Setelah waktu itu ngomongin Hal-hal yang Harus Kamu Tahu Sebelum Memesan Kaos, sekarang saya bakal ngomongin tentang jenis sablon manual. Apa aja sih jenis sablon manual? Nah saya juga baru tahu nih. Kirain sablon manual ini asal sablon gitu aja. Ternyata ada sablon berbasis minyak atau air. Dan jenisnya pun beragam. Jadi lebih baik sebelum sablon kaos, penting juga nih buat memahami betul, bagaimana sih perbedaan jenis-jenis sablon itu.
Dasar jenis sablon kaos
Jenis Plastisol
Jenis sablon plastisol ini sablon dengan basis minyak. Jenis sablon ini memang bisa dikatakan cukup tebal dan seperti karet, cukup berbeda dengan jenis rubber. Dengan ketebalan ini akan membuat sablon menjadi tidak mudah rusak.
Dengan keawetan yang dimiliki jenis ini, sayangnya plastisol memiliki kelemahan dengan penggunaan dan proses perawatan. Karena jenis ini tidak bisa langsung terpapar oleh setrika yang panas, jadi bisa-bisa membuat sablon menjadi rusak.
Maka dengan kelemahan ini, teman-teman bisa menyetrikanya dengan kondisi t-shirt terbalik.
Selain kelebihan tadi, populernya jenis sablon ini karena gambar yang dihasilkan akan menjadi detail dengan warna yang tajam.
Jika dilihat pada hasil akhir, jenis ini bisa menunjukan berbagai karakter. Seperti glosy, tipis, warna gold atau silver dan bahkan karakter kasar.
Jenis Sablon 3D
Sablon 3D atau lebih dikenal dengan High Density, adalah jenis sablon dengan karakter efek 3D. Selain itu jenis ini akan bertekstur seperti karet dan lebih tebal saat diraba.
Dalam proses pembuatan dilakukan dengan menggunakan gel atau tranparent ink, lalu dilanjutkan dengan tinta plastisol yang disesuaikan warnanya.
Karakter sablon ini sangat cocok untuk digunakan pada topi.
Jenis desain yang cocok adalah dengan menggunakan huruf atau logo
Jenis Karet Rubber
Jenis ini cukup terkenal dengan elastisnya. Selain itu, mampu digunakan untuk t-shirt dengan dasar terang atau gelap. Dengan karakter cukup lembut dan mampu menutup serat dari bahan kaos.
Jenis Superwhite
Jenis superwhite adalah sablon dengan basis air atau water, dengan menggunakan tinta ini maka tinta akan menyerap ke dalam bahan t-shirt.
Karakter dasar dari jenis sablon ini ialah tekstur yang tidak terasa saat diraba, karena tinta akan menyerap pada serat. Selain itu, sablonan akan terasa cukup ringan.
Kemudian, jenis tinta ini juga akan aman terkena setrika. Dan akan terkesan vintage untuk pemakaian yang lama. Hal ini dikarenakan tinta menghasilkan warna yang redup.
Tapi kalau menggunakan tinta ini, apalagi di katun, serat dari katun akan keluar pada bagian sablonan.
Jenis Discharge
Jenis sablon ini berbasis air.
Hampir sama dengan superwhite, tapi juga punya julukan “mencabut warna”. Karena memiliki tekstur yang akan merubah warna dasar t-shirt.
Perbedaan jenis sablon ini dengan rubber adalah campuran saat finishing. Jenis discharge akan memakai odorlees agent 6-8%
Dalam kondisi masih basah, proses press harus dilakukan. Proses pengeringan akan maksimal jika menggunakan press. Bisa juga menggunakan heatgun, tapai warna dan gambar tidak akan maksimal.
Jenis tinta ini sangat cocok dengan bahan t-shirt super combed 30s.
Jenis Pigment
Jenis ini hampir sama dengan superwhite, perbedaan bisa dilihat saat diraba. Jenis ini tidak selentur jika menggunakan sablon superwhite.
Menggunakan jenis ini, maka sablon akan ada kerak pada t-shirt dan sangat susah hilang walaupun sudah dicuci, karena kerak sudah meresap pada serat.
Untuk saat ini, jenis sablon ini sudah sangat jarang digunakan, banyak sekali yang lebih memilih untuk menggunakan superwhite dengan hasil yang lebih baik.
Jenis Glow in the dark
Jenis ini memiliki karakter atau tekstur yang akan menyala dalam gelap. Karena terdapat unsur Phosphor maka cahaya akan diserap, dan mampu menyala dalam gelap.
Jika dibandingkan dengan glow stick maka jenis sablon ini memiliki perbedaan pada tekstur, karena glow in the dark bertekstur serbuk yang padat. Walaupun glow stick akan lebih lama menyala.
Sedangkan pada Glow in The Drak hanya akan menyala selama kurang dari 3 menit. Tapi jika padam, hanya perlu menyorot dengan cahaya lagi.
Jenis ini bisa digunakan untuk jenis plastisol dan rubber.
Jenis Flocking
Jenis sablon ini bertekstur seperti bulu-bulu atau beludru. Untuk prosesnya jenis ini dilakukan pada finishing atau pemanasan, kertas flocking akan diletakan pada sablonan lalu di press dan didiamkan beberapa saat sebelum ditarik.
Atau bisa juga dilakukan saat proses pemanasan, agar beludru yang menempel akan terlihat rapi, maka dibutuhkan ketelitian dalam proses ini. Karena kertas ini berbahas seperti serbuk.
Jenis Foil
Jenis ini hampir sama dengan flocking, tapi menggunakan material yang berbeda. Nantinya material yang menempel adalah plastik. Untuk prosesnya dilakukan saat pengepresan, dengan menyisipkan kertas. Sehingga akan terkesan terdapat kerutan pada sablonan.
Jenis Foam
Jenis sablon ini akan menimbulkan efek 3D, karena akan timbul saat dilakukan proses press.
Saat press selesai, maka sablonan akan timbul seperti benjolan dan t-shirt akan terkesan melengkung.
Karakter dari foam sendiri beragam, ada glitter, kaviar, dan sebagainya.
Nah itulah 10 jenis sablon kaos yang bisa jadi panduan teman-teman sebelum melakukan sablon. Semoga bermanfaat ya ^^
Terima kasih untuk sharing jenis-jenis sablonnya, bermanfaat untuk kami yang masi belajar untuk sablon