Skip to content

Sohibunnisa

Personal & Lifestyle Blog

  • Home
  • About
  • Disclosure
  • Portfolio
  • My Other Blog
  • Toggle search form

Rezeki yang Memang Sudah Jalannya

Posted on Desember 2, 2016Juli 12, 2018 By Ade Delina Putri 16 Komentar pada Rezeki yang Memang Sudah Jalannya
Lihat gambar di bawah ini deh! 
credit: https://web.facebook.com/photo.php?fbid=10208124253724267&set=a.10201863743695429.1073741825.1238259057&type=3&theater
Gambarnya lucu ya 😁 *kemudian semua langsung nyanyi 😂
Hehe gambar di atas saya ambil dari postingan Mbak Wulan Darmanto yang saya ambil dari tulisan di Facebooknya yang berjudul “Nagih Hutang Bikin Gamang” (yang mau baca, linknya ada di caption gambar atas ya, dicopas aja 😋)

Nagih hutang bikin gamang

Nagih hutang, memang seringkali bikin gamang. Apalagi kalau nagihnya ke orang terdekat. Duh ada rasa tidak enaklah, tidak tegalah, apalah apalah. Tapi kalau nggak ditagih, dianya nggak sadar-sadar punya hutang 😟 Gamanglah jadinya.
Makanya, benar seperti kata Mbak Wulan. Meminjamkan uang, berarti menganggap uang itu hilang. Kelihatannya enak ya ngomongnya. Iya kalau jumlahnya kecil, kalau besar? Oh no 😑 Tapi percaya atau tidak, menanamkan cara seperti tadi, setidaknya membuat pikiran kita tenang! 
Saya sendiri pun pernah menerapkannya. Katakanlah saya pernah meminjamkan uang pada seseorang-yang sudah saya tahu wataknya. Aslinya sih tidak mau, tapi jauh di lubuk hati ya ada rasa tidak tega juga. Tapi kata suami, ya pinjamkan saja, tapi jangan sebesar yang dia minta. Berikan saja seperlunya. Alhasil saya pun meminjamkannya, dan tidak berharap uang itu kembali. Buat apa? Toh saya sudah tahu wataknya, berharap hanya akan membuat saya kecewa (lagi). Ya Alhamdulillah dengan cara itu, hati saya tenang, saya lega juga, dan tidak berharap apapun. Toh kalau memang masih rezeki, tidak kemana kan!
Tapi kan, rezeki harus dijemput. Iya tapi kalau sudah urusan hutang ya kita harus siap aja kecewa 😌

Rezeki yang memang sudah jalannya

Bicara rezeki, rezeki memang harus dijemput. Tapi jika kita sudah berusaha menjemputnya, kemudian belum dapat, berarti memang sudah jalannya seperti itu. Pun jika misalkan kita mengalami kehilangan, ya sudah memang jalannya juga. Itu berarti rezekinya bukan milik kita. 
Baca: Suamiku Tidak Mau Pensiun
Seperti komentar Mbak Herva di postingan saya yang berjudul Balada Kesalahan Kontes. Mau sehebat apapun kita ikut suatu kontes atau lomba, lalu kalah, ya berarti memang bukan rezekinya.
Iya sih, kita maunya bukan karena tidak dibayar hutangnya, kalah kontes dengan pemenang yang justru (terlihat) biasa saja, atau mengalami sebuah kehilangan lantas kita tidak menerima atau mendapatkan rezeki. Tapi kembali lagi, semua memang sudah jalannya. Ada hal-hal yang kadang terlihat tidak masuk akal, atau ‘kok kayaknya tega banget harus kita yang ngalamin’, tapi ya itulah jalan pikiran manusia dengan Tuhan itu beda. Manusia selalu terbatas pandangannya, sedangkan Allah selalu punya yang terbaik untuk umat-Nya.

β€œBoleh jadi, kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah yang paling mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah:216)
Sumber: https://muslimah.or.id/1830-boleh-jadi-kamu-membenci-sesuatu-padahal-ia-amat-baik-bagimu.html

Banyak belajar 😊

Sebenarnya rezeki itu tidak sebatas materi saja kan ya. Kita bangun tidur, masih bernafas, itu
rezeki. Masih bisa lihat istri, suami dan anak, itu rezeki. Keluarga,
saudara, sahabat, teman-teman kita masih diberi kesehatan, itu pun
rezeki.

Ini juga reminder buat saya pribadi. Ya intinya perbanyak syukur dengan
yang sudah ada. Kalau sesuatu belum menjadi rezeki kita, barangkali ada
yang lebih baik. Barangkali kita disuruh usaha dan do’a lagi lebih
keras. Barangkali untuk membuat kita belajar ikhlas dan sabar. 

Yah, intinya selalu ada hikmah deh di setiap kejadian 😊 Betul nggak? 😀
Uncategorized Tags:Kontemplasi

Navigasi pos

Previous Post: Blog Kamu Belum Dikunjungi? Positif Aja! ^_^
Next Post: Minta Oleh-oleh, Jangan Lupa Etikanya

Related Posts

6 Tulisan Mereka yang Saya Suka Uncategorized
ASUS ZenPower Kecil Barangnya, Besar Kapasitasnya Uncategorized
Berdebat? Jangan Sampai Jadi Masalah Uncategorized
Cara Sederhana untuk Membuat Hatimu Lebih Bahagia Uncategorized
Fake Account, Haus Perhatian? Uncategorized
Mudahnya Liburan dengan Satu Paket Uncategorized

Comments (16) on “Rezeki yang Memang Sudah Jalannya”

  1. Jack seven berkata:
    Desember 2, 2016 pukul 3:29 am

    wah duit, buku, kaos sampe sekarang udah enggak ada kabar kapan mau balik lagi hahaha.
    malah kalau duit besar mereka sadar, nah yang biasanya ilang itu yang kecil-kecil. buku, duit 100-300rb, jacket, kaos dll lah hahahaha.
    tapi semakin lama berteman, malah jadi semakin maklum bwahahahaha.
    artikel yang menarik mbak.
    oh iya kalau kebetulan lagi cari tips fotografi mampir juga dong ke blog saya di
    gariswarnafoto[dot]com
    yuk mariii

    Balas
    1. adedelina berkata:
      Desember 2, 2016 pukul 5:20 am

      Wah semoga diganti dengan yang lebih baik ya Mas πŸ™‚

      Balas
  2. antung apriana berkata:
    Desember 2, 2016 pukul 1:20 am

    aku juga kadang suka malas nagih hutang ke teman. rasa gimana gitu nagih-nagih. mana yang ngutang juga udah lost contact. akhirnya yoweslah lupakan saja

    Balas
    1. adedelina berkata:
      Desember 2, 2016 pukul 1:43 am

      Ikhlasin aja ya Mbak πŸ™‚

      Balas
  3. Leyla Hana Menulis berkata:
    Desember 2, 2016 pukul 1:30 am

    Betuull.. kalau kalah lomba, selalu menghibur diri bahwa itu memang bukan rejekinya.

    Balas
    1. adedelina berkata:
      Desember 2, 2016 pukul 1:43 am

      Iya Mbak bikin hati tenang juga ya πŸ™‚

      Balas
  4. Fanny f nila berkata:
    Desember 2, 2016 pukul 1:39 am

    Adem banget baca postinganmu mbak :). Intinya segala sesuatu udh digariskan ya.. Kalo memang ga sesuai ama keinginan, ya memang sudah begitu jalannya :). Rezeki Allah yg atur.. Tapi soal utang ini, aku juga slalu hati2. Kalo memang niatnya mau kasih, ya sudahlah, anggab aja dikasih, bukan pinjaman. Drpd sakit ati pas nagih. Kalo memang ga mau ksih, ya bilang ga bisa.. Di kantorku ada code of conduct kalo sesama staff TIDAK BOLEH saling ngutang. Ya utk mencegah hal2 yg ga diinginkan ini.. Apalagi kalo butuh duit, kantor ada fasilitan loan kok.. Ya dari sana aja toh.. Pembayarannya lgs dipotong dr gaji pula.

    Balas
    1. adedelina berkata:
      Desember 2, 2016 pukul 1:45 am

      Wah keren Mbak kantornya. Jarang ada kantor yang begitu hehe

      Balas
  5. Susindra berkata:
    Desember 2, 2016 pukul 2:52 am

    Ahahaha… bahasan ini selalu membuat saya pengen tertawa pedih. terutama bagian hutang. Iya… kalau nagih itu benar2 melelahkan dan ujung-ujungnya malah buka praktek curhat. masih pulang dgn tangan kosong pula. huahahahah

    mengenai kontes, iya, pernah ikut kontes, sudah menulis dengan hebatnya from head to toe. Semenit setelah publish, ada tamu banyak sekali ke rumah dan pulang jam 12 malam. deadline "tet" dan saya lupa daftarin. Huahahahaha…. tertawa perih lagi. Tapi kembali ke konsep rezeki, semua ada jatahnya masing-masing.

    Balas
    1. adedelina berkata:
      Desember 2, 2016 pukul 3:03 am

      Setuju Mbak. Kalo mikir rezeki udah ada jatahnya hati dan pikiran langsung tenang hehe

      Balas
  6. Nurin Ainistikmalia berkata:
    Desember 2, 2016 pukul 3:16 am

    sesekali kudu tegaan juga Mbak, biar gak kebiasaan ngutang. Saya, kadang karena rasa sayang, dari awal gak saya utangi, apalagi kalau keperluannya tidak mendesak, dan bukan primer. Lewat dah itu proposal hutang, πŸ˜€

    Balas
    1. adedelina berkata:
      Desember 2, 2016 pukul 5:19 am

      Iya sekarang mah harus belajar tega hehe

      Balas
  7. Nunung yuni berkata:
    Desember 2, 2016 pukul 7:50 am

    Pernah kecewa juga sih kalah lomba blog. Sedih banget…tapi ya terus menghibur diri kalau itu belum rejeki kita. Pernah juga nggak ngarep ternyata menang.Yah..Allah memang memberi yang kita butuhkan bukan memberi yang kita inginkan

    Balas
    1. adedelina berkata:
      Desember 2, 2016 pukul 10:07 am

      Yap. Setuju Mbak πŸ™‚

      Balas
  8. hani berkata:
    Desember 2, 2016 pukul 5:41 pm

    Hiks…jadi keingetan ada yg pinjam uang, katanya untuk cicilan rumah. Padahal tadinya surat rumahnya dititip ke saya untuk jaminan. Lalu diminta lagi, katanya harus diperlihatkan ke bank. Sekarang si Ibu menghilang. Hehe…padahal udh duga juga sih…uang saya bakalan lenyap…nyap…nyap. Yawda ga harap kembali sih. Tapi yaa namanya orang…inget aja kejadiannya.

    Balas
    1. adedelina berkata:
      Desember 3, 2016 pukul 1:21 am

      Waduh, semoga diganti dengan rezeki yang lebih baik ya Mbak πŸ™‚

      Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter

Archive

Popular Posts

  • Bertamu, Jangan Sampai Lupa Adabnya
  • Liburan Akhir Tahun ke Batu, Oke Banget!
  • Masih mau pacaran? #Udah Putusin Aja!
  • Plus Minus Drama Korea ala Orang yang Pendek Pengetahuannya tentang Drakor
  • Kost K20 Hunian Nyaman dan Murah dengan Fasilitas Lengkap dan Akses Mudah

Category

  • #BPN30DayChallenge2018
  • #GakPaham
  • #LoQLC
  • #ODOPISB
  • Beauty
  • Blog
  • Event
  • Film
  • Food
  • Kontemplasi
  • Kontes
  • Media Sosial
  • Menulis
  • My Story
  • ODOP
  • Review
  • Tekno
  • Tips
  • Traveling
  • Uncategorized

Search

Copyright © 2025 Sohibunnisa.

Powered by PressBook Masonry Blogs