Saya pun sempat kaget saat dia mengutarakan keinginannya seperti itu. Biasanya orang-orang yang membuka usaha seperti dirinya justru agar dia bisa full memberikan waktunya untuk keluarga atau agar bisa travelling pun menggunakan waktu sesukanya. Tapi mendengar penjelasannya, saya mulai berpikir.
Lalu apa alasannya?
Inilah yang membuat saya salut, beliau tidak ingin menyia-nyiakan hidupnya. Beliau ingin bekerja sepanjang hidupnya selama masih mampu. Mungkin dari kita banyak yang berpikir, nanti nggak punya waktu bareng keluarga dong? Nggak bisa menikmati masa tua dengan tenang dong? Tapi inilah garis besar penjelasannya yang saya tangkap dari status facebooknya beberapa waktu lalu.
Tentang rasa bersyukur kepada Allah
para tukang yang merenovasi rumah kami |
Ingat lima perkara, sebelum lima perkara.
Sehat sebelum sakit,
muda sebelum tua,
kaya sebelum miskin,
lapang sebelum sempit,
hidup sebelum mati.
Yaa, akhirnya kami pun menyepakati hal itu, bahwa suamiku tidak mau pensiun.
I’m so proud of you my husband! 😊
Jadi ingat alm.papa dulu pas masuk masa pensiun sbg abdi negara. Awalnya kikuk dan dr sisi psikologisnya berpengaruh banget jadi lebih sensitif dan ngerasa kadang "nggak berguna" disitu PR anak-anaknya membesarkan hati beliau kalau beliau msh bs berguna dan bermanfaat untuk keluarga dan orang lain
Iya Mbak, kadang kalo ortu udah pensiun trus bingung mau ngapain juga agak sensitif ya
Salut sama suami Mbak. Semangatnya bisa dicontoh para kaum adam di negeri ini. Hehe
Aamiin Mbak π
Pak tukang, semoga rezekimu dilipatgandakan oleh Allah. π
Aamiin ya Rabbal alamin π
Seperti yang sering disampaikan oleh para komandan satuan jika ada anakbuah yang memasuki pensiun:" βJenderal Cholik, pengabdian di lingkungan militer memang sudah selesai. Namun harap diingat bahwa masih ada pengabdian tahap berikutnya yang tak kalah penting yaitu pengabdian di lingkungan masyarakat.β Begitu pesan atasan ketika saya melaporkan diri untuk pensiun.
Kini saya mengabdi kepada masyarakat dengan ngeblog dan menulis buku untuk berbagi ilmu dan pengalaman yang bermanfaat.
Salam hangat dari Jombang
Kereeeen. Salut sama Pakde masih produktif π Menulis juga jadi amal jariyah ya Pakde π
Aku juga berpikir begitu, Mbak. Apalagi sebagai lelaki, hidup santai malah rasanya kurang nyaman.
Iya Mas, sayang ya kalo raga masih sehat dipake diem aja π
Wah, bangga dengan pemikiran suami mba. Suami saya pun memilih untuk berkarya secara Independent insyaAllah selalu dilimpahkan rizki untuk imam imam kita ya mba π
Aamiin ya Rabbal alamin Mbak π
kalo kata aa Gym, biar lelah di dunia, istirahat nya nanti di surga aja π
Iya Mbak, bener banget π
biasanya kalau orang sudah terbiasa bekerja, pas masa pensiun malah bingung mau ngapain dan ujung-ujungnya nyari kegiatan baru
Iya Mbak, umumnya begitu ya π
iya benar sekali, kita memang hanya ingin bisa mengatur waktu. Dan untuk itu semua, ada harga yang harus dibayar, sepakat dengan ini Mbaaak. π
Terima kasih Mbak π
Semoga tetap sehat, dimudahkan mencari rezeki untuk menafkahi keluarga. Sangat luar biasa pemikiran suami Mbak π
Aamiin ya Rabbal alamin. Terima kasih Mbak π
Ini persis banget sama kedua orang tua saya. Bapak dan Ibu sudah masuk usia pensiun. Tapi menurut mereka, selagi mereka masih sehat dan masih bisa melakukan aktifitas normal, mereka tidak mau "pensiun" dalam bekerja. Bapak Alhamdulillah kondisi fisiknya masih kuat untuk tetap menjadi tour guide yang jam terbangnya lumayan padat dan ibu saya bisnis snack kecil-kecilan :')
InsyaAllah saya juga ingin mengikuti jejak mereka berdua π
Wah keren. Aamiin. Semoga dimudahkan ya Mbak π
keren ih pemikiran suaminya Mba Ade *jempol*
semoga suami Mba Ade selalu diberi kesehatan agar selalu kuat bekerja, aminn..
Aamiin. Makasih Mbak π
Biasanya kalo pensiun,endingnya duduk2 manis manja hehe tapi banyak juga yang menyibukkan diri….^^
Iya Mbak π