Kalo nulis jangan panjang-panjang dah, males baca jadinya kan.
Huadeehh..
Jadi mikir, kenapa sih orang lebih tertarik tulisan yang pendek daripada yang panjang?
Jadi inget, pernah posting cerpen disalah satu komunitas menulis di facebook, terus dikomen “tulisanmu sebenarnya menarik, tapi opening dan penutupmu bertele-tele” hmm.. Sebenernya maksud awalnya kepingin menceritakan kronologi ceritanya, tapi alhasil malah gagal dan jadi bertele-tele. Mulai dari situ jadi belajar, kalo nulis langsung intinya aja dah. Bukan maksud harus bener-bener langsung intinya, tapi usahakan membuat opening semenarik mungkin *NTMS banget.
Oke balik lagi ke tulisan pendek.
Aku sendiri saat ini sedang tidak menyukai tulisan yang terlalu panjang (terutama tulisan via online, kalo di buku sih, ya lain cerita yaa). Kenapa? Males bacanya. hehehe. Dan mengambil kesimpulan: bukan orang ngga punya banyak waktu untuk baca, tapi lebih karena tulisan yang pendek biasanya langsung bicara pada intisarinya, tidak bertele-tele dengan muqadimah yang panjang dan penutup yang bertele-tele. Yaksipp.
Setiap tulisan sebenarnya mau pendek atau panjang adalah berawal dari opening, lanjut ke isi dan seterusnya sampai penutup. Jika dari opening lanjut ke isinya menarik maka orang akan terus baca, tapi kalo dari openingnya sudah membosankan. Cut. Orang pasti langsung pergi begitu saja *eh ini orang apa aku yakk*
Oke biar orang nggak bosen, sekian dulu yakk. Terima kasih sudah membaca tulisan pendek ini 😀