Kamu tahu kenapa aku bilang tulisanmu bagus?
:: Itu karena menurutku memang bagus. Jika orang lain mengkritik tulisanmu, ya itu hanya pendapat mereka. Dan pandangan setiap orang berbeda bukan.
Kamu tahu kenapa aku hanya memberi tanda senyum atau jempol?
:: Itu karena (menurutku lagi) masih ada kekurangan, namun kadang aku bingung kurangnya dimana, dan tanda itu untuk menyemangatimu.
Kamu tahu kenapa aku hanya bawel tentang EyD dan segala macam kesalahan huruf?
:: Itu karena memang kekurangan yang paling menonjol ada disitu.
Mungkin kamu jengah jika saat dimintai kritik, aku hanya bertanya tentang sesuatu ‘yang berada dalam tulisanmu’ yang mungkin menurut orang sudah cukup jelas di dalamnya. Maafkan, tapi karena aku memang belum mengerti benar maksud tulisanmu.
Jadi kalau kamu memintaku untuk mengkritik lebih dalam, rasanya kenapa ya.. bukan aku tidak mau, atau bukan aku tak tega. Hanya saja rasanya belum pantas. Kecuali kalau mungkin aku sudah berhasil menerbitkan beberapa buku atau minimal diakui tulisanku bagus-bagus. hehe. Lagi pula aku belum pandai tentang seni ‘menilai’ dan menulis yang baik. Biarlah ada mereka yang setia dan lebih pandai menilai tulisanmu.
Ya ini hanya sekedar unek-unek tentang ‘sesuatu yang sedang terpikirkan’. Rasanya sudah lama aku tak meninggalkan jejak pada tulisan-tulisan itu. Tapi asal tahu saja, semakin kesini aku semakin mengaguminya. Selain sudah berhasil melahirkan ‘penulis-penulis baru’, saat ini anggota-anggotanya sudah berhasil membuktikan bahwa kita memang bisa menulis! Apapun itu tulisannya, sejatinya kita semua selalu bisa menulis 🙂
*Edisi kangen meninggalkan jejak di Komunitas Bisa Menulis*