Tanggal 8 Maret kemarin konon diperingati sebagai Hari Perempuan Internasional atau biasa dikenal International Woman’s Day. Kalau ditanya siapa perempuan yang menginspirasi sebetulnya banyak sekali. Yang jelas definisi menginspirasi bagi saya pribadi adalah mereka yang MAU berkorban banyak dan berkontribusi untuk masyarakat.
Perempuan-perempuan yang menginspirasi
Jadi siapa perempuan menginspirasi versimu, De?
Entah kenapa saya langsung terpikir perempuan-perempuan yang melahirkan anak berkebutuhan khusus adalah perempuan yang PALING menginspirasi. Mungkin karena saya ini perempuan dan seorang ibu juga.
Yang ketika saya membaca buku Sentuhan Ibu, saya merasa bukan siapa-siapa apalagi menganggap diri ini sebagai ibu hebat. Karena nyatanya, ada banyak yang lebih hebat daripada saya. Ya, merekalah perempuan-perempuan yang melahirkan anak istimewa yang tetap sabar dan setia merawat anak-anaknya 😔
Mereka, perempuan yang berkontibusi juga untuk masyarakat
Ada Ratih Megasari yang melahirkan anak dengan diagnosis Trisomy 13/18. Hanya 7 bulan Adam Fabumi, anaknya bertahan. Tapi selama itulah Mbak Ratih mampu bertahan dan berjuang keras untuk pengobatan anaknya. Bahkan saat ini sudah mampu mendirikan Adam Fabumi Foundation untuk menolong anak-anak yang mempunyai pengalaman sama dengan Adam.
Ada lagi Grace Melia, seorang ibu dan blogger yang sudah cukup terkenal karena Rumah Ramah Rubellanya. Sampai saat ini juga masih terus merawat anaknya dengan sabar yang mengidap Congenital Rubella Syndrome.
Dan masih banyak perempuan-perempuan hebat seperti mereka lainnya. Salah beberapanya mungkin bisa dibaca di review buku Sentuhan Ibu yang sudah saya tulis di blog buku.
Ya, mereka-merekalah wanita yang kuat, sabar, dan juga hebat.
Saya bukanlah apa-apa
Terkadang saya jadi malu. Sebagai ibu dengan anak-anak yang terlahir normal, justru masih banyak ketidaksabaran-ketidaksabaran yang saya alami. Menghadapi keaktifan anak yang sesuai tumbuh kembangnya, justru dianggap melelahkan. Sungguh, kufurnya hamba 😔
Mungkin ini jadi semacam teguran bagi saya. Bahwa banyak-banyaklah bersyukur. Anak yang terlahir dengan normal dan sehat adalah nikmat yang sungguh tidak terkira.
Kita *eh saya mungkin belum tentu sanggup jika mengalami hal yang sama seperti Mbak Ratih, Mbak Grace, dan ibu-ibu yang mempunyai anak istimewa lainnya.
Kalau menghadapi anak sendiri saja mudah menyerah, bagaimana bisa saya juga berkontribusi untuk masyarakat? 😞
Merekalah ibu, perempuan kuat yang hebat
Berbeda dengan perempuan-perempuan yang melahirkan anak istimewa. Barangkali mereka pernah mengeluh, mungkin pernah merasa lelah, tapi itu bukan berarti mereka menyerah. Mereka masih punya harapan besar pada anak-anaknya.
Cibiran mungkin sudah kenyang dihadapi. Nasihat mungkin sudah banyak mereka dapatkan. Tapi mereka tetap tegar untuk anak-anaknya. Mereka PERCAYA bahwa anak-anak mereka BISA. Percaya bahwa Tuhan tidak pernah tidur dan selalu menunjukkan kuasa-Nya.
Yang lebih hebat lagi, bahkan mereka mampu membantu masyarakat yang mengalami hal yang sama. Mereka ingin ibu-ibu yang lain juga tetap setia untuk anaknya. Tetap sabar mendampingi anak-anaknya. Masya Allah.
Maka terberkatilah mereka. Perempuan-perempuan yang dihadirkan Tuhan untuk menginspirasi ibu-ibu lain. Yang secara tidak langsung berbicara bahwa sentuhan ibulah yang bisa menguatkan anak-anaknya. Dan lagi secara tidak langsung juga menunjukkan bahwa rasa syukur harus ditaruh di paling atas kehidupan.
Semoga, mereka tetap kuat. Selalu diberkahi apapun jalan yang diberikan-Nya. Serta selalu diberi kesabaran apapun ujian yang dihadapinya. Aamiin.
Bagi saya semua ibu menginspirasi mba, mereka dengan kelebihan dan kekurangannya masing2. apa yang kita punya kadang mereka nggak punya, apa yang mereka punya itu yang saya pelajari 😀
Iya betul Mbak. Pada dasarnya semua ibu menginspirasi 🙂
Mulia lah hidup para perempuan hebat