Judul: Romantic Voices
Penulis: Kahlil Gibran
Penerbit: Pustaka Anggrek
ISBN: 979-23-9906-2
Cetakan I: 2007
Cinta yang berasal dari kenaifan dan gelora masa muda, akan terpuaskan dengan cara memiliki; dan tumbuh dengan pelukan dan ciuman.
Resensi:
Bisa kita tebak dari cover depan, Romantic Voices, Kahlil Gibran. Sudah pasti isinya tentang sesuatu romantis yang ditulis oleh seorang penyair yang sangat terkenal dengan alunan kata-katanya yang khas dan mendayu.
Yang saya suka dari buku ini, Kahlil Gibran merangkainya dengan kata yang sederhana dan mudah dipahami. Tidak seperti pada umumnya dan seperti yang orang kira, puisi harus dengan bahasa kiasan yang sengaja dibuat rumit agar ‘nyastra’, justru menurut saya kadang membuat orang malah tidak mengerti dengan maksud yang hendak disampaikan.
Cinta tak memberikan apapun, kecuali dari dirinya sendiri.
Cinta tak memiliki ataupun dimiliki, karena cinta telah cukup untuk cinta.
Apabila engkau mencintai, janganlah berkata: “Tuhan ada di dalam hatiku.”
tapi sebaiknya engkau merasa: “Aku berada dalam Tuhan.”
Tak rumit bukan bahasanya, secara sepintas sudah bisa kita pahami bahwa cinta sebenarnya tak memberi apapun, melainkan kitalah yang memberi kekuatan hingga cinta itu tumbuh dalam diri kita. Dan kekuatan itu berasal dari yang Maha Menciptakan kita yaitu, Tuhan.
Menurut saya buku ini akan lebih unik lagi jika isinya berwarna. Bingkai tulisan yang sudah bagus, akan lebih menarik lagi jika berwarna. Diberi warna soft misalnya.
Ada satu puisi yang paling saya suka dari buku ini:
Jiwaku berkata kepadaku
dan menasihati agar mencintai
semua orang yang membenciku, dan berteman
dengan mereka yang memfitnahku.
Jiwaku menasihatiku dan
mengungkapkan kepadaku
bahwa cinta tidak hanya menghargai
orang yang mencintai,
tetapi juga orang yang dicintai.
Sejak saat itu
bagiku cinta ibarat jaring laba-laba
di antara dua bunga yang
dekat satu sama lain.
Cinta menjadi lingkaran cahaya
yang tanpa awal dan tanpa akhir.
Wuih, Mba Ade rajin niihhh resensinya 😀
kereeennn puisinya 🙂
wah aku sempet bolos jg mbak 😀
memang puisinya keren" ^_^