
Sebagai ibu baru dan hidup di era modern *tsah, saya nggak mau ketinggalan informasi apalagi kalau terkait soal anak. Bukan hanya tentang parenting, tapi juga soal perkembangan otak anak. Bahwa ternyata orang tua dan orang yang mengasuh sangat berpengaruh signifikan pada perkembangan otak anak.
Otak bayi memang sudah berkembang sejak masih janin. Dan kehidupan paling penting untuk perkembangan otak anak adalah enam tahun pertamanya.
Maka dari itu, untuk memaksimalkan kecerdasannya, sebelumnya – sebagai orang tua, kita perlu tahu tahap-tahap perkembangan otak anak. Dilansir dari website theAsianparent Indonesia, berikut tahapan perkembangan otak anak dari masa kehamilan sampai 10 tahun.
Masa kehamilan
Dari sebelum hamil, kesehatan ibu sangat penting untuk pertumbuhan dan otak bayi. Asupan nutrisi yang baik, gaya hidup yang sehat seperti menghindari rokok, alkohol dan obat-obatan merupakan hal terbaik yang bisa dilakukan untuk janin yang dikandung. Dari segi makanan pun menentukan. Makanan yang mengandung Omega 3 atau DHA sangat baik untuk perkembangan otak bayi, terutama pada usia kehamilan 7 bulan sampai masa menyusui.
Saat bayi lahir
Lebih dari 100 miliar sel otak sudah dimiliki bayi sejak lahir. Sel-sel ini membantu mengontrol fungsi-fungsi utama dalam tubuh misalnya pernafasan sampai dengan fungsi yang lebih kompleks misalnya fungsi intelektual.
Koneksi antar 100 miliar sel ini akan terjadi sepanjang masa pertumbuhan anak. Koneksi terjadi saat anak mengalami sesuatu yang baru dengan melibatkan indera mereka. Seperti menimang, berbicara, senyum, serta memperkenalkan bayi pada pandangan, bau, dan rasa baru. Semakin banyak pengalaman ini diulang, maka semakin kuat koneksi yang terbentuk. Tentu saja hanya pengalaman positif yang membantu perkembangan otak anak, sedangkan pengalaman negatif dapat menyebabkan masalah emosional, perilaku, dan pembelajaran. Pada sekitar umur 3 tahun, koneksi antar sel ini paling banyak terjadi.
Tahap-tahap perkembangan otak anak
Inilah masa-masa perkembangan otak anak yang bisa kita manfaatkan untuk memaksimalkan perkembangan kecerdasannya:
- Perkembangan motorik : selama kehamilan sampai dengan 5 tahun
- Perkembangan emosional : sejak lahir sampai 2 tahun (paling sensitif adalah antara 10-18 bulan)
- Penglihatan : sejak lahir sampai 2 tahun (terutama antara 2-4 bulan dan 8 bulan)
- Kosa kata : sejak lahir sampai 3 tahun (terutama antara 6-12 bulan)
- Bahasa kedua : antara 6-10 bulan
- Logika / matematika : sejak lahir sampai 4 tahun
- Musik : sejak lahir sampai 10 tahun
Nah kalau sudah mengetahui masa-masa perkembangan otak anak, kita bisa memberikan pengaruh positif pada setiap tahap tersebut supaya anak menjadi lebih cerdas. Misalnya, untuk mengajarkan banyak kosa kata dan kemampuan bahasa, lakukan pada usia 6-12 bulan dengan mengajak anak bicara walaupun mungkin ia belum mengerti. Ini cara paling ampuh untuk merangsang perkembangan bahasanya.
Pun saat memilih mainan untuk anak. Kita bisa memilih yang sesuai dengan setiap tahap perkembangannya agar bisa merangsang perkembangan kecerdasannya, motorik, emosional, serta logika.
13 comments to “Tahapan Perkembangan Otak Anak dan Bagaimana Memaksimalkannya”
Indah Nuria - Oktober 18, 2017
Harus tau masa-masa perkembangan yang terbaik ya mbaaa
adedelina - Oktober 18, 2017
Iya Mbak 🙂
Anisa Ae - Oktober 18, 2017
Jadi ingat waktu anakku baru lahir. 🙂
adedelina - Oktober 18, 2017
Hihi 🙂
Esti Sulistyawan - Oktober 18, 2017
Pengetahuan yang sangat penting untuk para orang tua. 😀
adedelina - Oktober 18, 2017
Iyess 😀
Rosa - Oktober 18, 2017
catet catetttt
adedelina - Oktober 18, 2017
Cuuuuss
HM Zwan - Oktober 18, 2017
Oke,catett… ini penting banget buat ibu baru kayak saya^^
adedelina - Oktober 19, 2017
Monggo Mbak 🙂
Farida - Oktober 19, 2017
Sip deh. Ibu dibekali potensi untuk bisa memperhatikan detil tumbuh kembang anak ya 🙂
adedelina - Oktober 19, 2017
Betul Mbak supaya kita tahu apa yang harus dilakukan sesuai perkembanhannya 🙂
Dzulkhulaifah - Oktober 20, 2017
Luar biasa ya sel otak yang dimiliki bayi baru lahir. Tinggal kita orang tuanya yang harus memaksimalkan potensi anak. Thanks for sharing 🙂