Suatu hari saya teringat momen-momen yang sudah saya alami selama bulan Ramadhan. Ternyata banyak sekali yang berkesan. Kalau tidak diabadikan rasanya sayang juga. Walaupun saya merasa tahun 2020 ini menjadi Ramadhan yang terberat karena adanya pandemi. Tapi mungkin bukan bagi saya saja. Ada banyak orang yang juga merasakan.
Momen-momen Ramadhan yang selalu berkesan
Tapi baiklah, apapun itu, pasti selalu ada yang bisa disyukuri. So, apa saja yang berkesan bagi saya selama bulan puasa?
Masa-masa sekolah
Sejak SMP selalu ada buka puasa bersama di sekolah. Sampai SMK pun masih ada. Bahkan, waktu SMK pernah sampai menginap di sekolah. Tarawih, sholat malam, dan sahur bersama di sekolah. Kangen rasanya. Momen kebersamaannya itulah yang selalu dirindukan.
Biasanya kalau ada acara buka bersama, dari siang sudah harus ke sekolah. Ada pesantren kilat. Nanti jam 4 mulai persiapan buka puasa. Seru sekali! Apalagi kalau ada ceramah dan tarawih bersamanya. Duh masya Allah, mengharukan rasanya.
Kuliah dan kerja
Saya dulu kerja di dua tempat. Dan ke dua kantor itu Alhamdulillah pernah saya rasakan momen buka bersamanya. Kantor yang pertama agak mewah. Di restoran yang dibooking khusus untuk PT kami. Sedang yang ke dua, lebih deep karena buka di kantor. Kami sendiri yang menyiapkan semuanya.
Padahal ke dua kantor itu, pemimpinnya non muslim. Tapi mereka perhatian pada karyawannya. Huhu masya Allah. Walau hanya sekali, setidaknya momen bersama teman-teman kantor itu pernah saya rasakan.
Kuliah juga gitu. Alhamdulillah teman-teman saya pernah ngadain buka bersama. Walaupun bukan secara khusus dari kampus, tapi cukup dengan teman sekelas, rasanya juga berkesan kok!
‘Diminta’ dan dilamar
Tanggal 17 Ramadhan atau 4 Juli tahun 2015, saya masih ingat sekali saat itu tiba-tiba dapat Blackberry Messenger dari suami. Yang bertanya apakah saya sudah punya calon atau belum. Dari situlah, hubungan kami terus berlanjut hingga saya dilamar tanggal 10 Juli 2015.
Semua serba mendadak. Saya dan keluarga tak pernah menyangka, jodoh datangnya tiba-tiba begitu. Tapi begitulah Allah. Selalu punya rencana yang lebih indah.
Tidak ada acara ramai saat lamaran. Bahkan menyediakan minum pun kami tidak. Maklum, kami mengadakan acara saat masih siang dan bulan puasa haha. Tapi sungguh momen itu sampai sekarang benar-benar menancap sekali di ingatan saya. Dan terus membuat saya tersenyum.
Alhamdulillah, tanpa waktu lama, H+3 lebaran, saya dan suami resmi menikah. Acara tak begitu mewah. Tapi banyak keluarga besar dan teman-teman yang hadir. Masya Allah.
Punya anak pertama dan lahir anak ke dua
Ramadhan 2016, anak pertama saya masih dua bulan. Saat itu walaupun menyusui, Alhamdulillah saya bisa ikut puasa. Walau ada satu dua hari yang bolong karena anak saya sempat rewel. Saat itu menjadi berkesan, karena saya ditemani ayah dan ibu di Surabaya. Dan untuk pertama kali pula, saya, ayah, dan ibu menjalani puasa di Surabaya.
Tahun 2017, kesan itu kembali hadir. Karena tepat 8 Juni saya melahirkan anak ke dua. Saat itu masih tanggal 13 Ramadhan. Itu sebabnya, dalam namanya kami menyelipkan Nirmala. Yang artinya suci. Sebab ia hadir di bulan suci Ramadhan. Masya Allah.
Walaupun saya jadi tidak bisa puasa karena harus menyusui dua anak saya, tapi momen punya dua anak di saat bulan Ramadhan benar-benar tak pernah terlupakan.
Pandemi Covid-19
Mungkin tahun ini jadi yang terberat. Karena sangat lain daripada biasanya. Harus di rumah saja, tak ada ngabuburit nyari jajanan, tak ada buka bersama keluarga besar, bahkan tak ada mudik dan lebaran bersama keluarga, hiks.
Tapi apa daya, mungkin memang benar kalau tahun ini kita disuruh lebih khusyuk beribadah. Sekarang saya hanya berharap, saya sekeluarga, keluarga besar, dan para sahabat semua diberi kesehatan. Tak apa kita tak berkumpul dulu, yang penting kesehatan, anugerah nomor satu tetap bisa kita nikmati.
Saya pasti akan rindu ibu, adik, dan kakak-kakak saya. Maklum, lebaran kemarin saya juga tidak pulang hiks. Semoga pandemi segera berakhir. Aamiiin.
Momen-momen di atas sampai sekarang tak pernah terlupa. Dan selalu bikin saya senyum-senyum sendiri. Rindu teman-teman dan keluarga rasanya. Semoga bukan hanya tahun-tahun lalu, tapi ke depannya, semoga Ramadhan memang jadi momen yang terus berkesan. Aamiiin.