Beranjak kelas 4 SD saya tidak lagi mendengarkan lagu anak-anak, saat itu bisa dibilang memang sudah jarang penyanyi anak-anak. Maklum, Trio Kwek-kwek, Joshua ataupun penyanyi cilik lainnya tenar di saat saya belum masuk sekolah. Saat kelas 4, TV sudah menyiarkan berbagai lagu dewasa. Dan sayapun hobi menonton TV. Jelas sudah efeknya saya jadi ikut-ikutan menyanyi lagu dewasa. Hanya saja saat itu masih sebatas suka karena nada. Saya tidak paham maksud liriknya. Meski bila didengar lagi sekarang, padahal liriknya galau karena cinta.
Karenanya, semenjak hijrah dan meskipun saya masih suka mendengarkan musik hingga kini, saya menghapus semua lagu yang kiranya bisa merusak perasaan saya. Saya hanya menyisakan beberapa lagu yang memiliki lirik positif atau islami yang bisa membuat saya ingat Allah SWT dan Rasul-Nya.
Semoga orang tua dan remaja sekarang mulai berpikir pintar. Pihak orang tua bisa mengawasi tayangan TV atau apa yang didengar dan dilakukan sang anak. Dan bagi remaja, pintar-pintarlah memilih lagu. Lagu yang katanya cinta itu, bila liriknya galau dan ‘memuja’ manusia, hanya akan merusak perasaan dan pikiranmu.
Bener banget mba ade, lagu galau memang merusak pikiran bawaannya pengen ngayal mulu ujung-ujungnya ada sedikit perasaan yang bikin orang jadi sulit menerima takdir 🙁
Setuju mbak. Bila sering didengarkan bisa menimbulkan efek yg buruk. Wallahua'lam
berarti jangan terlalu di hayati ya lagunya 🙂
Iya 🙂
kalau kata anak sekarang, malah jadi baper yaa.. Bawa perasaan. hihihi
Haha iya Mak Pung :))
kalau kata anak sekarang, malah jadi baper yaa.. Bawa perasaan. hihihi
Beneran, Mak. Lagu-lagu galau lawas bikin hati gimana gitu, ya. Kalo kata orang sunda mah, bikin kasuat-suat. Deuh… jadi terbuai. Aku ngindar banget sama lagu galau lawas….
Btw, aku sudah follow blogmu, mak. Yuk #salingfollow 🙂
Hihi iya Mak. Bahaya kalo sering didengerin 🙂
Sip aku follback ya 🙂
berarti harus bisa pilih2 lagu ya…. 🙂
Iya Mak 🙂
Nggak ada yaa lagu galau yg positif
Ada Mak, lagu galau karena ingat Allah hehe :))
Saya pribadi lebih suka dengerin musik instrumen yang mellow daripada lagu galau. Interpretasi dari musik instrumen lebih luas karena ia tanpa lirik. Lebih cocok untuk suasana apa aja tergantung melodinya.
Kalau lagi ke tempat karaoke sama teman-teman, kami lebih sering pilih lagu dangdut, padang, batak, jawa, india & korea (yang ga ngerti apa artinya) sebagai 'national anthem' nya kami atau lagu up beat lainnya yang bisa buat jingkrak-jingkrak. :))
Yups, musik instrumen bisa buat meditasi juga ya Mbak. Karaoke memang sebenernya kan buat seneng-seneng ya. Jadi nggak banget kalo pilih lagu galau 😀 hihi
Kadang saya mengapresiasi lagu lebih ke arah "kok dia pintar ya bisa nulis lirik kayak gini"
jadi memujinya lebih ke proses penciptaannya.
Kalo dulu semasa muda (duh sekarang tuak wkwkwk) memang gampang banget itu galau gara-gara lagu doank. Haiss..
Salam kenal ya, sudah difollow ^^ ditunggu folbeknya.
Iya syukur ya kalau menganggapnya ke arah yang positif, karena yang muda emosinya juga belum stabil kali ya haha 😀