“Kebanggan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali ketika kita jatuh.” (Confusius)
Begitulah, terkadang apa yang kita inginkan tak selamanya baik di mata Allah. Kadang orang tua lebih tahu yang terbaik untuk anaknya. Meskipun dua kali gagal masuk sekolah favorit, namun seiring perjalanan mengalahkan waktu, aku disadar dan di’bahagia’kan dengan hal yang sebelumnya tak pernah ku duga. Bertemu dengan teman-teman baru, guru-guru yang baik dan segala kegiatan yang kuikuti membuat aku bisa melihat dengan jeli bahwa bukan almamater sekolah yang terpenting, melainkan ‘cara pembelajaran’ kita yang mempengaruhi langkah kesuksesan di masa depan.
Kalau tak ada kejadian itu, mungkin aku tak belajar dan bersyukur dengan pilihan Allah.
Rencana Allah jauh lebih indah (#GA_PMW)
OST Perjalanan Mengalahkan Waktu
Diikutsertakan dalam Give Away “Perjalanan Mengalahkan Waktu” bersama Penerbit Mizan dan EMBRIO HARDSYSTEM
Iya, kalau tidak pernah gagal, kita nggak akan pernah tahu bagaimana rasanya berhasil, dan bangkit dari kegagalan.
nice post, salam kenal ya 🙂
orang bilang pengalaman adalah guru yang baik, tapi tidak semua guru itu berpengalaman. Salut dengan pencerahan hari ini yang saya baca di sini. Bahwa justru dengan kegagalan itulah kita bisa belajar untuk bangkit kembali
Yaph. Trimakasih Pak sudah mampir. Dan makasih juga sudah memenangkan saya di GA nya ^_^
Karena kegagalan ada guru terbaik 🙂
Mbak Titis: Yaph ^_^
Mbak Desti: Yaph. Salam kenal juga, terima kasih sudah mampir ^_^
kegagalan memberikan arti dan nikmatnya perjuangan. tidak ada yang sia-sia di dunia karena pasti akan ada hikmah yang terpendam… berprasangkalah positif pada Rencana Allah. apa yang baik menurut kita belum tentu baik menurut Allah, tapi apa yang baik menurut Allah pasti baik untuk kita…
Yaph. Terima kasih ^_^