aja. :'D Hiks
Aamiin. Semoga tercapai Mbak 🙂
Saya kira ini cuma cara kita memandang resolusi seseorang saja. Sebenarnya setiap orang boleh boleh saja punya RESOLUSI yang setinggi langit karena setiap orang punya alasan mengapa menuliskan resolusi resolusi itu. Tidak ada yang tidak mungkin jika kita benar benar serius mendapatkannya tentu diserta dengan resiko yang terukur. Salam dari Pontianak
Betul Pak. Kuncinya serius berusaha dan berdo'a 🙂
Resolusi 2017 mau hamil lagi #ehhh >_<
Aamiin ya Rabbal alamin 🙂
resolusi aja mbak kalo aku…. evaluasi kdg2 aku lakuin sih… tp itu kalo target yg aku mau capai, tinnggal sedikit lagi, tp gagal.. nah mulai deh cari tau salahnya di mana…
kalo resolusi dr dulu aku slalu bikinnya cuma target traveling.. krn cuma itu yg bikin aku semnagat.. dari tahun ke tahun ttp sama… berapa negara yg mau aku datangin, berapa kota yg mau aku explore.. pastinya semua hrs sesuai ama cuti dan budget… dgn bikin target bgini, aku jd semangat kerja.. ngumpulin pundi2 uang buat biaya travelingnya ;p.. so, aku bisa capai 3 sekaligus, target traveling tercapai, target kerja pasti juga jd tercapai krn semangat ngelakuinnya, dan akunya jd happy 😀
Duh asyik nih Mbak Fanny travelling terus 🙂
hehehe aku ga pernah bikin resolusi mbak, tapi rajin menulis mimpi-mimpi 🙂 dan alhamdulillah banyak yang sudah terwujud dari buku mimpi, meski ga semuanya terwujud dalam tahun yang sesuai … tapi cukup menyemangati 🙂
Wah Alhamdulillah. Semoga mimpi-mimpu selanjutnya juga terwujud ya Mbak 🙂
Resolusiku 2017 juga ngga banyak, pengen mengembangkan blog Pejalan Santai dan nulis buku komedi lagi aamiin..
Aamiin. Semoga terwujud ya Mbak 🙂
Saya tahun baru biasanya memang ada target pencapaian biar ada tolak ukur bahwa setiap tahun ada kemajuan dalam bbrapa hal. Tapi ngak ngoyo juga, ngak maksa, hanya sebagai pengingat bahwa saya punya impian dan tujuan yg perlu di wujudkan.