Train to Busan, Lebih dari Sekedar Menegangkan

Saya cukup dibuat tegang dengan salah satu film Korea. Setelah menonton, badan saya sakit rasanya. Sepertinya efek di film yang berlari-lari *meeh -_- Tapi saya bisa bilang film ini bagus! Thanks Mbak Riawani Elyta yang sudah merekomendasikan film ini!

Awalnya sih tidak begitu tertarik ya. Mengingat akhir-akhir ini sudah dapat rekomendasi film, tapi nggak ditonton-tonton -_- Namun berbeda ketika film ini malah sering berseliweran di timeline saya dan kebanyakan bilang bagus, ya bukan saya namanya kalau tidak penasaran tergoda buat ikut nonton :v


Baca: 3 Film tentang Kakak Adik yang Mengharukan

Train to Busan

http://sinopsiskdramaku.blogspot.co.id/2016/07/Sinopsis-Train-To-Busan.html

Sesuai judulnya, film ini bercerita tentang kereta yang berangkat menuju Busan. Lebih dari itu, yang membuat film ini sangat seru adalah karena jalan menuju Busan tidak mulus begitu saja. Para penumpang kereta dihantui dengan virus zombi. Sayangnya, tidak disebutkan detail asal usul virus tersebut. Yang jelas, hanya berasal dari seorang wanita yang awalnya sudah terinfeksi virus, lalu menularkannya dengan cara menggigit seorang pramugari kereta. Dan begitulah seterusnya virus zombi menyebar dan membuat kericuhan di dalam kereta.


Film ini diawali dengan cerita seorang anak bernama Su-An yang ingin pergi ke Busan untuk bertemu ibunya. Ini juga permintaan Su An pada sang ayah, Seok-Woo sebagai hadiah pada hari ulang tahunnya. Yap. Ayah dan ibunya sudah berpisah.

Keesokan harinya berangkatlah mereka naik kereta menuju Busan. Saat kereta sudah jalan, muncul seorang wanita yang sudah terluka dan nyaris tidak bisa berjalan. Seorang pramugari wanita melihatnya dan hendak menolongnya. Namun naas, sebelum ditolong, pramugari tersebut justru digigit dan ternyata di situlah infeksi viruz zombi bermula. Yang kemudian menyerang penumpang lainnya.

Virus dengan cepat menyebar. Kereta menjadi riuh. Semua orang berlari menghindar. Semua saling menyelamatkan diri, keluarga, dan para sahabatnya. Termasuk Seok-Woo yang menyelamatkan Su An.

http://sinopsiskdramaku.blogspot.co.id/2016/07/Sinopsis-Train-To-Busan.html

Karena saling berlari dan menghindar itulah ketegangan dalam film mulai terasa. Cukup horor bagi saya. Apalagi gerak-gerik pemain film yang persis meniru zombi. Belum lagi dengan luka dan darah-darah yang bercucuran. Untuk kelanjutannya, silakan menonton sendiri 😛


Sikap asli yang terlihat saat situasi sulit

Sampai di pertengahan film, barulah saya mendapat intisari pesan yang barangkali ingin disampaikan dari film ini.

Pertama, seorang ayah tetaplah seorang ayah. Ia akan menyelamatkan anaknya di saat situasi sulit. Sekalipun hal itu bisa mengorbankan dirinya. Begitu pula dengan seorang suami yang juga berusaha menyelamatkan istrinya yang sedang hamil. Dengan cara apapun, yang penting istri dan calon anaknya selamat. Dan seorang sahabat dan saudara yang kuat tekad untuk saling menyelamatkan dengan tetap bersama. Mereka inilah orang-orang yang peduli pada orang-orang terdekatnya, selama mereka selamat, maka orang-orang juga harus diselamatkan.

Kedua, ada pun orang yang hanya mementingkan diri dan kepentingannya sendiri. Tidak peduli orang lain terluka, yang penting dirinya selamat dan sampai tujuan.

Hal ini memberi pelajaran, sifat asli orang seringkali terlihat dalam keadaan sulit. Ia yang peduli, walaupun pada akhirnya tidak selamat, setidaknya mereka telah meninggalkan jejak baik. Sementara orang yang egois mementingkan diri sendiri, maka hanya kesengsaraanlah ujungnya.

Ketiga, mungkin ini yang menjadi inti pesan dari film ini. Sesibuk apapun orang tua, jangan sampai luput perhatian pada anak. Sebelum semuanya menjadi lebih sulit dan terlambat.

Ah ya, saya juga menemukan beberapa kutipan kalimat bagus dari film ini:

Jangan jadi orang yang gila kerja.

Terkadang hidup bukan cuma satu sisi saja, nikmati hidupmu.

Selesaikanlah sesuatu yang kau mulai. 

Seorang ayah melewati hal buruk tanpa mendapat pujian yang pantas, tapi semua ini adalah pengorbanan.

Well, dengan ketiga pesan itu, membuat film ini cukup recommended. Bukan saja ketegangan dari horor, tapi juga menguras air mata dari beberapa adegan yang mengharukan di dalamnya.

Selamat menonton! ^^

Ade Delina Putri

Blogger, Stay at Home Mom, Bookish,

22 comments to “Train to Busan, Lebih dari Sekedar Menegangkan”

You can leave a reply or Trackback this post.
  1. Ratri Anugrah - Oktober 10, 2016 Balas

    Film ini emang menegangkan banget. Yang bikin beda dari film zombie hollywood ya sisi emosionalnya, khas korsel hehe. Katanya Train to Busan 2 mau dimainkan Song Joong-ki. Hadeh :/ Belum2 saya sudah pesimis.

    • adedelina - Oktober 10, 2016 Balas

      Iya Mbak Korea banget. Nah kl yg kedua saya juga gatau deh. Lanjutannya gimana ya kira-kira? 😀

  2. riawani elyta - Oktober 10, 2016 Balas

    Jarang2 film horor punya pesan moral. Apalagi pesannya tentang keluarga. Makin keujung film ini justru makin mengharukan. Aku mewek lho pas adegan si bapak teringat lagi saat Su An kecil sebelum dia lompat. Huhuu…

    • adedelina - Oktober 10, 2016 Balas

      Iya Mbak, mengharukan banget bagian itu. Aku pun mewek :'(

  3. rita dewi - Oktober 10, 2016 Balas

    Saya sdh beberapa kali baca review film ini. Tapi ttp saja begitu ada yg mengulas lagi langsung pengen baca lagi. Dan serunya… di kota saya ga ada bioskop dong. Huuhuu.. *mewek*

    • adedelina - Oktober 10, 2016 Balas

      Ini film lama kok Mbak. Sy aja download hehe

    • rita dewi - Oktober 10, 2016 Balas

      Ooh film lama ya. Saya kira baru. Habis tiba2 saja jd banyak yg review. Jd saya kira baru hihihi

    • adedelina - Oktober 10, 2016 Balas

      Saya juga film yg masih fresh. Gataunya ada temen yg bilang ini film lama. Gatau juga sih seberapa lamanya 😀

  4. Claude C Kenni - Oktober 10, 2016 Balas

    Saya waktu nonton film ini, lebih banyak terharunya daripada ngerinya hahaha. Dasar orang Korea, emang jagoan bikin film yg bikin kita nangis bombay ya…

    • adedelina - Oktober 10, 2016 Balas

      Kalo saya ada ngerinya juga. Tegang juga hihi

  5. Leyla Hana Menulis - Oktober 10, 2016 Balas

    Nonton film zombie itu bikin terbayang terus dan susah tidur.anak2ku aja jadi penakut.

    • adedelina - Oktober 10, 2016 Balas

      Memang agak serem sih. Saya juga berapa hari kebayang mulu. Tp ksini"nya udh engga 😀

  6. Riska Ngilan Haryono - Oktober 10, 2016 Balas

    Oh, kalau nggak salah film Train To Busan ini mirip-mirip sama film Jepang yang anak muda perempuan itu ya mbak?. Apa ya judulnya, saya lupa. Tapi menegangkan banget. Jadi penasaran kepengen nonton juga nih.

    • adedelina - Oktober 10, 2016 Balas

      Nah gatau deh tuh saya versi Jepangnya 😀

  7. Sie-thi Nurjanah - Oktober 10, 2016 Balas

    Kalau di baca dari reviewnya..beberapa film bertema zombi hampir memiliki jalan cerita serupa

    • adedelina - Oktober 10, 2016 Balas

      Oya? Saya kira baru ini aja film zombi yang ada dramanya 😀

  8. Widy Darma - Oktober 10, 2016 Balas

    Filmnya blm lama2 banget kayaknya masih rilisan 2016, baru rilis di korea Juli kemarin. Awal september aku nonton di bioskop, selang beberapa hari sama warkop. Nyesel nonton warkop, mending nonton train to busan dari awal hehehehe :))))))

    Awalnya kirain thriller banget, ternyata selipan dramanya bikin mewek ya… Mrembes air mataku nontonya, entah karena lagi ngerasain hamil juga apa gimana. Tapi ini film emang bagus banget sih. Gak nyesel nonton di bioskop meskipun besoknya suami bawain donlotan train to busan yang udah bagus. Heuheuheuheuuuuuuu 😀

    • adedelina - Oktober 10, 2016 Balas

      Tuh kan belum lama-lama banget ya. Aku masih penasaran sih sama warkop itu 😀
      Bagusan nonton d bioskoplah Kak, efek suaranya pasti makin menegangkan 😀

  9. Ayaa - Oktober 11, 2016 Balas

    karena labelnya horor, aku udah say good bye duluan 🙁

    • adedelina - Oktober 11, 2016 Balas

      Ga horor-horor banget kok Mbak 😀

  10. Lusi - Oktober 11, 2016 Balas

    Film ini viral banget ya :))

Leave a Reply

Your email address will not be published.