
Saya tidak menyangka bahwa dalam dunia blogger pun ada berbagai drama. Mungkin lebih tepatnya bukan drama juga kali ya, hanya saja pendapat setiap orang beda-beda. Yang beberapa waktu lalu sempat santer adalah tentang “Kok blogger mau dibayar murah?”
Sayangnya, kalimat yang menurut saya negatif ini, semakin dibuat negatif pula dengan kalimat, “gue sih ga mau. Gue nulis pake mikir ya. Enak aja dibayar murah.” Kemudian ditambah nyinyiran-nyinyiran di belakang yang diam-diam menjelekkan sebuah brand yang membayar murah tadi.
Sebelumnya begini. Saya setuju dengan salah satu komentar yang pernah saya baca dimana entah lupa. Yang jelas bunyinya begini, “di media sosial, kita nggak bisa menggeneralisir semuanya.” Yap, di media sosial semua orang punya pendapat. Tentu saja pendapat itu dihasilkan dari pemikiran yang berbeda. Maka sama saja dalam urusan “Kok mau blogger dibayar murah?” Setiap orang pasti memiliki persepsinya masing-masing. Sepemahaman dan sepengalaman saya, di sini ada tiga poin yang tidak bisa digeneralisir.
Beberapa waktu lalu, saya sempat menulis ini di Facebook. Cuma saya kepingin menjabarkan lagi di sini. Semoga bisa lebih dipahami ya 🙂
Blogger tahu spesifikasi diri dan blognya
Pertama, seorang blogger mau dibayar murah, bisa jadi karena dia tahu spesifikasi dirinya. Katakanlah saya contohnya *iya saya mengaku uhuk*. Dengan statistik Alexa yang besar, Domain Authority/Page Authority blog saya yang masih kecil, apakah saya bisa menuntut besar? Dengan kualitas tulisan yang masih segini, tidak pakai teknik SEO, apakah saya pantas mendapat yang besar?
Bukan. Saya bukan tidak percaya diri pada tulisan saya. Bukan juga karena saya menulis tidak pakai mikir. Pasti mikir, tidak mungkin copy paste –“. Hanya saja kadangkala saya malu pada blogger yang lebih expert. Di saat mereka bisa memberi keuntungan yang lebih besar pada brand yang sama dengan statistik yang lebih baik. Kemudian brand tersebut datang pada saya, maka saya harus ‘ngaca’, kelebihan apa yang bisa saya berikan? Karena saya paham, bahwa statistik blog yang diperhitungkan memang bisa membuktikan bahwa blog tersebut cukup ‘laris’ dan mungkin lebih banyak dilirik. Tentu saja brand suka dengan yang seperti itu.
Baca: Ngomongin Blogging Yuk!
Lalu dengan begini apa saya tidak pernah menawar? Oh tidak. Saya selalu menawar. Tapi kembali lagi pada statistik blog. Apakah harga yang saya tawarkan ‘kelewatan’ atau tidak? Apakah dengan harga yang saya tawarkan, saya bisa melebihi blogger expert tadi? Atau setidaknya sebanding dengan dia?
Begitu. Intinya saya harus paham kualifikasi diri saya seperti apa. Saya juga yakin pasti ada pertimbangan sebuah brand untuk memberi harga. Jika nanti statistik blog saya meningkat, barulah saya bisa menuntut lebih.
Urusan ‘dapur’ setiap orang berbeda
Kedua, yang mungkin lebih penting. Kita tidak tahu urusan ‘dapur’ orang. Mungkin buat kita harganya murah, tapi bisa jadi harga segitu berguna bagi orang lain. Mungkin dia baru belajar dan pertama kalinya dapat job, mungkin sedang butuh, mungkin sedang kepepet. Atau bagi dia harga job segitu berharga dan bisa dijadikan portofolionya. Dan lain-lainnya yang kita tidak tahu.
Saya bahkan sempat melihat di salah satu grup yang suka memberikan job. Saat ada ketentuan menulis 300 kata dan dibayar 50 ribu, dia mau. Padahal dia mengaku DA nya 90. Ada lagi yang sampai memohon-mohon agar diberikan job dan mau dibayar seikhlasnya. Tidak terbayang rasanya sampai segitunya ~_~
Maka kembali lagi apa yang menurut kita murah, belum tentu bagi orang lain. Yang mungkin bagi kita harga segitu ‘cuma cukup buat beli kuota’, bagi orang lain bisa jadi berharga.
Martabat itu urusan masing-masing
Pada intinya, dalam dunia media sosial, bahkan dunia nyata sekalipun kita tidak berhak untuk menghakimi siapapun. Termasuk blogger ‘yang masih mau dibayar murah’. Kita tidak bisa menghakimi bahwa dengan adanya orang-orang yang mau dibayar murah itu berarti menjatuhkan martabat blogger. Tidak. Martabat itu urusan masing-masing. Urusan yang mau dibayar murah adalah memang urusan dia sendiri.
Kalau memang kita sendiri tidak mau dibayar murah, cukup saja kita yang tahu. Kita tidak perlu menghasut orang lain hingga orang itu berpikiran buruk. Kecuali jika orangnya memang bertanya, “berapa harga yang harusnya saya tawarkan?”
So, semoga setelah ini tidak ada drama dan nyinyir-nyinyir lagi ya. Daripada nyinyir bukankah lebih baik berbagi tipsnya, bagaimana supaya “semua blogger bisa dibayar mahal?” 🙂
81 comments to “Kok, Blogger Mau Dibayar Murah?”
Ika Hardiyan Aksari - Oktober 19, 2016
Yup, 100 ribu untuk placement bagiku udah cukup. Buat orang lain bisa jadi nolak2 ya.
adedelina - Oktober 19, 2016
Iya Mbak, kalo placement 100 ribu udah cukup biasanya 😀
Zen - Agustus 14, 2018
Weh
Rosalina Susanti - Oktober 19, 2016
saya berapapun ALhamdulillah. memang rizki saya baru segitu 🙂
adedelina - Oktober 19, 2016
Disyukurin aja ya Mbak 🙂
suria riza - Oktober 19, 2016
yuk semangat blog dapur orang beda2 rejeki g mungkin salah
adedelina - Oktober 19, 2016
Setuju Mak Echa 😀
enci harmoni - Oktober 19, 2016
aku belum pernah di bayar e mbak, nulis suka aja, kayak diari aja, pengemmya ada yg bayar, tapi apa ada? hehehe
adedelina - Oktober 19, 2016
Ada Mbak, kalo kita berusaha nyari dan konsisten ngeblog hehe 🙂
Dipi - Oktober 19, 2016
Mba ade, gmn caranya spy blog kita bisa dibayar? Kita yg nyari mereka atau gmn? # mohon petunjuk hehehe
Salam
Dipi, bandung
adedelina - Oktober 19, 2016
Ada yang kita nyari sendiri Mbak. Misalnya daftar lewat email atau ikut grup-grup atau website pemberi job blogger gitu. Ada juga yang menghubungi kita secara langsung lewat email dengan kata lain dapat penawaran 🙂
Yesi Intasari - Oktober 19, 2016
setuju banget sama statement yang ini mba "Kalau memang kita sendiri tidak mau dibayar murah, cukup saja kita yang tahu. Kita tidak perlu menghasut orang lain hingga orang itu berpikiran buruk" hehe dari pada nyinyir-nyinyir sama hal negatif mending tingkatin lagi aja kualitas blog kita rezeki dibayar mahal nanti pasti akan mengikuti ya mba 🙂
adedelina - Oktober 19, 2016
Betul. Balik lagi ke diri kita sendiri 🙂
Euis Sri Nurhayati - Oktober 19, 2016
Wah saya malah baru tau kalau ada yang begini. Maklum anak kemarin sore, blog aja baru bikin kemarin. Hihi. Salam kenal ya mbak, nanti mampir dong ke blog saya 🙂
Salam,
esnstory(dot)blogspot(dot)com
adedelina - Oktober 19, 2016
Boleh-boleh. Nanti ya Mbak 🙂
Arni - Oktober 19, 2016
Gak dunia maya gak dunia nyata sama aja, selalu ada yang nyinyir urusan dapur orang
Dia lupa setiap orang menulis kisahnya sendiri
Timbang nyinyir, mending semangat belajar bagusin dapur sendiri biar timbal baliknya juga meningkat
adedelina - Oktober 19, 2016
Setujuuuu Mbak 😀
Inna riana - Oktober 19, 2016
setiap orang punya rejekinya masing2 ya mba
adedelina - Oktober 19, 2016
Betul Mbak 🙂
Lasma Frida - Oktober 19, 2016
Aku setuju mba dengan pemikiran kita tahu kapasitas blog kita sendiri. Ibarat kalau cuma jadi pegawai biasa ga mungkin minta gaji manager. Kita tahu diri ajalah ya hahahha.
adedelina - Oktober 19, 2016
Iya Mbak 😀 Kecuali si pegawai bisa bekerja lebih ya 🙂
Riska Ngilan Haryono - Oktober 19, 2016
Setuju mbak, sesama blogger nggak perlu lah mengurusi dapur blogger lainnya. Selama masih normal dan sesuai kenapa nggak?. Hihihi
adedelina - Oktober 19, 2016
Yap. Sesuai setiap orang kan beda ya Mbak 🙂
Tetty Hermawati - Oktober 19, 2016
Baru kepikiran ttg yang begini, aku juga suka nawar kalo kelewatan mah, kadang ngerasa, aduh sombong gak sih akuuuhh.. hihi
adedelina - Oktober 19, 2016
Ah teteh mah kan udah expert 😀
Dita Indrihapsari - Oktober 19, 2016
Wah, Mba Ade setuju bgt. Kalo masalah fee itu urusan masing2. Kalo pun dia mau dibayar murah mungkin karena memang butuh dan buat portofolio. Sebaiknya gak nge-judge juga, ya. Pinginnya dunia per-blog-an adem ayem aja gak ada drama2.. hehe.. 😀
adedelina - Oktober 19, 2016
Iya Mbak porotofolio itu kan juga ga kalah penting ya 🙂
Rani R Tyas - Oktober 19, 2016
Setuju sama urusan dapur beda-beda. Misal nih, bisa saja harga sebuah mobil bagiku itu sudah sangat mahal, ada juga yang bekerja hanya dalam 3 bulan sudah cukup untuk membeli mobil. Mulai curhat lagi. hahaha
adedelina - Oktober 19, 2016
Nah itu, kembali lagi pada kemampuan setiap orang ya Mbak 🙂
Rach Alida Bahaweres - Oktober 19, 2016
Bagi saya, semuanya ada rejekinya masing-masing ya mba. Bener banget kalau kita sendiri yang bisa mengukur kemampuan diri kita. Mungkin ada yang kualitas mahal, tapi kalau lagi butuh uang? 🙂
adedelina - Oktober 19, 2016
Aku beberapa kali menemukan mereka-mereka ini. Kelihatannya expert, tapi mana tahu kalau mereka memang lagi butuh ya 🙂
Nanie - Oktober 19, 2016
Betul, selalu ada langkah awal bagi seorang blogger. Dan job "murah" itu mungkin saja adalah penyemangatnya. Btw, suka dengan closing statementnya 🙂
adedelina - Oktober 19, 2016
Terima kasih. Iya, kayak saya masih langkah awal hehe
Izzah Annisa - Oktober 19, 2016
Betuuul… Saya setuju banget sama postingan ini. Makasih udah posting, Mbak. Ini sangat menyuarakan saya.
adedelina - Oktober 19, 2016
Sama-sama Mbak. Ayo smangat Mbak 😀
Indah Primadona - Oktober 19, 2016
Aku juga belum PD kalo ngasih harga mahal, ngeblog masih baru dan masih jarang update, jadi kalau memang cuma dikasih segitu ya aku maklum aja, kalau nanti sudah jadi blogger terkenal misalnya, ya bolehlah harganya dinaikin tapi bayarannya besar pasti usaha membuat postingan yg lebih bagus juga harus besar kan
adedelina - Oktober 19, 2016
Nah itu. Semakin besar blog kita, pasti usahanya juga lebih besar 🙂
andyhardiyanti - Oktober 19, 2016
Dulu sempat heran sama teman-teman yang mau-maunya dibayar segitu. Tapi belakangan mikir, ya gak papa..itu kan urusan masing-masing 🙂 Blog, blog mereka juga kok ^_^
Toh mungkin job-job berharga tinggi itu selalu berawal dari yg murah-murah #eaa
adedelina - Oktober 19, 2016
Bener Mbak, yang penting portofolio terkumpul dulu hehe
Irawati Hamid - Oktober 19, 2016
Balik lagi ke masing-masing blogger yah Mba Ade 🙂
bagi blogger A harga segitu mungkin murah tapi bisa jadi bagi blogger B mungkin harga segitu sudah lebih dari cukup 🙂
adedelina - Oktober 19, 2016
Iya Mbak. Kebutuhan orang kan beda ya 🙂
Nita Lana Faera - Oktober 19, 2016
Saya begitu sebulan pasang dot com trus PA DA udah nongol yg bukan angka 1, lalu ada agency email tanpa saya daftar ini itu. Harga yg ditawarkan ya enough lah untuk kekuatan blog saya di pertengahan September bukan lalu. Mungkin buat blogger lain, haha segitu diambil? Review pula??? Tapi tawaran2 dari agency yg satu ini yg jadi modal portfolio saya untuk ngedapetin fee yg lebih. Lagian buat saya fee besar itu nomer 3. Nomer 1 syarat ga ribet, yg ke 2 bayaran bener. 😀
adedelina - Oktober 19, 2016
Yap. Bayaran ga telat itu juga penting banget :v
aya rosidi - Oktober 19, 2016
Iya Mba .. aku kudu banyak belajar dari Mba nis nih.. Hihi
Buat aku asal masih masuk Akal harganya mah gpp.. 🙂
adedelina - Oktober 19, 2016
Saya juga masih belajar kok Mbak 🙂
Iya asal ga kelewatan aja ya Mbak 🙂
Prima Hapsari - Oktober 19, 2016
Setuju mbak, hanya kita yg tahu urusan dapur kita,dan harus ngaca sih apa iya pengunjung blog cuma 200 orang tapi minta fee jutaan. Malah diketawaain brand. Saya mah udah bersyukur dapet job cepekan tapi sbulan dapet 30 yaaa lumayan
adedelina - Oktober 19, 2016
Betul, kalau 'murah' tapi rutin kan ya lumayan juga ya 😀
adedelina - Oktober 19, 2016
Iya, kayaknya smua ada drama dan nyinyir ya hihi
ninda - Oktober 19, 2016
sering dicurhatin gini dari teman2 yang kena nyinyiran. aku juga nggak habis pikir kenapa dunia blogger yang sekarang jadi kayak begini.
teman2 bloggerku yang lama2 yang pendapatannya per blog sudah sampek ratusan dollar aja nggak pernah nyakitin hati orang dengan nyinyirin blogger lain.
justru mereka suka bantu2 teman lain untuk berkembang seperti mereka juga.
kalau aku pribadi sih santai aja. karena rejeki itu datangnya darimana aja. selama ikhlas ngerjain dan topiknya sesuai ya gapapa. toh halal 🙂
content writing pun juga sering aku terima kalau lagi lowong, nyari sibuknya daripada mikir hal2 negatif mending punya kesibukan positif 😉
nice thought del
adedelina - Oktober 19, 2016
Terima kasih Mbak. Bener banget, yang penting ikhlas dan halalnya itu 🙂
Nur Rochma - Oktober 19, 2016
Nice sharing. Intinya nggak usah ribut mikirin urusan dapur orang lain.
adedelina - Oktober 19, 2016
Iyes Mbak 🙂
Giska - Oktober 19, 2016
keren mba tulisannya.. menurut saya sih yg penting bersyukur aja apa yang sudah di dapat 🙂
adedelina - Oktober 19, 2016
Setuju banget Mbak! 🙂
Ila rizky - Oktober 19, 2016
Bloggef dibayar mahal biasanya include dengan share di socmed mb. Jadi ada effort besar untuk mempengaruhi orang membeli produk tertentu. Tapi yg dibayar murah biasanya beda di tujuan brand tersebut mgkn hanya ngejar backlink aja.
adedelina - Oktober 19, 2016
Bener Mbak, effort besar itu kan yang membedakan. Jadi ya ga usah nyinyirlah ya 😀
Prita Hw - LIVE UR PASSION - Oktober 19, 2016
setuju, masing2 blogger mesti tau kapasitas blog dan kualitasnya, jadi masing2 orang punya standar sendiri 🙂 keep the positive way^^
adedelina - Oktober 19, 2016
Yap. Smangat Mbak hehe
Ade Putri - Oktober 19, 2016
Saya sih kalau rejekinya mmg udah segitu ya alhamdulillah
btw nama qt mirip ya mbak…hehe
adedelina - Oktober 19, 2016
Ah iya, saya kalo ngeliat nama Mbak di Facebook, suka siwer sendiri sama nama sendiri haha. Bedanya nama Mbak ga ada Delina nya doang ya 😀
Nova Violita - Oktober 19, 2016
iya sih…. kebanyakan nyinyir tapi mereka gak mau buka2an tentang ratenya.., soal uang emang senditif sih… bagi sebagian kecil orang mungkin rate 50 rb kecil… tapi bisa buat beli beras*ngedrama* 😀
adedelina - Oktober 19, 2016
Hihi balada emak-emak memang yang penting cukup beli beras ya Mak 😀
Nah itu, nyinyir tanpa memberi solusi kan percuma 🙁
Ophi Ziadah - Oktober 19, 2016
pengalamanku…memang mulai yg kecil dulu sih mba..klo lama2 makin bagus performance blog kita ga ada salahnya juga ikutan naik hehehe.
tp sepakat tiap blogger beda2 kondisinya.
dan di atas semua itu rezeki org beda2 semua punya jalan sendiri kan yaa
adedelina - Oktober 19, 2016
Iya saya juga gitu kok dari bawah banget hehe
Qhe Falkhi - Oktober 19, 2016
Gara-gara pernah baca isu Blogger dibayar murah, jadi bingung waktu ada tawaran. Terlalu murah atau terlalu mahal. Tapi, akhirnya diambil, setidaknya bisa untuk portofolio 🙂
adedelina - Oktober 19, 2016
Iya Mbak, kumpulin aja dulu portofolionya 😀
agi pranoto - Oktober 19, 2016
saya termasuk "blogger murah" ini mbak. awal-awal baper juga, tapi saya sadar diri DA dan PA saya masih rendah dan alexa saya masih gemuk, tapi yasudahlah, usaha tidak akan mengkhianati hasilnya kok. lagipula menulis itu terapeutik buat saya hihihi
adedelina - Oktober 19, 2016
Apa tuh terapeutik? 😀 terapikah? 😀
Kopiah Putih - Oktober 19, 2016
Selain 'dapur' kita sebagai blogger memang berbeda-beda, murah sih menurut saya juga relatif. Artikel ini memberi semangat buat saya, yang baru-baru ini sering dapat pekerjaan dari blog untuk membuat dapur ngebul. Hihi
Terimakasih, Mbak dan salam hangat dari Bondowoso..
adedelina - Oktober 19, 2016
Alhamdulillah, semoga dapurnya ngebul terus ya Mas 🙂
Kurnia amelia - Oktober 19, 2016
Setuju banget kakak dapur orang itu beda-beda, sebagai newbie di dunia blog bayaran 100 ribu aja udah cukup seneng hehe.
adedelina - Oktober 19, 2016
Hehe alhamdulillah ya 🙂
Ria M Fasha - Oktober 19, 2016
setuju mbak
aku dari awal juga terima harga yang murah
apalagi lagi butuh buat ngepulin dapur
makanya sempat sedih sih waktu ada nyinyiran kayak begitu
sekarang dibwa cuek 😀
dari yang kecil lama kelamaan ada yg nawar gede insyaAllah
adedelina - Oktober 19, 2016
Aamiin. Insya Allah ya Mbak 🙂
rina susanti - Oktober 20, 2016
Setuju mba, dapur orng beda2, menurut kita sekian itu sedikit mngkin mnurut dapur tetangga sebaliknya. Kembali pada diri blogger masing2, karena mau nerima atau nolak pilihan 🙂
adedelina - Oktober 20, 2016
Yes, bener banget. Pilihan ya Mbak 🙂
Aryo Seno - Oktober 20, 2016
Masih mending ada yang ngasih job hehehe. Semua kembali ke pemilik blog mau apa enggaknya.
adedelina - Oktober 20, 2016
Setuju Mas 🙂
SUCIATI CRISTINA - Oktober 20, 2016
Prinsip orang kan beda2 yaa mba, yg nyinyir entah gimana pemikirannya 🙂 murah atau mahal kan tergantung, lagian ngga minta makan juga dati yg nyinyirs hihiii
Aku dari kmaren2 mau komen, kelewat mluluu, bocil2 drmh :))
adedelina - Oktober 20, 2016
Hihi iya Mbak. Padahal kita juga yang mau ya 🙂
Happy Hawra - Oktober 28, 2016
Aku pun, masih merasa belum sekompeten itu untuk meminta lebih 🙁