Kamu pikir kamu sudah jadi satu-satunya? Oh keliru. Ternyata tidak.
Ia sebenarnya laki-laki yang baik. Ya memang pada hakikatnya semua manusia itu baik. Namun dalam urusan ini, ‘si dia’ selalu mencari yang lebih baik. Kalau kemarin aku bilang ia mencari hanya karena kepuasan, untuk yang kali ini ia mencari dalam rangka hubungan serius. Apalagi kalau bukan pernikahan. Lho kok bisa? Ya bisa. Toh dia tetap manusia normal yang punya naluri untuk menikah.
Percaya/tidak, saat ia pacaran, ketika mulai menemukan kekurangan-kekurangan yang ada dalam diri si wanita (baca: pasangannya) disitulah mulai timbul rasa bosan. Dan rasa ingin mencari yang lain. Alih-alih memperbaiki kekurangan hubungannya, ia akan beralibi “cuma sekedar kenalan.” Alih-alih sekedar, setelah yang baru dirasa cocok, maka ia akan dengan mudah “gue kayaknya lebih cocok sama yang ini (baca: yang baru).” Alhasil wanita pertama? “gue ngga bisa sama dia, dia begini-begini (mencari-cari alasan).” So, tinggal bilang “I’m sorry good bye” deh ke wanitanya.
Lalu siapa yang jadi korban? Yaph benar. Siapa lagi kalau bukan wanita. Mudah saja bagi ia meninggalkan. Bagaimana dengan si wanita? Gawatnya adalah kebanyakan ketika wanita ‘sudah terlalu percaya’ dengannya. Sudah menghimpun harapan sedalam mungkin untuk berlanjut ke pernikahan, tiba-tiba dengan seenak jidatnya “Sorry, kita ngga bisa lanjut.”
Hmm lagi-lagi cuma mau bilang, “Tidak ada yang bisa menjamin bahwa pacaran itu akan berlanjut ke pernikahan sebelum si pria dengan serius mendatangi wali si wanita. Dan dengan pacaranpun tak ada yang bisa menjamin akan melanggengkan sebuah pernikahan. Ingat. Di Islam sudah ada ta’aruf. Cara perkenalan yang syar’i dan tak melanggar syari’at-Nya.”
So? Masih mau pacaran?
Nb: Tulisan ini bukan untuk memojokkan satu pihak. Ini hanya berdasar pengalaman. Dan jika ada yang bertanya “Bagaimana dengan wanita playgirl?” Menurut saya tidak ada bedanya (dengan playboy).
Aku paling suka bagian akhirnya