Skip to content

Sohibunnisa

Personal & Lifestyle Blog

  • Home
  • About
  • Disclosure
  • Portfolio
  • My Other Blog
  • Toggle search form

Kok, Blogger Mau Dibayar Murah?

Posted on Oktober 19, 2016Juli 12, 2018 By Ade Delina Putri 81 Komentar pada Kok, Blogger Mau Dibayar Murah?
Saya tidak menyangka bahwa dalam dunia blogger pun ada berbagai drama. Mungkin lebih tepatnya bukan drama juga kali ya, hanya saja pendapat setiap orang beda-beda. Yang beberapa waktu lalu sempat santer adalah tentang “Kok blogger mau dibayar murah?”
Sayangnya, kalimat yang menurut saya negatif ini, semakin dibuat negatif pula dengan kalimat, “gue sih ga mau. Gue nulis pake mikir ya. Enak aja dibayar murah.” Kemudian ditambah nyinyiran-nyinyiran di belakang yang diam-diam menjelekkan sebuah brand yang membayar murah tadi.
https://pixabay.com/id/penny-koin-uang-tunai-uang-bank-1442437/
Sebelumnya begini. Saya setuju dengan salah satu komentar yang pernah saya baca dimana entah lupa. Yang jelas bunyinya begini, “di media sosial, kita nggak bisa menggeneralisir semuanya.” Yap, di media sosial semua orang punya pendapat. Tentu saja pendapat itu dihasilkan dari pemikiran yang berbeda. Maka sama saja dalam urusan “Kok mau blogger dibayar murah?” Setiap orang pasti memiliki persepsinya masing-masing. Sepemahaman dan sepengalaman saya, di sini ada tiga poin yang tidak bisa digeneralisir.
Beberapa waktu lalu, saya sempat menulis ini di Facebook. Cuma saya kepingin menjabarkan lagi di sini. Semoga bisa lebih dipahami ya 🙂

Blogger tahu spesifikasi diri dan blognya

Pertama, seorang blogger mau dibayar murah, bisa jadi karena dia tahu spesifikasi dirinya. Katakanlah saya contohnya *iya saya mengaku uhuk*. Dengan statistik Alexa yang besar, Domain Authority/Page Authority blog saya yang masih kecil, apakah saya bisa menuntut besar? Dengan kualitas tulisan yang masih segini, tidak pakai teknik SEO, apakah saya pantas mendapat yang besar? 
Bukan. Saya bukan tidak percaya diri pada tulisan saya. Bukan juga karena saya menulis tidak pakai mikir. Pasti mikir, tidak mungkin copy paste –“. Hanya saja kadangkala saya malu pada blogger yang lebih expert. Di saat mereka bisa memberi keuntungan yang lebih besar pada brand yang sama dengan statistik yang lebih baik. Kemudian brand tersebut datang pada saya, maka saya harus ‘ngaca’, kelebihan apa yang bisa saya berikan? Karena saya paham, bahwa statistik blog yang diperhitungkan memang bisa membuktikan bahwa blog tersebut cukup ‘laris’ dan mungkin lebih banyak dilirik. Tentu saja brand suka dengan yang seperti itu.
Baca: Ngomongin Blogging Yuk!
Lalu dengan begini apa saya tidak pernah menawar? Oh tidak. Saya selalu menawar. Tapi kembali lagi pada statistik blog. Apakah harga yang saya tawarkan ‘kelewatan’ atau tidak? Apakah dengan harga yang saya tawarkan, saya bisa melebihi blogger expert tadi? Atau setidaknya sebanding dengan dia? 
Begitu. Intinya saya harus paham kualifikasi diri saya seperti apa. Saya juga yakin pasti ada pertimbangan sebuah brand untuk memberi harga. Jika nanti statistik blog saya meningkat, barulah saya bisa menuntut lebih.


Urusan ‘dapur’ setiap orang berbeda

Kedua, yang mungkin lebih penting. Kita tidak tahu urusan ‘dapur’ orang. Mungkin buat kita harganya murah, tapi bisa jadi harga segitu berguna bagi orang lain. Mungkin dia baru belajar dan pertama kalinya dapat job, mungkin sedang butuh, mungkin sedang kepepet. Atau bagi dia harga job segitu berharga dan bisa dijadikan portofolionya. Dan lain-lainnya yang kita tidak tahu.
Saya bahkan sempat melihat di salah satu grup yang suka memberikan job. Saat ada ketentuan menulis 300 kata dan dibayar 50 ribu, dia mau. Padahal dia mengaku DA nya 90. Ada lagi yang sampai memohon-mohon agar diberikan job dan mau dibayar seikhlasnya. Tidak terbayang rasanya sampai segitunya ~_~
Maka kembali lagi apa yang menurut kita murah, belum tentu bagi orang lain. Yang mungkin bagi kita harga segitu ‘cuma cukup buat beli kuota’, bagi orang lain bisa jadi berharga. 

Martabat itu urusan masing-masing

Pada intinya, dalam dunia media sosial, bahkan dunia nyata sekalipun kita tidak berhak untuk menghakimi siapapun. Termasuk blogger ‘yang masih mau dibayar murah’. Kita tidak bisa menghakimi bahwa dengan adanya orang-orang yang mau dibayar murah itu berarti menjatuhkan martabat blogger. Tidak. Martabat itu urusan masing-masing. Urusan yang mau dibayar murah adalah memang urusan dia sendiri. 
Kalau memang kita sendiri tidak mau dibayar murah, cukup saja kita yang tahu. Kita tidak perlu menghasut orang lain hingga orang itu berpikiran buruk. Kecuali jika orangnya memang bertanya, “berapa harga yang harusnya saya tawarkan?” 
So, semoga setelah ini tidak ada drama dan nyinyir-nyinyir lagi ya. Daripada nyinyir bukankah lebih baik berbagi tipsnya, bagaimana supaya “semua blogger bisa dibayar mahal?” 🙂
Uncategorized Tags:Blog

Navigasi pos

Previous Post: Menjaga Sumpah Pemuda
Next Post: Sampai Kapanpun, Mengikuti Kata Orang Tidak Ada Habisnya

Related Posts

Cikaracak Ninggang Batu Laun-laun Jadi Legok Uncategorized
Mengajarkan Anak Nilai Islami lewat Jalan Sederhana Uncategorized
Dengarkan Aku! Uncategorized
Menjaga Sumpah Pemuda Uncategorized
Media Sosial untuk Apa? Uncategorized
Ngomongin Blogging Yuk! – Ini Jawaban Pertanyaan Mami Ubii Ala-ala Saya Uncategorized

Comments (81) on “Kok, Blogger Mau Dibayar Murah?”

  1. Ika Hardiyan Aksari berkata:
    Oktober 19, 2016 pukul 12:59 am

    Yup, 100 ribu untuk placement bagiku udah cukup. Buat orang lain bisa jadi nolak2 ya.

    Balas
    1. adedelina berkata:
      Oktober 19, 2016 pukul 2:04 am

      Iya Mbak, kalo placement 100 ribu udah cukup biasanya 😀

      Balas
    2. Zen berkata:
      Agustus 14, 2018 pukul 8:05 am

      Weh

      Balas
  2. Rosalina Susanti berkata:
    Oktober 19, 2016 pukul 2:45 am

    saya berapapun ALhamdulillah. memang rizki saya baru segitu 🙂

    Balas
    1. adedelina berkata:
      Oktober 19, 2016 pukul 2:55 am

      Disyukurin aja ya Mbak 🙂

      Balas
  3. suria riza berkata:
    Oktober 19, 2016 pukul 3:06 am

    yuk semangat blog dapur orang beda2 rejeki g mungkin salah

    Balas
    1. adedelina berkata:
      Oktober 19, 2016 pukul 3:22 am

      Setuju Mak Echa 😀

      Balas
  4. enci harmoni berkata:
    Oktober 19, 2016 pukul 4:23 am

    aku belum pernah di bayar e mbak, nulis suka aja, kayak diari aja, pengemmya ada yg bayar, tapi apa ada? hehehe

    Balas
    1. adedelina berkata:
      Oktober 19, 2016 pukul 4:59 am

      Ada Mbak, kalo kita berusaha nyari dan konsisten ngeblog hehe 🙂

      Balas
  5. Dipi berkata:
    Oktober 19, 2016 pukul 5:16 am

    Mba ade, gmn caranya spy blog kita bisa dibayar? Kita yg nyari mereka atau gmn? # mohon petunjuk hehehe
    Salam
    Dipi, bandung

    Balas
    1. adedelina berkata:
      Oktober 19, 2016 pukul 5:31 am

      Ada yang kita nyari sendiri Mbak. Misalnya daftar lewat email atau ikut grup-grup atau website pemberi job blogger gitu. Ada juga yang menghubungi kita secara langsung lewat email dengan kata lain dapat penawaran 🙂

      Balas
  6. Yesi Intasari berkata:
    Oktober 19, 2016 pukul 5:53 am

    setuju banget sama statement yang ini mba "Kalau memang kita sendiri tidak mau dibayar murah, cukup saja kita yang tahu. Kita tidak perlu menghasut orang lain hingga orang itu berpikiran buruk" hehe dari pada nyinyir-nyinyir sama hal negatif mending tingkatin lagi aja kualitas blog kita rezeki dibayar mahal nanti pasti akan mengikuti ya mba 🙂

    Balas
    1. adedelina berkata:
      Oktober 19, 2016 pukul 7:04 am

      Betul. Balik lagi ke diri kita sendiri 🙂

      Balas
  7. Euis Sri Nurhayati berkata:
    Oktober 19, 2016 pukul 6:03 am

    Wah saya malah baru tau kalau ada yang begini. Maklum anak kemarin sore, blog aja baru bikin kemarin. Hihi. Salam kenal ya mbak, nanti mampir dong ke blog saya 🙂

    Salam,
    esnstory(dot)blogspot(dot)com

    Balas
    1. adedelina berkata:
      Oktober 19, 2016 pukul 7:06 am

      Boleh-boleh. Nanti ya Mbak 🙂

      Balas
  8. Arni berkata:
    Oktober 19, 2016 pukul 6:04 am

    Gak dunia maya gak dunia nyata sama aja, selalu ada yang nyinyir urusan dapur orang
    Dia lupa setiap orang menulis kisahnya sendiri

    Timbang nyinyir, mending semangat belajar bagusin dapur sendiri biar timbal baliknya juga meningkat

    Balas
    1. adedelina berkata:
      Oktober 19, 2016 pukul 7:06 am

      Setujuuuu Mbak 😀

      Balas
  9. Inna riana berkata:
    Oktober 19, 2016 pukul 7:19 am

    setiap orang punya rejekinya masing2 ya mba

    Balas
    1. adedelina berkata:
      Oktober 19, 2016 pukul 7:34 am

      Betul Mbak 🙂

      Balas
  10. Lasma Frida berkata:
    Oktober 19, 2016 pukul 2:09 am

    Aku setuju mba dengan pemikiran kita tahu kapasitas blog kita sendiri. Ibarat kalau cuma jadi pegawai biasa ga mungkin minta gaji manager. Kita tahu diri ajalah ya hahahha.

    Balas
    1. adedelina berkata:
      Oktober 19, 2016 pukul 2:24 am

      Iya Mbak 😀 Kecuali si pegawai bisa bekerja lebih ya 🙂

      Balas
  11. Riska Ngilan Haryono berkata:
    Oktober 19, 2016 pukul 2:22 am

    Setuju mbak, sesama blogger nggak perlu lah mengurusi dapur blogger lainnya. Selama masih normal dan sesuai kenapa nggak?. Hihihi

    Balas
    1. adedelina berkata:
      Oktober 19, 2016 pukul 2:30 am

      Yap. Sesuai setiap orang kan beda ya Mbak 🙂

      Balas
  12. Tetty Hermawati berkata:
    Oktober 19, 2016 pukul 2:32 am

    Baru kepikiran ttg yang begini, aku juga suka nawar kalo kelewatan mah, kadang ngerasa, aduh sombong gak sih akuuuhh.. hihi

    Balas
    1. adedelina berkata:
      Oktober 19, 2016 pukul 2:41 am

      Ah teteh mah kan udah expert 😀

      Balas
  13. Dita Indrihapsari berkata:
    Oktober 19, 2016 pukul 2:53 am

    Wah, Mba Ade setuju bgt. Kalo masalah fee itu urusan masing2. Kalo pun dia mau dibayar murah mungkin karena memang butuh dan buat portofolio. Sebaiknya gak nge-judge juga, ya. Pinginnya dunia per-blog-an adem ayem aja gak ada drama2.. hehe.. 😀

    Balas
    1. adedelina berkata:
      Oktober 19, 2016 pukul 3:19 am

      Iya Mbak porotofolio itu kan juga ga kalah penting ya 🙂

      Balas
  14. Rani R Tyas berkata:
    Oktober 19, 2016 pukul 2:56 am

    Setuju sama urusan dapur beda-beda. Misal nih, bisa saja harga sebuah mobil bagiku itu sudah sangat mahal, ada juga yang bekerja hanya dalam 3 bulan sudah cukup untuk membeli mobil. Mulai curhat lagi. hahaha

    Balas
    1. adedelina berkata:
      Oktober 19, 2016 pukul 3:20 am

      Nah itu, kembali lagi pada kemampuan setiap orang ya Mbak 🙂

      Balas
  15. Rach Alida Bahaweres berkata:
    Oktober 19, 2016 pukul 3:00 am

    Bagi saya, semuanya ada rejekinya masing-masing ya mba. Bener banget kalau kita sendiri yang bisa mengukur kemampuan diri kita. Mungkin ada yang kualitas mahal, tapi kalau lagi butuh uang? 🙂

    Balas
    1. adedelina berkata:
      Oktober 19, 2016 pukul 3:21 am

      Aku beberapa kali menemukan mereka-mereka ini. Kelihatannya expert, tapi mana tahu kalau mereka memang lagi butuh ya 🙂

      Balas
  16. Nanie berkata:
    Oktober 19, 2016 pukul 3:12 am

    Betul, selalu ada langkah awal bagi seorang blogger. Dan job "murah" itu mungkin saja adalah penyemangatnya. Btw, suka dengan closing statementnya 🙂

    Balas
    1. adedelina berkata:
      Oktober 19, 2016 pukul 3:22 am

      Terima kasih. Iya, kayak saya masih langkah awal hehe

      Balas
  17. Izzah Annisa berkata:
    Oktober 19, 2016 pukul 3:23 am

    Betuuul… Saya setuju banget sama postingan ini. Makasih udah posting, Mbak. Ini sangat menyuarakan saya.

    Balas
    1. adedelina berkata:
      Oktober 19, 2016 pukul 3:28 am

      Sama-sama Mbak. Ayo smangat Mbak 😀

      Balas
  18. Indah Primadona berkata:
    Oktober 19, 2016 pukul 3:28 am

    Aku juga belum PD kalo ngasih harga mahal, ngeblog masih baru dan masih jarang update, jadi kalau memang cuma dikasih segitu ya aku maklum aja, kalau nanti sudah jadi blogger terkenal misalnya, ya bolehlah harganya dinaikin tapi bayarannya besar pasti usaha membuat postingan yg lebih bagus juga harus besar kan

    Balas
    1. adedelina berkata:
      Oktober 19, 2016 pukul 4:15 am

      Nah itu. Semakin besar blog kita, pasti usahanya juga lebih besar 🙂

      Balas
  19. andyhardiyanti berkata:
    Oktober 19, 2016 pukul 3:30 am

    Dulu sempat heran sama teman-teman yang mau-maunya dibayar segitu. Tapi belakangan mikir, ya gak papa..itu kan urusan masing-masing 🙂 Blog, blog mereka juga kok ^_^

    Toh mungkin job-job berharga tinggi itu selalu berawal dari yg murah-murah #eaa

    Balas
    1. adedelina berkata:
      Oktober 19, 2016 pukul 4:16 am

      Bener Mbak, yang penting portofolio terkumpul dulu hehe

      Balas
  20. Irawati Hamid berkata:
    Oktober 19, 2016 pukul 3:42 am

    Balik lagi ke masing-masing blogger yah Mba Ade 🙂
    bagi blogger A harga segitu mungkin murah tapi bisa jadi bagi blogger B mungkin harga segitu sudah lebih dari cukup 🙂

    Balas
    1. adedelina berkata:
      Oktober 19, 2016 pukul 10:03 am

      Iya Mbak. Kebutuhan orang kan beda ya 🙂

      Balas
  21. Nita Lana Faera berkata:
    Oktober 19, 2016 pukul 4:03 am

    Saya begitu sebulan pasang dot com trus PA DA udah nongol yg bukan angka 1, lalu ada agency email tanpa saya daftar ini itu. Harga yg ditawarkan ya enough lah untuk kekuatan blog saya di pertengahan September bukan lalu. Mungkin buat blogger lain, haha segitu diambil? Review pula??? Tapi tawaran2 dari agency yg satu ini yg jadi modal portfolio saya untuk ngedapetin fee yg lebih. Lagian buat saya fee besar itu nomer 3. Nomer 1 syarat ga ribet, yg ke 2 bayaran bener. 😀

    Balas
    1. adedelina berkata:
      Oktober 19, 2016 pukul 4:19 am

      Yap. Bayaran ga telat itu juga penting banget :v

      Balas
  22. aya rosidi berkata:
    Oktober 19, 2016 pukul 4:07 am

    Iya Mba .. aku kudu banyak belajar dari Mba nis nih.. Hihi

    Buat aku asal masih masuk Akal harganya mah gpp.. 🙂

    Balas
    1. adedelina berkata:
      Oktober 19, 2016 pukul 4:20 am

      Saya juga masih belajar kok Mbak 🙂
      Iya asal ga kelewatan aja ya Mbak 🙂

      Balas
  23. Prima Hapsari berkata:
    Oktober 19, 2016 pukul 4:10 am

    Setuju mbak, hanya kita yg tahu urusan dapur kita,dan harus ngaca sih apa iya pengunjung blog cuma 200 orang tapi minta fee jutaan. Malah diketawaain brand. Saya mah udah bersyukur dapet job cepekan tapi sbulan dapet 30 yaaa lumayan

    Balas
    1. adedelina berkata:
      Oktober 19, 2016 pukul 4:23 am

      Betul, kalau 'murah' tapi rutin kan ya lumayan juga ya 😀

      Balas
  24. adedelina berkata:
    Oktober 19, 2016 pukul 4:17 am

    Iya, kayaknya smua ada drama dan nyinyir ya hihi

    Balas
  25. ninda berkata:
    Oktober 19, 2016 pukul 4:59 am

    sering dicurhatin gini dari teman2 yang kena nyinyiran. aku juga nggak habis pikir kenapa dunia blogger yang sekarang jadi kayak begini.
    teman2 bloggerku yang lama2 yang pendapatannya per blog sudah sampek ratusan dollar aja nggak pernah nyakitin hati orang dengan nyinyirin blogger lain.
    justru mereka suka bantu2 teman lain untuk berkembang seperti mereka juga.
    kalau aku pribadi sih santai aja. karena rejeki itu datangnya darimana aja. selama ikhlas ngerjain dan topiknya sesuai ya gapapa. toh halal 🙂
    content writing pun juga sering aku terima kalau lagi lowong, nyari sibuknya daripada mikir hal2 negatif mending punya kesibukan positif 😉

    nice thought del

    Balas
    1. adedelina berkata:
      Oktober 19, 2016 pukul 5:28 am

      Terima kasih Mbak. Bener banget, yang penting ikhlas dan halalnya itu 🙂

      Balas
  26. Nur Rochma berkata:
    Oktober 19, 2016 pukul 6:00 am

    Nice sharing. Intinya nggak usah ribut mikirin urusan dapur orang lain.

    Balas
    1. adedelina berkata:
      Oktober 19, 2016 pukul 7:04 am

      Iyes Mbak 🙂

      Balas
  27. Giska berkata:
    Oktober 19, 2016 pukul 6:00 am

    keren mba tulisannya.. menurut saya sih yg penting bersyukur aja apa yang sudah di dapat 🙂

    Balas
    1. adedelina berkata:
      Oktober 19, 2016 pukul 7:05 am

      Setuju banget Mbak! 🙂

      Balas
  28. Ila rizky berkata:
    Oktober 19, 2016 pukul 6:13 am

    Bloggef dibayar mahal biasanya include dengan share di socmed mb. Jadi ada effort besar untuk mempengaruhi orang membeli produk tertentu. Tapi yg dibayar murah biasanya beda di tujuan brand tersebut mgkn hanya ngejar backlink aja.

    Balas
    1. adedelina berkata:
      Oktober 19, 2016 pukul 7:08 am

      Bener Mbak, effort besar itu kan yang membedakan. Jadi ya ga usah nyinyirlah ya 😀

      Balas
  29. Prita Hw - LIVE UR PASSION berkata:
    Oktober 19, 2016 pukul 7:09 am

    setuju, masing2 blogger mesti tau kapasitas blog dan kualitasnya, jadi masing2 orang punya standar sendiri 🙂 keep the positive way^^

    Balas
    1. adedelina berkata:
      Oktober 19, 2016 pukul 7:19 am

      Yap. Smangat Mbak hehe

      Balas
  30. Ade Putri berkata:
    Oktober 19, 2016 pukul 7:35 am

    Saya sih kalau rejekinya mmg udah segitu ya alhamdulillah

    btw nama qt mirip ya mbak…hehe

    Balas
    1. adedelina berkata:
      Oktober 19, 2016 pukul 7:37 am

      Ah iya, saya kalo ngeliat nama Mbak di Facebook, suka siwer sendiri sama nama sendiri haha. Bedanya nama Mbak ga ada Delina nya doang ya 😀

      Balas
  31. Nova Violita berkata:
    Oktober 19, 2016 pukul 7:36 am

    iya sih…. kebanyakan nyinyir tapi mereka gak mau buka2an tentang ratenya.., soal uang emang senditif sih… bagi sebagian kecil orang mungkin rate 50 rb kecil… tapi bisa buat beli beras*ngedrama* 😀

    Balas
    1. adedelina berkata:
      Oktober 19, 2016 pukul 7:38 am

      Hihi balada emak-emak memang yang penting cukup beli beras ya Mak 😀
      Nah itu, nyinyir tanpa memberi solusi kan percuma 🙁

      Balas
  32. Ophi Ziadah berkata:
    Oktober 19, 2016 pukul 7:42 am

    pengalamanku…memang mulai yg kecil dulu sih mba..klo lama2 makin bagus performance blog kita ga ada salahnya juga ikutan naik hehehe.
    tp sepakat tiap blogger beda2 kondisinya.
    dan di atas semua itu rezeki org beda2 semua punya jalan sendiri kan yaa

    Balas
    1. adedelina berkata:
      Oktober 19, 2016 pukul 8:41 am

      Iya saya juga gitu kok dari bawah banget hehe

      Balas
  33. Qhe Falkhi berkata:
    Oktober 19, 2016 pukul 9:28 am

    Gara-gara pernah baca isu Blogger dibayar murah, jadi bingung waktu ada tawaran. Terlalu murah atau terlalu mahal. Tapi, akhirnya diambil, setidaknya bisa untuk portofolio 🙂

    Balas
    1. adedelina berkata:
      Oktober 19, 2016 pukul 10:01 am

      Iya Mbak, kumpulin aja dulu portofolionya 😀

      Balas
  34. agi pranoto berkata:
    Oktober 19, 2016 pukul 11:23 am

    saya termasuk "blogger murah" ini mbak. awal-awal baper juga, tapi saya sadar diri DA dan PA saya masih rendah dan alexa saya masih gemuk, tapi yasudahlah, usaha tidak akan mengkhianati hasilnya kok. lagipula menulis itu terapeutik buat saya hihihi

    Balas
    1. adedelina berkata:
      Oktober 19, 2016 pukul 12:52 pm

      Apa tuh terapeutik? 😀 terapikah? 😀

      Balas
  35. Kopiah Putih berkata:
    Oktober 19, 2016 pukul 12:33 pm

    Selain 'dapur' kita sebagai blogger memang berbeda-beda, murah sih menurut saya juga relatif. Artikel ini memberi semangat buat saya, yang baru-baru ini sering dapat pekerjaan dari blog untuk membuat dapur ngebul. Hihi

    Terimakasih, Mbak dan salam hangat dari Bondowoso..

    Balas
    1. adedelina berkata:
      Oktober 19, 2016 pukul 12:54 pm

      Alhamdulillah, semoga dapurnya ngebul terus ya Mas 🙂

      Balas
  36. Kurnia amelia berkata:
    Oktober 19, 2016 pukul 2:52 pm

    Setuju banget kakak dapur orang itu beda-beda, sebagai newbie di dunia blog bayaran 100 ribu aja udah cukup seneng hehe.

    Balas
    1. adedelina berkata:
      Oktober 19, 2016 pukul 9:44 pm

      Hehe alhamdulillah ya 🙂

      Balas
  37. Ria M Fasha berkata:
    Oktober 19, 2016 pukul 3:08 pm

    setuju mbak
    aku dari awal juga terima harga yang murah
    apalagi lagi butuh buat ngepulin dapur
    makanya sempat sedih sih waktu ada nyinyiran kayak begitu
    sekarang dibwa cuek 😀
    dari yang kecil lama kelamaan ada yg nawar gede insyaAllah

    Balas
    1. adedelina berkata:
      Oktober 19, 2016 pukul 9:44 pm

      Aamiin. Insya Allah ya Mbak 🙂

      Balas
  38. rina susanti berkata:
    Oktober 20, 2016 pukul 3:27 am

    Setuju mba, dapur orng beda2, menurut kita sekian itu sedikit mngkin mnurut dapur tetangga sebaliknya. Kembali pada diri blogger masing2, karena mau nerima atau nolak pilihan 🙂

    Balas
    1. adedelina berkata:
      Oktober 20, 2016 pukul 3:37 am

      Yes, bener banget. Pilihan ya Mbak 🙂

      Balas
  39. Aryo Seno berkata:
    Oktober 20, 2016 pukul 4:05 am

    Masih mending ada yang ngasih job hehehe. Semua kembali ke pemilik blog mau apa enggaknya.

    Balas
    1. adedelina berkata:
      Oktober 20, 2016 pukul 4:23 am

      Setuju Mas 🙂

      Balas
  40. SUCIATI CRISTINA berkata:
    Oktober 20, 2016 pukul 11:33 am

    Prinsip orang kan beda2 yaa mba, yg nyinyir entah gimana pemikirannya 🙂 murah atau mahal kan tergantung, lagian ngga minta makan juga dati yg nyinyirs hihiii
    Aku dari kmaren2 mau komen, kelewat mluluu, bocil2 drmh :))

    Balas
    1. adedelina berkata:
      Oktober 20, 2016 pukul 3:20 pm

      Hihi iya Mbak. Padahal kita juga yang mau ya 🙂

      Balas
  41. Happy Hawra berkata:
    Oktober 28, 2016 pukul 7:08 am

    Aku pun, masih merasa belum sekompeten itu untuk meminta lebih 🙁

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter

Archive

Popular Posts

  • Pertemuan-pertemuan Itu
  • Dari Ngeblog, Aku Belajar 5 Hal Tentang Kehidupan
  • Momen-momen Ramadhan yang Selalu Berkesan
  • Penginapan yang Bersih adalah Tempat yang Nyaman
  • Kampanye ASI bukan untuk Menghakimi

Category

  • #BPN30DayChallenge2018
  • #GakPaham
  • #LoQLC
  • #ODOPISB
  • Beauty
  • Blog
  • Event
  • Film
  • Food
  • Kontemplasi
  • Kontes
  • Media Sosial
  • Menulis
  • My Story
  • ODOP
  • Review
  • Tekno
  • Tips
  • Traveling
  • Uncategorized

Search

Copyright © 2025 Sohibunnisa.

Powered by PressBook Masonry Blogs