Travelling sekarang lagi in banget kayaknya ya. Saya juga suka kok. Bahkan sempat terpikir untuk ikutan bikin blog travelling. Cuma karena jalan-jalannya masih jarang-jarang, jadi ditunda dulu deh 😂 Tapi memang dasarnya dari dulu saya suka jalan sih 😂 Meski itu cuma ngumpul sama temen, komunitas, jalan-jalan bareng keluarga, atau sekedar jalan keluar karena memang ada keperluan 😂
Nggak cuma bisa refreshing, tapi seringkali saya atau bahkan kita bisa dapatkan banyak hal dari jalan-jalan meskipun sekedar jalan karena ada keperluan itu. Di antaranya:
3 Hal yang Bisa Kita Dapatkan dari Jalan-jalan
💼 Dapat ide tulisan
Kalau lagi di jalan saya suka perhatiin lingkungan sekitar atau orang-orangnya. Trus suka aja terbersit ide buat ditulis. Kayak dulu banget, saat saya pulang dari tempat kuliah, saya ngeliat anak yang lagi jalan sama laki-laki dewasa (entah itu ayahnya atau omnya atau orang lain nggak tau juga). Tapi si anak diam gitu. Sementara si laki-laki kayak ketakutan. Saya langsung kepikiran, anak itu kenapa ya. Laki-laki itu juga kenapa, kok kayak ketakutan gitu. Lantas saya kepikiran buat nulis tentang masalah orang tua dan anak.
Ada lagi, saat saya pulang kerja dan ketemu nenek-nenek yang bawa box besar bekas tempat beliau jual makanan. Setelah saya iseng-iseng ngobrol dengan sang nenek, lantas kepikiran buat bikin tulisan di blog ini tentang betapa syukur itu mudah. Silakan cari sendiri ya tulisannya 😂
Bahkan saya pernah dengan sengaja niat dari jauh-jauh hari. Kayak pas pasang KB Kamis kemarin di rumah sakit. Pas di jalan, saya udah kepikiran mau cerita tentang proses pasang KB itu di blog Celoteh Bunda nanti 😂
Begitulah. Makanya kenapa saya pernah nulis salah satu tips untuk mendapatkan ide adalah dengan kita tidak berdiam diri di rumah alias cobalah untuk jalan-jalan keluar rumah (baca: Cara Mendapatkan Ide untuk Menulis) . Nah kalau yang Nggak Ada Ide kemarin itu karena saya emang bener-bener blank, nggak nemuin sesuatu yang menarik buat ditulis huhu *pembenaran diri 😂
💼 Keintiman dengan orang-orang terdekat
Percaya atau tidak, kadang dengan jalan-jalan, kita bisa dapat cerita lain dari orang-orang terdekat kita. Dengan kata lain, kita bisa saja tahu hal-hal terbaru tentang mereka. Apalagi kalau jalan-jalan itu murni refreshing, biasanya kan memang diisi dengan cerita-cerita ya. Jadi deh kita bisa mendapat sudut pandang baru dari orang-orang terdekat itu. Alhasil hubungan dengan orang-orang terdekat bisa jadi lebih dalam lagi karena kita semakin mengenal mereka 😊
💼 Budaya orang sekitar dan sudut pandang baru
Selain sudut pandang baru dari orang-orang terdekat, ketika kita mengunjungi suatu tempat apalagi itu tempat yang baru kita kunjungi, biasanya kita akan ‘ngeh’ dengan sendirinya bahwa budaya setiap tempat itu berbeda. Sesederhana kita biasa makan pakai sendok, di tempat lain makan pakai sendok itu justru asing karena mereka biasa makan pakai tangan misalnya. Atau bahasa kita yang beda dengan orang-orang di tempat yang kita kunjungi itu. Atau budaya-budaya lainnya yang baru kita tahu setelah kita berkunjung ke tempat tersebut. Well, pada akhirnya, kita banyak mendapat pengetahuan-pengetahuan yang memberi kita sudut pandang baru. Karena dari perbedaan ini pula biasanya kita jadi orang yang lebih bisa menghargai 😊
So, selain sekedar jadi refreshing, travelling pun ternyata bisa menambah hal-hal yang baru buat kita. Entah itu ide tulisan, keintiman dengan orang-orang terdekat, ataupun pengetahuan dan sudut pandang baru dari tempat-tempat yang kita kunjungi.
Ah, Maha Benar Allah dengan segala firmannya ya:
Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kami, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada Allah lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan. QS. Al-Mulk: 15
Jadi yuk, mau jalan-jalan kemana kita? 😄
Ada satu lagi, Mbak. Dapat oleh2. :'D Bisa makanan ringan semacam aci atau bakso. Hehehehe
Wah iya bisa juga tuh. Mencoba makanan setempatlah ya 🙂
Jalan2 pun bikin pikiran fresh. 😀
Setuju banget! 😀
Aku juga pernah dapat ide bikin tulisan pas jalan-jalan. Meskipun masih jarang jalan-jalannya sih, hehe. Jalan-jalan juga bisa melatih kepekaan kita pada lingkungan sekitar ya, mbak Ade 🙂
Betul. Kepekaan 🙂
Dulu aku ga kepikiran bakal traveling secara rutin. Srg pergi2 sih udh dr kecil, tp belum menikmati. Baru setelah suami pertama kali ngajakin jalan, dan kita dtg k tempat2 yg unik dan ga semua org tau, di situ aju br ngeliat traveling dr sudut berbeda. Trnyata asyik, seru ngeliat budaya negara lain yg sepenuhnya beda dr kita, mencoba makanannya, berbaur dgn org lokal.. Baru stlh itu aku kepikiran utk membuat blog traveling dan kuliner. Itupun stlh 2 thn dr perjalanan pertama ama suami itu :D.
Yg pasti dgn jalan bikin pikiran tenang, emosi jd ga suka naik :p, dan punya pandangan lbh luas pasti nya. 🙂
Karena rajin piknik jadi ga sumuk ya Mbak hihi
Kalau mau mengenal orang lebih dalam memang cukup ampuh dengan ngajak jalan-jalan.
Iya Mas 🙂
aku juga pengennya rajin piknik tapi apa daya waktu dan sumber dayanya kurang hahaaa, kalau udah piknik rasanya otak ke reset lagi ya mbak, makanya ada istilah kurang piknik kali ya XD
http://www.dajourneys.com/
Iya Mbak fresh lagi jadinya 🙂
Kasih linknya dong mbak untuk cerita si nenek dengan box nya. Anyway, saya setuju banget kalau traveling bisa bikin kita jadi orang yang bisa lebih menghargai. Cakrawala pemikiran kita jadi lebih terbuka. Jadi bisa melihat suatu hal tidak hanya dari satu sisi saja.
Ini ya Mbak http://www.sohibunnisa.com/2013/07/bahagia-itu-sederhana-bersyukur-itu.html
Yess, karena terbuka jadi kita lebih bisa menghargai 🙂
Aah.. jadi kangen pengen traveling lagi sekeluarga ☺
jadi…tak ada ide menulis maka travelling lah hahahaha
Betul haha
Memang betul banget kalau jalan-jalan itu membuka sudut pandang kita terhadap suatu obyek. Ambil contoh sebuah air terjun di kawasan Jawa Timur yang sering jadi hiasan foto di kalender orang-orang; banyak orang menganggapnya sebagai tempat wisata saja, padahal bagi warga setempat, orang menganggapnya sebagai tempat pemujaan religius. Akibatnya perilaku wisatawan yang datang pun sering tidak sesuai dengan etika penduduk setempat, karena cara berpikirnya juga beda.
Mudah-mudahan kita lebih banyak dibukakan kesempatan untuk jalan-jalan, supaya pikiran kita lebih luas.
Iya ya hal begitu bisa jadi beda.
Aamiin aamiin ya Rabbal alamin 🙂