Pagi menjelang siang tadi, niatnya saya mau transfer uang ke temen pakai internet banking. Pas saya cek saldo, langsung kaget. Kok ada saldo tambahan. Dari siapa? Masa ada salah transfer sih. Tapi kemudian saya teringat sesuatu. Satu bulan lalu alias Maret, saya pernah kirim resensi ke Koran Jakarta. Pas saya cek, bener! Akhirnyaaa De, tulisanmu mejeng juga di media massa. Alhamdulillah ^_^
Padahal, semenjak ditolak salah satu redaksi terkenal juga, saya jadi rada pesimis buat kirim tulisan lagi. Tapi berhubung saya gabung di beberapa komunitas menulis, plus melihat tulisan mereka sering banget tampil di media massa, kok semacem ada rasa iri. Belum lagi teman-teman banyak yang semangatin saya untuk nggak gampang nyerah. Ah, nikmatnya kalau bertemu orang-orang positif ^^ Alhamdulillaaah.
Saya nggak nyalin resensinya. Kalian bisa baca sendiri di sini ya: http://www.koran-jakarta.com/?29353-manfaat+ajaib+enzim+dalam+penyembuhan. Resensinya banyak yang diedit, bagus. Nggak apa-apa malah jadi lebih rapi hehe.
Nah bagi kalian yang juga suka baca buku, mulai deh bikin resensi. Nambah pengalaman plus bisa nambah duit hehe. Mau kirim ke Koran Jakarta juga bisa. Caranya gampang saja (saya copas dari sini):
INFORMASI KETENTUAN NASKAH PERADA
A SETIAP KALI mengirim resensi dimohon SELALU menyertakan :
1. Kartu Identitas (KTP) *KTP di scan dan disertakan di naskah resensi*
2. Nomor kontak yang dapat dihubungi
3. Foto diri
4. Nomor rekening *plus nama pemilik rekening juga cabang bank rekening itu dibuka*
5. Pendidikan terakhir
2. Nomor kontak yang dapat dihubungi
3. Foto diri
4. Nomor rekening *plus nama pemilik rekening juga cabang bank rekening itu dibuka*
5. Pendidikan terakhir
B Tentang tulisan
1. Panjang minimal 4.000 karakter (dengan spasi).
2. Orisinal
3. Komprehensif dalam mengupas
4. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
5. Menggunakan logika bahasa yang mudah dicerna
6. Tidak salah ketik
7. Menyertakan kutipan-kutipan buku. *sertakan juga halaman berapa kutipan buku itu ada*
8. Menyertakan cover buku
9. Buku terbitan pada tahun tersebut. (Kalau sekarang 2014 jadi buku terbitan tahun 2014)
2. Orisinal
3. Komprehensif dalam mengupas
4. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
5. Menggunakan logika bahasa yang mudah dicerna
6. Tidak salah ketik
7. Menyertakan kutipan-kutipan buku. *sertakan juga halaman berapa kutipan buku itu ada*
8. Menyertakan cover buku
9. Buku terbitan pada tahun tersebut. (Kalau sekarang 2014 jadi buku terbitan tahun 2014)
Beberapa hari yang lalu saya dapat info kalau ada syarat tambahan yaitu buku yang diresensi minimal 200 halaman.
Perada dikirim lewat opinikoranjakarta@yahoo.co.id,opinikoranjakarta@gmail.com
***
Pertanyaan yang mungkin muncul melihat informasi di atas.
T (Tanya) : Dapat honor nggak?
J (Jawab) : Iya, Dapat. Makanya diminta menyertakan nomor rekening.
J (Jawab) : Iya, Dapat. Makanya diminta menyertakan nomor rekening.
T : Berapa besar honornya?
J : Duh, ini sama dengan nanya gaji deh. Agak sungkan saya jawab di depan umum gini. Email saya aja ya kalau mau tau pakai banget. Heheheβ¦.
J : Duh, ini sama dengan nanya gaji deh. Agak sungkan saya jawab di depan umum gini. Email saya aja ya kalau mau tau pakai banget. Heheheβ¦.
T : Kalau ngirim resensi subject emailnya apa?
J : Resensi ada di rubrik perada. Jadi, kalau saya selalu menyertakan kata Perada di subjek email. Biasanya subject email saya : Perada β Resensi Buku (tulis judul buku)
J : Resensi ada di rubrik perada. Jadi, kalau saya selalu menyertakan kata Perada di subjek email. Biasanya subject email saya : Perada β Resensi Buku (tulis judul buku)
T : Bukunya terbitan tahun 2013? Jadi, 2014 nggak boleh?
J : Bisa banget kok kalau buku tahun terbitan 2014. Lebih baru bukunya itu lebih baik. Informasi di atas saya terima di awal tahun 2014. Jadi keterangannya buku tahun 2013. Biasanya yang diresensi adalah buku yang terbitnya nggak lebih dari satu tahun. Jangan buku lama, kalau pembaca ngiler ama bukunya dan pas mau nyari ternyata bukunya udah nggak edar kan syusah, Bo.
J : Bisa banget kok kalau buku tahun terbitan 2014. Lebih baru bukunya itu lebih baik. Informasi di atas saya terima di awal tahun 2014. Jadi keterangannya buku tahun 2013. Biasanya yang diresensi adalah buku yang terbitnya nggak lebih dari satu tahun. Jangan buku lama, kalau pembaca ngiler ama bukunya dan pas mau nyari ternyata bukunya udah nggak edar kan syusah, Bo.
T : Saya dari luar Jakarta, masih boleh ngirim nggak?
J : Saya juga dari Kalimantan, lho. Bebas lah. Kemarin malah ada yang kirim dari Jepang.
J : Saya juga dari Kalimantan, lho. Bebas lah. Kemarin malah ada yang kirim dari Jepang.
T : Apakah ada pemberitahuan dimuat?
J : Tidak ada. Selama ini saya tidak pernah diberitahu kalau dimuat. Tapi pernah ada yang cerita kalau dia diberitahu resensinya dimuat.
J : Tidak ada. Selama ini saya tidak pernah diberitahu kalau dimuat. Tapi pernah ada yang cerita kalau dia diberitahu resensinya dimuat.
T : Darimana kita tahu kalau dimuat?
J : Bisa dicek di web Koran Jakarta : http://www.koran-jakarta.com/ . Rubrik Perada ada di samping kanan web itu. Cek deh.
T : Apakah resensi yang dikirim pasti dimuat?
J : Nggak pasti. Ada yang ditolak juga. Ditolak juga tanpa pemberitahuan.
J : Nggak pasti. Ada yang ditolak juga. Ditolak juga tanpa pemberitahuan.
T : Berapa lama waktu nunggu antara mengirim dan dimuat?
J : Nah, ini agak susah jawabnya karena nggak ada jawaban pasti dari redaksi. Tapi berdasarkan pengalaman hanya beberapa hari setelah dikirim. Seperti resensi saya yang tayang kemarin itu saya ngirimnya hari minggu dan dimuat rabu. Ada teman yang 10 hari kirim baru dimuat, ada juga teman yang bilang kalau udah 1 minggu setelah kirim nggak dimuat itu sudah bye bye atau nggak dimuat. Tapi, amannya tunggu 2 minggu kali ya. Atau kalau mau aman pakai banget tunggu satu bulan baru lempar ke media lain.
J : Nah, ini agak susah jawabnya karena nggak ada jawaban pasti dari redaksi. Tapi berdasarkan pengalaman hanya beberapa hari setelah dikirim. Seperti resensi saya yang tayang kemarin itu saya ngirimnya hari minggu dan dimuat rabu. Ada teman yang 10 hari kirim baru dimuat, ada juga teman yang bilang kalau udah 1 minggu setelah kirim nggak dimuat itu sudah bye bye atau nggak dimuat. Tapi, amannya tunggu 2 minggu kali ya. Atau kalau mau aman pakai banget tunggu satu bulan baru lempar ke media lain.
T : Apa maksudnya βKomprehensif dalam mengupasβ?
J : Errr, saya kurang tau juga. Kalau saya sih sebelum nulis resensi dulu, saya memperlajari resensi yang dimuat di sana. Yah, kira-kira resensi yang dimuat di sana lah yang dimaksud Komprehensif dalam mengupas.
T : Apa ada reward dari penerbit buku yang kita resensi kalau dimuat?
J : Tergantung penerbitnya. Tapi biasanya ada. Laporan aja ke penerbitnya kalau resensi kamu dimuat. Beberapa penerbit yang ngasih reward berdasarkan pengalaman saya : Mizan, Indiva, Nourabooks, GagasMedia.
J : Tergantung penerbitnya. Tapi biasanya ada. Laporan aja ke penerbitnya kalau resensi kamu dimuat. Beberapa penerbit yang ngasih reward berdasarkan pengalaman saya : Mizan, Indiva, Nourabooks, GagasMedia.
T : Resensi saya 2 hari yang lalu dimuat, kok honornya belum masuk?
J : Honor masuk biasanya sebulan setelah pemuatan.
J : Honor masuk biasanya sebulan setelah pemuatan.
T : Semua ketentuan itu dikirimkan di badan email atau bagaimana?
J : Dikirimkan di attachment. Jadi, biasanya saya ngirim tulisan resensi, trus dibawahnya ada biodata saya, kemudian scan KTP saya, kemudian foto diri saya, kemudian cover buku. Tapi, saya sertakan juga cover buku di lampiran terpisah. Jadi, ada 2 file yang saya sertakan di attachment itu. Satu file berupa naskah plus ketentuan yang lain. Satunya file dalam bentuk cover buku.
J : Dikirimkan di attachment. Jadi, biasanya saya ngirim tulisan resensi, trus dibawahnya ada biodata saya, kemudian scan KTP saya, kemudian foto diri saya, kemudian cover buku. Tapi, saya sertakan juga cover buku di lampiran terpisah. Jadi, ada 2 file yang saya sertakan di attachment itu. Satu file berupa naskah plus ketentuan yang lain. Satunya file dalam bentuk cover buku.
T : (Ini pertanyaan paling absurd, tapi ada lho yang nanya gini) Buku yang diresensi bisa dibaca di mana?
J : Penerbit atau korannya tidak menyediakan buku yang diresensi. Jadi, bukunya bisa dibeli di toko buku, pinjam sama teman atau pinjam di perpustakaan atau taman bacaan.
J : Penerbit atau korannya tidak menyediakan buku yang diresensi. Jadi, bukunya bisa dibeli di toko buku, pinjam sama teman atau pinjam di perpustakaan atau taman bacaan.
Oh ya, teman-teman kalau mengirim ke media massa, biasakan pakai kata pengantar ya. Sebelumnya saya juga kirim ke KorJak lupa pakai, akhirnya dijitak sama redaksinya hehe maksudnya diingatkan gitu. Alhasil belum bisa dimuat deh. Nah setelah kemarin pakai, jadi kelihatan lebih sopan juga. Alhamdulillah jadi dimuat π Oke, selamat membaca dan mengirim resensi ^^
Ikut senang juga dengan apa yang mbaβ dapatkan…
Pasti tambah semangat nulisnya jika tahu karyanya udah dimuat di media masa..
Salut benar… lanjutkan mba`! ajarkan kami juga.. hehe
Makasih mas π
Saya juga masih baru kok hehe . cara-caranya sudah ditulis di atas ya π
Ciiieee…ciiiieee selamat Dek. Semangat berkarya!
Makasih Mbak :))
Siap π
Wahhh aku belum pernah sama sekali kirim tulisan ke redaksi surat kabar…
Boleh nih kapan-kapan dicoba ^^
Selamat,mbak!
ayo dicoba. Apalagi dirimu sudah nerbitin buku π
Makasih ya π
Wah, selamat, Kak π Saya juga berencana untuk ngirim resensi nih, abisnya ngirim cerpen nggak pernah dimuat, padahal cuma ke koran lokal aja susah π
Makasih π
Ayo kirim π
Weiisss, selamat ya kak Ade.
Makin keren euyy! π
Makasih sayang :))
wah, selamat kak! :))
jadi, sebelum nulis resensi, di atasnya kita perlu ngasih kata pengantar dulu, gitu?
Tulis resensinya di word. Pengantarnya di badan email begitu π
Hihi, aku sejak smp dulu selalu pake kata pengantar buat kirim surat2 ke redaktur. Karena mereka bisa lihat kalo pengirim ini punya attitude. Cuma yang sering lupa kadang lupa melampirkan cover. Jadi emang perlu dicek dulu ya, mba. π
Iya mbak, jangan sampe ada yg kelewatan π
Alhamdulillaah…, selamat ya, Mbak. Ikut senang rasanya saya.
Tentu semakin semangat ngirim ya, Mbak. Terus dan terus, Mbak.
Biaya kuliah, makan, dan keperluan lainnya, saya juga tidak sedikit sangat terbantu dari honor tulisan-tulisan yang dimuat di koran π
Aamiin. Terima kasih π
Selamat mba..atas terbitnya sebuah hasil karya,membuat saya juga pengin merasakan ap yang mba rasakan saat ini,mudah-mudahan bisa nular ke diri saya.sangat menginpirasi sekali..
Aamiin. Semua pasti bisa, terima kasih π
Selamat mba..atas terbitnya sebuah hasil karya,membuat saya juga pengin merasakan ap yang mba rasakan saat ini,mudah-mudahan bisa nular ke diri saya.sangat menginpirasi sekali..
Selamat mba..atas terbitnya sebuah hasil karya,membuat saya juga pengin merasakan ap yang mba rasakan saat ini,mudah-mudahan bisa nular ke diri saya.sangat menginpirasi sekali..
mba kalau aku belum punya ktp boleh ngirim ga ya?
Coba pake kartu pelajar Mbak π
aku penasaran kak, waktu itu 2x dapet telepon dari korjak ttg resensi katanya dimuat, tp pas aku cek di perada tuh gaada. Aku tanya ke pihak korjaknya disuruh kirim surat pernyataan kebenaran rekening aja (kebetulan pake rekening ortu), ngirim resensi bulan november 2016, ditelepon bulan februari 2017, sampe sekarang belum dikasih kepastian, honornya pun gaada. Aku jd bingung
Wah maaf banget saya baru baca komennya. Kok bisa gitu ya? Kalo saya ga pernah ditelepon meskipun dimuat. Jadi kalo misal ada telepon dan diminta nomor rekening tapi ga dimuat, gatau juga ya. Cuma saran saya tetap hati2 aja. Takutnya ada yang cuma ngaku2. Krn setau saya di Korjak baik dimuat atau tidak, itu tidak ditelepon.
Semoga sudah selesai masalahnya ya Mbak π
permisi mba, itu yang identitas dirinya dalam satu file sama resensinya atau beda file ya
Satu file saja Mbak. Jadi bagian atas resensi. Nah bawahnya langsung ditulis identitas π