Tidak berhenti sampai situ, bagi pelaku yang menjadi viral ini, tidak jarang malah menjadi depresi akibat tekanan bully-an sana-sini. Ya, inilah dunia media sosial. Saat dimana tidak hanya kebaikan, keburukan pun sudah menjadi terbuka. Maka dari itu, sering ada nasihat, berlakulah hati-hati di media sosial.
Baca: Media Sosial dan Berbagi
http://www.istockphoto.com/photo/woman-with-worried-stressed-face-expression-brain-melting-into-lines-gm505138830-83528487?st=4818a80 |
1. Bersabar
http://komikmuslimah.blogspot.co.id/ |
2. Introspeksi Diri
Allah Ta’ala berfirman,
وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (QS. Asy Syura: 30).
Ketimbang menyalahkan orang lain terlebih Tuhan, mungkin lebih baik kita mulai introspeksi. Perilaku diri apa saja yang selama ini tidak baik. Perilaku apa saja yang barangkali membuat orang lain kecewa atau sakit hati. Hati setiap manusia tidak akan pernah berbohong. Tinggal kita yang mau mengakui hal itu atau tidak. Meski itu artinya, untuk melakukan hal ini dibutuhkan hati yang benar-benar lapang dan pikiran yang jernih.
3. Tulis Masalah yang Menjadi Ganjalan di Hati
Menulis seringkali bisa menjadi pengingat diri. Begitu pula menuliskan hal-hal yang dirasa mengganjal. Robin Sharma, dalam bukunya Who Will Cry When You Die menuliskan kalimat menarik,
Ada sesuatu yang sangat istimewa terjadi ketika kau mengeluarkan selembar kertas dan menuliskan setiap masalahmu di sana. Sesuatu itu mirip dengan perasaan damai yang kau dapatkan setelah mengatakan suatu hal yang mengganggumu selama berminggu-minggu kepada sahabat baikmu.
Ya, menulis sama halnya dengan membuang sampah emosi di atas kertas. Kita bisa saja langsung membuang kertas itu. Atau memilih menyimpannya, untuk dua atau tiga hari atau bahkan bertahun-tahun kemudian kita bisa lihat lagi saat hati kita sudah jauh lebih tenang. Bahkan Ustadz Yusuf Mansyur pernah berkata hal yang sama. Saya sendiri juga pernah mencobanya. Masalah-masalah yang kita tulis saat ini, akan jadi bahan senyuman esok hari saat kondisi dan hati sudah lebih bahagia 🙂
4. Serahkan Semuanya Hanya pada Tuhan
Kala manusia sudah memiliki masalahnya masing-masing. Kala kita merasa tidak ada yang bisa mendengarkan dan menyelesaikan masalah kita, maka saatnya kita mengembalikan segala sesuatunya hanya pada Tuhan. Mulai memuji nama-Nya setulus-tulusnya. Memasrahkan diri untuk memohon pengampunan. Dan berdo’a memohon kekuatan pada-Nya. Bagi umat muslim, kita bisa sholat dan mengaji Al-Qur’an yang membuat hati tenang.
5. Berkumpul dengan Orang-orang yang Positif
Jika aura negatif mudah menyebar, maka begitu pula dengan aura positif. Berkumpul dengan orang-orang yang memiliki pandangan luas. Memiliki hobi yang positif. Memiliki pemikiran yang bijaksana, dapat membantu kita melupakan sejenak segala permasalahan hidup. Karena lagi-lagi saya sudah mencobanya 🙂 Berkumpul dengan orang-orang seperti ini, membuat saya malu untuk mengeluh di hadapan mereka. Alih-alih mengeluh, saya justru lupa dengan maslaah-masalah saya 🙂
Baca: Perkara Jodoh, Allah Tahu yang Terbaik
Masalah, dalam hidup memang tak bisa dihindari. Namun, mencoba untuk menepis dan tidak berlarut-larut dalam kesedihan akan membuat hidup kita lebih tenang. Sebab masalah takkan pernah usai. Sampai kehidupan kita berakhir di tangan-Nya 🙂
sabar n sholat memang ampuh banget mbak untuk nenangi diri
Iya Mbak betul 🙂
Setuju mba tipsnya bisa mengatasi masalah. Kalau aku juga biasanya nyanyi atau baca, lumayan hilangin stres. Hihii
Wah bisa jadi tambahan nih. Iya saya juga suka baca buku 🙂
Kalau saya yang pasti minta pertolongan Tuhan mbak setelah itu banyak2 istigfar dan sabar 🙂
Istighfar, this point 🙂 Makasih sudah mengingatkan Mbak 🙂
cara terampuh adalah sholat
Benar 🙂
Sabar dan sholat… emang ampuh, tapi jangan lupa untuk mencari akar permasalahannya. Kalau akar permasalahannya jelas, pasti lebih mudah menyelesaikannya…
Setuju. Setiap permasalahan pasti ada sebabnya. Terima kasih sudah mengingatkan Mbak 🙂
ini apakah ade menanggapi masalah yang sama dengan curcolanku? hahaha dedek gemeus bikin daku gemeus pengen cabein Xp
Sssttttt :p kl mau yg lebih jelas ada d blog satunya mbak, yg bundadelina.blogspot.co.id :v
Tipsnya applicable semua. Thanks. Menulis sering aku lakukan tapi tentunya tidak di blog. Karena blogku memang tidak memuat hal-hal pribadi meski selalu berdasarkan pengalaman. Pengalaman hanya sebagai pijakan.
Iya Mbak, kalo unek-unek pribadi memang sebaiknya di diary pribadi saja hehe
Mbk Nisa, Tipsnya dalam menghadapi masalah bagus banget mbk. emang segala sesuatu itu kita harus kembalikan lagi kepada Allah.
Salam kenal dari Bengkulu mbk.
Blog mbk sudah saya Follow, ditunggu Follbacknya ya mbk. Heee