Kita tak sengaja bertemu
Kita tak sengaja akrab
Satu per satu datang tanpa ada yang memimpin ataupun membawahi
Mungkin keakraban itu dimulai saat kita tak sengaja ingin menjalin sebuah pertemanan sederhana
Pertemanan sederhana yang kini membawa pengaruh besar untuk kita
Sampai suatu ketika terciptalah sebuah nama
Nama yang mungkin bagi kedengaran banyak orang “agak aneh” dan bisa saja di salah artikan
“LATHCOM”
Ya
Yang berartikan “Latah Community”
Hmm jangan diartikan denotasi
Tapi itu hanya sebuah simbol untuk menggambarkan karakter “anak-anak yang baru beranjak remaja”
yang jiwanya masih labil
Dari labil itulah kita semakin bersahabat
Menghadapi kelucuan-kelucuan dari karakter yang “sangat” berbeda
Waktu intens saat masih sekolah yang kita habiskan membuat persahabatan kita semakin erat
Mungkin kita tak seperti yang lain
Yang setiap saat sedih dan masalah harus bercerita
Tapi kita adalah “rantai penghibur” untuk sahabat kita
Walaupun pada dasarnya terkadang kita tak tau “siapa yang sedang bersedih/galau”
Namun kepekaan kita lah yang membuat kita seolah berkata “sudahlah nikmati saja hidup ini”
Itu semua dilakukan dengan candaan-candaan yang memang sengaja dilakukan
Kini kita tlah beranjak menjadi “remaja dewasa”
Remaja yang sudah mempunyai banyak kesibukan
Kesibukan mengejar cita masing-masing
Kita pun sudah tak seperti dulu
Kini kita berjalan masing-masing
Masih adakah pada kalian tentang ingatan-ingatan itu???
Aku sangat rindu pada kalian
Kapan kita bisa berkumpul ber-sebelas lagi?
dari kiri: Ferli, Maimanah, Sarah, Ririn, Ade, Mery, Riri, Maya, Mila, Handayani, Gina at Kawah Putih, Jawa Barat |
Berkaca-kaca mataku baca postingan ini..
ini mengharukan. aku paling sentimentil kalau sudah berhubungan dengan persahabatan dan keluarga..
Wew 🙂
Terima kasih 🙂