Bagi pengguna media sosial, mungkin tidak pernah ketinggalan dengan maraknya berita-berita atau status yang banyak berseliweran. Tapi pernah perhatikan tidak, atau cuma saya aja ya yang kurang kerjaan merhatiin, dari sebagian berita atau status tersebut mengandung hal yang sama sekali nggak enak dilihat!
Maksudnya begini, kadang ada orang yang ngepost berita-berita tentang kecelakaan, tapi foto yang ditampilkan duh lihatnya bisa-bisa bikin nggak nafsu makan. Atau foto-foto katakanlah anak ABG yang pacarannya kelewat batas. Atau katakanlah kasus-kasus nyata berbau kekerasan, SARA, atau pun pornografi. Anehnya, si pembuat status kadang menuliskan caption, “Astagfirullah bla bla bla…” Tapi pernah sadar nggak ya, bahwa dengan dia menulis status itu, sama saja dengan dia menyebarkan sesuatu yang bahkan dia saja tidak suka. Hmm analogikan saja begini, kita nggak suka makan atau mencium bau durian, tapi kita malah nyuruh orang buat makan atau mencium durian. See? Ada yang salah kan?
Kalau tidak suka, jangan disebarkan ^^
Makanya, sejujurnya saya sendiri bingung. Kalau memang kita saja tidak suka, bagaimana mungkin kita justru menyebarkan itu? Bagaimana mungkin kita menyebarkan sesuatu atau keburukan yang sebenarnya mungkin harus dihindari? Oke fine, kalau katakanlah kita ingin agar orang berhati-hati, atau supaya orang tidak terjerumus. Tapi berapa banyak sih yang bisa berpikiran sama seperti kita? Belum lagi kalau kita temenan dengan orang-orang yang mungkin pikirannya masih awam atau polos. Salah-salah, mereka malah meniru dari postingan buruk yang kita sebarkan -_-
Sebenarnya masih ada jalan kok kalau memang kita berniat mengingatkan orang lain. Tulis saja status biasa, tanpa membagikan gambar atau status berita yang tidak enak tadi. Sepertinya dengan begini jauh lebih enak dilihat. Kita juga tidak ikut-ikutan menyebarkan berita buruk.
Saya yakin, banyak orang yang juga berpikiran sama. Karena sebagian besar teman-teman di lingkup media sosial saya juga pernah mengeluh tidak suka kalau ada yang membagikan berita apalagi disertai dengan gambar yang bikin nggak nafsu makan.
Jadi cukup sudahlah. Kalau memang kita tidak suka, ya sudah skip, lewati, unfollow, unfriend, blokir. Tidak perlu ikut membagikan. Karena kita pasti tidak mau kan kalau dibilang ikut andil menyebarkan keburukan. Alih-alih niat kita tulus mengingatkan, yang ada orang di sekitar kita malah salah paham dan justru tidak suka dengan cara kita.
So, tetap bijak di media sosial ^^
Yang paling bikin lucu, kalau ada postingan kaya gini, "Ketik angka tujuh di komentar, lalu lihat apa yang terjadi." Padahal nggak terjadi apa2. Menuh2in beranda tuh. -_-
Hahaha banyak juga yang begitu ya. Tapi kadang ada yang beneran lho *eh :v
Waduh tadi komenku masuk gak ya mbak? 🙁
Ada nih di bawah hihi
Sekarang bijak bersosmed agak susah dilakukan oleh sebagian orang. Masih banyak yang suka share ini itu tanpa filtering first. 🙁
Dan ini bikin saya gak nyaman hiks, banyakan diam lebih baik. Mending share tulisan dari Rocking Mama aja ya mbak hihiih #eh
Nah itu dia. Mungkin masih banyak yang awam soal filter itu. Iya kalo RM mah banyak manfaatnya hehe :))
Kadang2 orang share jg biar bkin rame mba. Biasanya yg kayak gtu lgsg saya hide.
Baru2 ini ada juga beredar video bayi yang disiksa. Disebelahnya fto baby sitter. Ternyata video itu malah dari china. Itu baby sitter udah kayak kena fitnah. Temen banyak yang main share aja. Sekarang jempol bisa jadi penentu nasib orang 🙁
Ah saya sempet denger juga itu video bayi disiksa. Cuma jangankan ngeshare, saya aja gamau liatnya. Ngeri >_<
Semakin banyak jempol, semakin rame ya 🙁
Jangan sampai deh Mbak. 🙁 Aku juga kurang nyaman sama postingan2 kaya gitu. Bukan urusan juga, ngapain disebar2. 🙁 Kenapa nggak coba bayangkan, andai si penyebar berada dalam posisi itu. 🙁
Iya Mbak. Mungkin penyebar ga mikirin efeknya ya 🙁
Lucunya, yang disebar selalu berita negatif. Berita yang bisa memicu perpecahan dan pertengkaran.
Yang kayak gini kadang bikin jengkel. Ngeshare, tapi berujung debat -_-
Ane juga suka geregetan sama penyebar postingan-postingan kaya gitu. 🙁 Harusnya, kalau nggak suka diem aja. Kalau di share, otomatis bakal dilihat sendiri nanti. :v
Bener Mas. Kalo dishare seakan-akan ngajak orang biar lihat juga -_-
Kita mulai dari diri kita sendiri. Saya juga akan berusaha lebih bijak dalam menggunakan sosmed. Gak kebayang kalau aku yang jadi topic utama hingga disebar2 secara tak bertanggung jawab. :p (Berasa artis)
Nah itu dia, kadang bisa jadi si 'korban' dalam video tidak tahu kalau dirinya sudah tersebar -_-
Dalam kasus video yang dishare-yang diambil tanpa izin, terkadang yang terjadi di video tidak sesuai sama yang terjadi di kenyataan. Menyadari hal ini setelah nonton film Don't Click. 🙁
Wah ada filmnya ya? Sepertinya bagus 😀
Semoga kita dihindarkan dari hal2 seperti itu. 🙁 Miris
Iya Mbak 🙁 Aamiin
Jadi ingat dulu yg tren nya berita tempat makan yang menyajikan makanan di wadah yg menjijikkan. Banyak teman fb saya, termasuk yg itungannya udah buzzer, malah ikutan share. Jijik banget deh. Asli saya berapa kali jadi tidak nafsu makan gara-gara ndak sengaja ngeliat di beranda. Mereka bilangnya sih ngucap2 gitu, tapi ya efeknya nggak enak. Untung waktu itu ada gerakan hentikan posting berita tsb, kan. Kalau nggak salah sampai pakai petisi. Saya ikut tuh, risih soalnya. Ini bayanginnya aja rasa pengen muntah. Tapi untung udah nggak.
Cuma sekarang berita lain lagi.. Sedih. Kalau udah gitu kadang saya lari ke Pinterest atau instagram aja. Cuci mata, supaya nggak terlalu sesak kalau ingat..
Btw nice share mba Ade. 😉
Ah yang itu, saya juga jijik liatnya >_<
Sampe ada petisinya? Wah pantes gada yang nyebarin lagi hehe. Tapi yang kayak gitu kalo udah kelewatan memang harus diingatkan sih. Sebelum semakin banyak yang nyebar -_-
Betul…, semakin kita share yang tidak kita suka, justru membuat postingan tersebut kian menyebar. Karena belum tentu yang melihat bisa menyaring dan mengambil sisi positif yang kita utarakan…
Yap. Karena pikiran setiap orang ga sama ya Mbak 🙂