Waktu SMK, saya punya seorang guru yang nggak pernah marah. Iya bener, sekalipun saya nggak pernah melihat beliau marah. Makanya dilihatnya adeeem aja 😊 Mungkin karena beliau guru agama juga, jadi ada sisi spiritual yang kental dalam dirinya *hehe sotoy mode on*.
Saya nggak tahu apakah aslinya beliau pernah marah atau nggak. Cuma selama saya dididik oleh beliau, nggak sekalipun beliau marah di depan murid-muridnya. Kalau ngomong pun selalu lembut dan menyejukkan. Nggak pernah yang namanya beliau keluar suara keras. Ah bersyukurlah saya pernah diajar oleh beliau :’)
Saya yakin, beliau bukan tak pernah ada masalah. Bukan juga tidak pernah marah. HANYA SAJA, beliau bisa menempatkan dirinya dengan baik. Maksudnya apa? Jadi, beliau pandai memendam perasaan dan emosinya sendiri demi bisa mengajar siswa-siswanya dengan baik.
Keramahan = profesionalitas kerja
Ini sama saja dengan sikap profesionalitas kerja. Sama juga seperti customer-customer service yang harus melayani pelanggan dengan ramah. Tidak peduli mereka sedang ada masalah berat. Tidak peduli mereka sedang sekecewa apapun pada orang sekitarnya. Tapi ketika mereka bekerja, apalagi di hadapan umum, maka mereka (harus) menampilkan dirinya dengan cara terbaik. Dengan tetap memasang wajah yang ramah. Yang sama sekali tidak terlihat raut wajah sedih, marah, atau tidak enaknya.
Lho bukannya memang harusnya seperti itu ya? Udah biasa itu mah. Iya. Tapi saya pribadi, nggak sekali dua kali menemukan orang yang melayani dengan cara tidak ramah. Pernah suatu ketika saya ke warung, barang yang saya cari tidak ada. Tapi yang bikin saya sedikit kesal adalah cara pelayanan pemilik warung. Mbok ya, kalau niat jualan, hargailah pembeli. Layani dengan ramah.
Pernah juga ke ke gerai suatu merek ponsel. Boro-boro dilayani dengan baik, disenyumin aja enggak 😁 Haha yang kayak gini yang saya maksud nggak profesional. Saya nggak tahu apakah mereka sedang ada masalah atau tidak, tapi mereka belum memahami pekerjaannya dengan baik 😊
Senyuman dari pelayan umum
Ya, jujur aja, bagi saya, kalau orang yang bekerja untuk pelayanan umum, semestinya bisa tetap melayani dengan baik. Mau itu guru, dokter, customer service, atau pelayan jasa lainnya.
Oke, hidup kita mungkin tidak terlepas dari masalah. Tapi ketika kita sudah berhadapan dengan masyarakat, semestinya kita bisa menempatkan diri dengan baik. Tidak perlu bersikap ramah berlebihan, minimal kasih senyum aja, setidaknya orang pasti sudah merasa dihargai 😊
Senyuman tanda kita memberi yang terbaik
Jadi, guru SMK saya itu secara nggak langsung bikin saya terinspirasi. Bahwa sepelik apapun masalah pribadinya, beliau tidak pernah menunjukkan itu di depan kami para muridnya. Atau mungkin juga di hadapan guru-guru lain. Beliau selalu tersenyum dengan ramah.
Dan ini jadi pelajaran banget buat saya. Untuk tidak mudah menampakkan wajah tidak enak di hadapan orang lain. Walaupun mungkin kita sedang kecewa, marah, sedih. Tapi orang-orang di sekitar kita bisa jadi tidak tahu itu. Dan sebetulnya tidak begitu penting untuk mereka tahu.
Maka memberi senyuman pada orang-orang mungkin jadi suatu keniscayaan. Bukan demi tampil baik di hadapan orang saja. Tapi juga agar hati kita bisa lebih tertata karena senyuman yang kita berikan dengan tulus 😊