Skip to content

Sohibunnisa

Personal & Lifestyle Blog

  • Home
  • About
  • Disclosure
  • Portfolio
  • My Other Blog
  • Toggle search form

Jadikan Media Sosial sebagai Ajang untuk Bersyukur

Posted on Agustus 20, 2016Juni 17, 2020 By Ade Delina Putri 12 Komentar pada Jadikan Media Sosial sebagai Ajang untuk Bersyukur
Balada media sosial saat ini adalah seringkali apa yang dipamerkan, justru membuat iri hati orang lain. Melihat orang yang punya pasangan dan naruh foto lagi gandengan tangan, yang masih sendiri langsung baper (bawa perasaaan.red), merasa bahwa mereka norak sekali pamer kemesraan. Melihat orang yang pasang status tentang kemenangan lomba menulis atau blognya, yang lain langsung bilang dia sombong. Melihat ada yang posting foto masakan sembari menata dapur minimalisnya, dibilang itu hanya pamer. Weleh-weleh ckckck.

Pahami bahwa saat ini adalah eranya media sosial.

https://pixabay.com/id/pohon-struktur-jaringan-internet-200795/
Jadi apa sebenarnya mereka salah? Tidak. Mengapa? Karena iri atau tidaknya kita adalah kita yang menentukan sendiri. Baper atau tidaknya kita karena kita yang membawanya. Jadi semua prasangka itu hanyalah tergantung cara kita memandangnya. Hidup selalu punya pilihan bukan? Mengapa tidak kita mencoba selalu berpikir positif. Menyadari bahwa saat ini memang sudah eranya media sosial. Yang artinya, semua menjadi lebih terbuka. Orang bebas mengeskpresikan kebahagiaannya. Orang bebas memasang status atau foto apapun yang menurut dirinya berarti. Ya karena kita pun punya hak yang sama. So, selama itu memang tidak merugikan dan mengganggu ketentraman kita dan orang banyak, lantas buat apa kita sibuk iri? Sederhananya, media sosial memang sudah jadi ajang untuk pamer. Perkara orang mau pamer apa, itu hak mereka. Sekali lagi, selama itu tidak merugikan kita, ya bersikaplah biasa-biasa saja.

Kita bisa melewati apa yang tidak kita suka.

https://pixabay.com/id/bahaya-bahan-cross-814644/

Di media sosial kita punya pilihan. Menyukai, atau melewati. Sejak saya mulai sadar masing-masing orang memang berbeda pandangan di media sosial, saya lebih memilih untuk mengendalikan diri sendiri. Toh pada dasarnya kita memang punya banyak pilihan kan. Kita bisa melewati status-status ataupun foto-foto yang tidak kita sukai. Kalau kita memang merasa tidak nyaman, ya tinggal kita skip (lewati.red). Kita juga masih punya tombol pilihan lain. Bisa pilih tombol unfriend, unfollow, atau bahkan blokir. Yes, ternyata semudah itu. Kalau mereka tak bisa dikendalikan, ya sudah kita saja yang mengendalikan diri.

Daripada mengatur orang lain, kita saja yang mengatur diri sendiri.

https://pixabay.com/id/smartphone-wajah-wanita-mata-1445448/

Sekali lagi, lebih mudah mengatur diri sendiri ketimbang orang lain. Semakin manusia dewasa, semakin dia merasa punya hak. Maka wajar saja jika mulai susah diatur, sebab dia merasa sudah punya pilihan untuk melakukan apa yang dia suka. Jadi, ketimbang sulit mengatur orang lain untuk mengikuti apa yang kita mau, maka kita saja yang ubah diri kita sendiri. Apalagi media sosial itu punya kita sendiri. Ya sudah perlakukan saja apa yang kita mau. Tidak mau ada hal yang negatif, ya blokir saja yang sekiranya mengandung konten-konten negatif. Tidak mau jadi baper karena melihat status orang lain, ya lewati saja status tersebut atau unfollow orangnya. Tidak mau sedih karena banyak status mengeluh, ya unfriend saja dia. Yes, sesimpel itu kawan.

Ingatkan secara pribadi.

Kalau pun kita ingin menasihati seseorang, katakanlah agar dia tidak bersikap yang terlalu di media sosial, maka ingatkanlah secara pribadi. Karena mengingatkannya di kolom komentar ataupun membuat status, itu sama saja dengan mempermalukan dia di depan khalayak. Yang ada nasihat kita tidak digubris, dia pun jadi benci dengan kita.

http://www.mialiana.com/2014/02/nasihat-menasihati.html

Well, status-status yang berbau kebahagiaan di media sosial itu hanyalah sesuatu yang terlihat. Kita tidak tahu motif seseorang untuk memasang status tersebut, karena kita pun tidak tahu apa yang terjadi dengan mereka di balik media sosial. Alih-alih kita memandangnya negatif, mengapa tidak kita jadikan itu sebagai pelajaran untuk lebih bersyukur. Setiap manusia sudah diberi nikmatnya masing-masing. Tinggal kita yang memandang sejauh apa nikmat itu sebagai kebahagiaan yang harus disyukuri.

http://www.slideshare.net/AlJambary/syukur-42442754

Melihat ke atas, hanyalah membuat leher kita pegal. Apa artinya? Jika kita terus-terusan melihat ke atas untuk urusan dunia, selamanya kita akan selalu merasa kurang dan tidak pernah bersyukur. Tapi jika kita memandang hal tersebut sebagai bentuk kenikmatan yang memang sedang dirasakan orang lain, maka insya Allah, hati kita akan lebih sejuk karena terhindar dari segala macam prasangka. So, marilah kita pandang hidup kita sendiri. Karena sesungguhnya dalam hidup kita pun, ada nikmat yang selalu bisa disyukuri 🙂

Note: Tulisan ini menjadi pengingat bagi diri saya sendiri.
Uncategorized Tags:Kontemplasi, Media Sosial

Navigasi pos

Previous Post: Mentor Kehidupan
Next Post: Gagal Paham itu Ketika….

Related Posts

Beli Follower? Yakin Bertahan Lama? Uncategorized
Mengapa Seorang Motivator Masih Ada? Uncategorized
Blog Kamu Belum Dikunjungi? Positif Aja! ^_^ Uncategorized
Gimana Sih Biar Jadi High Quality Jomblo? Uncategorized
The Most I Like Uncategorized
Untukmu Warung Blogger Komunitas Blogger Pertamaku Uncategorized

Comments (12) on “Jadikan Media Sosial sebagai Ajang untuk Bersyukur”

  1. Apri Ann berkata:
    Agustus 20, 2016 pukul 2:59 am

    Setiap orang pasti punya niat yg berbeda ketika memposting sesuatu di media masa.
    Betul kata mbak. Kita mendingan positif tinking ga perlu pake iri2, hehe.
    Kita jg bisa melatih hati kita sendiri, dng selalu berdzikir, bersyukur dan ikut senang ketika melihat orang lain senang.

    Balas
    1. adedelina berkata:
      Agustus 20, 2016 pukul 3:07 am

      Yap, betul Mbak. Selalu mengingat Allah bisa menambah rasa syukur ya Mbak 🙂

      Balas
  2. Virly Kumala Aluh berkata:
    Agustus 20, 2016 pukul 4:04 am

    Gimana kalau pakai prinsip berlomba2 dalam kebaikan aja, jd nggak baper2 amat 🙂

    Balas
    1. adedelina berkata:
      Agustus 20, 2016 pukul 7:00 am

      Nah betul itu 😀

      Balas
  3. Samaratul Qalbi berkata:
    Agustus 20, 2016 pukul 4:04 am

    Terima Kasih tulisannya, mencerahkan sekali. Terutama buat saya pribadi, hehehehe. Slx sy mmg suka iri kalo liat status dan foto2 orang lain yang lagi jln2 keluar negeri atau apalah yg mungkin blm bs sy lakukan saat ini. Yah, terxata itu kembali ke diri kita lagi. Mau terus merasa iri, atau mulai menabung supaya bs jalan jalan juga. salam kenal mbak Ade Delina Putri
    Saya Arha dari http://www.samaratulqalbi.blogspot.com

    Balas
    1. adedelina berkata:
      Agustus 20, 2016 pukul 7:04 am

      Salam kenal juga Mbak Samaratul 🙂 Smoga nanti bisa jalan-jalan juga ya ^^

      Balas
  4. Nova Violita berkata:
    Agustus 20, 2016 pukul 7:30 am

    bener nih..setuju banget..ngapain baper dg status oranglain di medsos… itu juga belum pasti..biasa ada yng suka main2..

    Balas
    1. adedelina berkata:
      Agustus 20, 2016 pukul 10:26 am

      Iyaps. Karena kita tidak tahu di belakangnya ya Mbak 🙂

      Balas
  5. April Hamsa berkata:
    Agustus 21, 2016 pukul 4:37 pm

    Hehehe kalau bagi saya medsos tu gak nyata, jd gak usah terlalu dipikirkan status2 yg ditulis org lain 😀

    TFS 😀

    Balas
    1. adedelina berkata:
      Agustus 21, 2016 pukul 6:38 pm

      Jadi ga baper juga ya mbak 🙂

      Balas
  6. Lily Kanaya Widjaja berkata:
    Agustus 23, 2016 pukul 6:30 pm

    Dulu awal – awal booming media sosial seperti facebook sih saya suka naper mba. Tapi kesini sininya udah nggak lagi dan lebih baik skip dan menghindar atau klo perlu unfollow 🙂

    Balas
    1. adedelina berkata:
      Agustus 23, 2016 pukul 10:06 pm

      Sama, awal-awal juga sering baper. Eh makin kesini, ternyata cuma tinggal diskip aja ya :v

      Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter

Archive

Popular Posts

  • Hidup dengan SADAR Itu Menenangkan
  • Tahapan Perkembangan Otak Anak dan Bagaimana Memaksimalkannya
  • Habiskan Sisa Cuti Untuk Traveling? Berangkat Dengan Kereta Api Saja!
  • Ini Sungguh Memalukan, Hiks!
  • Ini Dia Nih Manfaat dari Bergabung Komunitas Online Maupun Offline

Category

  • #BPN30DayChallenge2018
  • #GakPaham
  • #LoQLC
  • #ODOPISB
  • Beauty
  • Blog
  • Event
  • Film
  • Food
  • Kontemplasi
  • Kontes
  • Media Sosial
  • Menulis
  • My Story
  • ODOP
  • Review
  • Tekno
  • Tips
  • Traveling
  • Uncategorized

Search

Copyright © 2025 Sohibunnisa.

Powered by PressBook Masonry Blogs