“Enak ya jadi dia, cantik, pintar, banyak yang suka, baik, nggak sombong, ibadahnya juga rajin lagi.”
Whuaa apa kamu pernah berkata seperti itu pada dirimu sendiri? Saya pernah. Dan sekarang saya sedang mengalaminya. Oh my God. Ini adalah hal terburuk menurut saya. Sangat mengganggu bahkan. Terkadang kalau dipikirkan, apa sih. Apa sih yang membuat kita iri, bukannya setiap manusia sudah diciptakan dengan keunikannya masing-masing? Tapi naluri manusia yang iri-an dan selalu ingin lebih lah yang sering memunculkan rasa itu. Terlebih saat kita merasa apa yang kita inginkan ada di orang lain tersebut. Makin jadi deh.
Saya juga nggak tahu kenapa rasa ini harus ada. Buat saya pribadi amat mengganggu. Itu sebabnya saya nggak pengen lama-lama berada dalam rasa iri yang sungguh tidak enak ini. Seperti di sinetron, yang tiba-tiba geleng-geleng kepala saat dia lagi ngebayangin sesuatu yang sangat amat tidak enak. Whuaa lebayy.
And then. Harusnya saya dan memang seharusnya saya sadar. Bahwa setiap manusia diciptakan dengan keunikannya masing-masing. Cantik, berbakat, pintar bukankah itu relatif? Relatif sesuai penilaian manusia. Tapi menurut Allah? Bukankah iman dan ketakwaannya yang dilihat?
So. Mari kita bersyukur. Mari buka mata lebar-lebar bahwa kita punya keunikan sendiri. Mari kita berkembang dengan apa yang kita bisa. Bukankah bakat hanya 1% dan 99% nya kerja keras? Ayo mari kita bekerja keras! Hmm *reminder for my self!*
Bersyukurlah padaKu maka akan Ku tambah nikmatmu
iiiiiiiiyyy blogny makin unyu aja Ade, kyk orgnya ^__^ tp lumayan lama bukanya hehe
yap yap rumput tetangga emang sllu keliatan ijo, tp masih lebih indahrumput sendiri klo kita mau ngerawat hahah (ngomong apa sih) 😀
tetep semangat dan perbanyak bersyukur ^^
Hihi makasih kakak, iya lumayan lola ya 😀
betul, rumput sendiri kalo dirawat jg bisa lebih indah, Smangat!!! ^_^
Alhamdulillah makasih mbak buat diingetin untuk selalu bersyukur. Kadang ngeluh mulu sampe lupa banyak pdhl yang bisa disyukuri di hidup 🙂