Dulu saya ingin sekali merantau. Hidup jauh dari orang tua dan belajar mandiri. Supaya saya tahu rasanya hidup sendiri dan bagaimana susahnya hidup *eh. Harus menyiapkan makan sendiri, beres-beres rumah sendiri, dan mungkin bisa merasakan bagaimana rasanya jauh dari orang tua dan rindu dengan mereka.
Alhamdulillah keinginan itu baru terpenuhi setelah menikah. Nggak tanggung-tanggung, saya langsung ‘terlempar’ ke Surabaya 😅 Mungkin Allah baru ngabulin karena emang Dia tuh tahu saya ya. Saya ini orangnya manja, makanya Allah kirimin seseorang buat menemani saya jauh dari orang tua 😅
Yap, suami saya tinggal dan kerja di Surabaya. Maka tanpa bertanya, saya sudah tahu pasti saya akan dibawa ke kota ini untuk tinggal. Karena kadung cinta, tanpa pikir panjang ya saya mau dong haha. Eh setelah lebih dari satu tahun, baru kerasa deh sedihnya jauh dari orang tua wkwk. Tapi so far saya masih baik-baik saja hehe. Toh nyatanya saya masih bisa bolak-balik ke Bekasi kok. Meskipun nggak sering-sering sih 😄
So, apa perbedaannya Surabaya dengan Bekasi? Bagaimana saya tinggal di kedua tempat ini? Ini ceritanya:
Bekasi
22 tahun saya hidup di kota Bekasi. Dari mulai lahir sampai jelang nikah. Pokoknya saya sama sekali nggak pernah ngerasain pindah-pindah rumah deh. Alhamdulillah jadi nggak repot *eh. Buat saya kota Bekasi tuh panas haha. Padat penduduk. Tapi saya nyaman tinggal di sini. Di sini saya hidup dengan keluarga yang lengkap. Di sini saya sekolah dan bertemu teman-teman yang asyik. Di sini pula saya berduka dan bahagia.
Karena Bekasi dekat dengan Jakarta, kalau ada acara bagus saya jadi gampang mau menghadiri. Kayak pameran buku, acara-acara blogger, bahkan seminar-seminar pun banyaknya memang daerah Jabodetabek.
Yang paling saya suka adalah makanan-makanan yang ternyata saya rindukan setelah pindah ke Surabaya. Mungkin karena hidup lama di Bekasi, alhasil pas pindah daerah, makanannya langsung ngerasa kurang cocok gitu. Sesederhana nasi goreng dan mie ayam aja. Di Bekasi itu enak-enak. Beli di abang lewat aja favorit. Tapi di Surabaya saya juarang nemuin nasi goreng enak kalau nggak di restoran atau tempat makan gitu. Mie ayam juga sama, rasa di Surabaya itu nggak sesuai ekspektasi huhu. Baru satu dua saya nemuin mie ayam yang benar-benar enak di Surabaya 😓
Makanya kalau lagi ke Bekasi, saya puas-puasin wisata kuliner deh. Beli apa yang sekiranya nggak ada atau nggak enak di Surabaya. Kayak nasi goreng abang lewat, nasi padang, gado-gado, dan mie ayam 😄
Surabaya
Saya pindah ke sini Agustus 2015. Ingat banget pertama ke sini naik bus sama suami dari Cirebon. Kirain saya bakalan mabuk kendaraan karena memakan waktu 12 jam lebih kalau nggak salah. Eh tapi ternyata enggak lho. Bisa jadi karena dengan pujaan hati perginya hehe.
Awal-awal saya masih senang di sini. Karena buat orang yang nggak pernah pindah kemana-mana dari lahir, bisa pindah keluar kota tuh rasanya WOW AKU BANGGA. Ditambah saya memang belum pernah menginjakkan kaki di kota Surabaya ini.
Yang saya suka dari kota ini adalah banyaknya taman dimana-mana. Konon Bu Risma sebagai walikota, memang ingin kotanya ditumbuhi oleh banyak taman. Bagus juga untuk lahan bermain dan liburan yang murah meriah bareng keluarga. Alhamdulillah juga rumah saya dekat Taman Mangrove, Kebun Bibit, Taman Kunang-kunang, dan taman-taman kecil lainnya di sekitar perumahan.
Selain taman, saya juga senang bisa mengunjungi tempat-tempat wisata di sini. Kayak Tugu Pahlawan, Jembatan Suramadu, dan Kebun Binatang. Belum banyak memang hiks. Semoga lain waktu saya bisa mengunjungi banyak tempat wisata lainnya. Soalnya selama ini masih lebih sering main ke mall aja 😓
Urusan makanan, nah ini maaf maaf nih, saya jujur masih belum cocok dengan sebagian besar makanan di Surabaya. Bahkan beberapa kali nyobain makanan khas Surabaya juga belum suka. Kayak rujak cingur, tahu tek, tahu campur, gitu itu saya nggak doyan. Kayaknya saya memang nggak cocok dengan petis. Rawon sama soto juga yang tadinya di Bekasi saya doyan banget jadi kurang suka. Mungkin karena di Surabaya terlalu sering disediakan kali ya. Kalau ada acara, orang-orang cenderung sering nyediain dua makanan ini. Jadi semacam blenger gitu 😄
Suhu di Surabaya juga sama panasnya kayak Bekasi. Tapi untuk kepadatan dan kemacetan, saya masih lebih mending di Surabaya. Nggak separah Bekasi sama Jakarta soalnya 😆
Lamongan
Apa saya pernah tinggal di kota ini? Pernah walaupun hanya satu bulan waktu lahiran Emir dan Elis. Karena Lamongannya lebih ke desanya, jadi suhu di sini masih sejuk apalagi kalau pagi-pagi.
Dari segi tradisionalisnya juga masih kental. Masyarakatnya saling akrab banget terlebih kalau ada acara semua ikut repot.
Tempat wisatanya sendiri saya pernah berkunjung ke Wisata Bahari Lamongan, Maharani Zoo, Pantai Kutang, sama pelabuhan gitu di dekat rumah mertua saya (tapi saya lupa namanya haha).
Untuk makanan, karena masih mirip-mirip di Surabaya, saya juga kurang cocok dengan makanan di sana hehe. Pokoknya masih cinta dengan makanan Bekasilah. Lidahnya belum mau pindah ke lain hati 😅
Nah cuma 3 kota itu deh yang pernah saya tinggali dalam waktu lebih dari satu bulan. Sisanya saya hanya pernah mampir-mampir aja. Kayak Kuningan Jawa Barat, Jakarta, Bandung. Untuk luar Pulau Jawa belum pernah huhu. Sayang sekali memang. Semoga suatu saat bisa mampir ke luar Jawa 😄
Kalau kamu, pernah tinggal di kota mana aja nih, Guys? Ceritain dong 😍