Ngomongin Blogging Yuk! – Ini Jawaban Pertanyaan Mami Ubii Ala-ala Saya

Kali ini saya mau bikin post khusus buat Mami Ubii alias Mbak Grace *tsaaah. Karena beliau sedang bertanya. Judulnya Ngomongin Blogging Yuk! Nah di obrolan itu, Mbak Grace punya banyak pertanyaan seputar blogging. Pas dilihat, kayaknya saya kepingin ikutan jawab. Tapi berhubung terlalu panjang kalau jawab di komentar, jadi mending saya bikin blogpostnya saja ya ^^. Hitung-hitung menambah postingan di sini *eeaaa :v

Oke, tanpa ba bi bu lagi, cekidot!
note: pertanyaan Mbak Grace di kolom kutipan. Jawaban saya di bawahnya ya 🙂

Tentang sponsored post

Penasaran sama hal ini sudah lama, terus lupa, terus ingat lagi setelah baca status FB Kak Kartika Putri Mentari ini:

http://www.gracemelia.com/2016/08/tentang-blogging.html#

Pertanyaan saya mirip-mirip nih. Untuk sponsored post itu, apakah lebih disukai yang soft-selling? Kenapa?

Kemudian, saya mau menambah tapi pakai cerita dulu ya.

Jadi, kapan gitu saya pernah mampir ke forum sebuah situs parenting yang topiknya adalah mama blogger favorit. Beberapa komentator, bahkan cukup banyak sebenernya, kompak menyebut satu nama mama blogger idola. Sebut saja Raisa, yah. Tapi, ternyata di komen-komen belakangan, banyak juga yang bilang begini,

“Dulu sih suka banget mampir ke blog Mbak Raisa. Tapi belakangan ini isi blognya pasti jualan terus (maksudnya sponsored post kayaknya) jadi aku lama-lama agak males dan jadi lebih suka mampir ke blognya Mbak Isyana.”

Demi kepo, saya pun meluncur ke blog Raisa dan memang ternyata last entriesnya saat itu hampir semuanya sponsored post, yang padahal menurut saya nggak kentara-kentara amat loh. Ibarat saya mampir ke 5 postsnya, ternyata 4 nya sponsored posts. Jadi kan kebanyakan nggak dijeda dengan post biasa sebelum dan sesudah sponsored posts nya.

Ternyata hal kayak gitu bisa bikin loyal readers berpaling. Kalau menurut kalian, gimana, gaes?

Nambah: Advertorial dan sponsored post itu sama atau beda sih, temans?
Saya sempat mengikuti thread Mbak Putri ini, tapi lupa waktu itu ikut jawab apa nggak. Kayaknya sih enggak :v Sebagai pembaca, saya lebih menyukai yang soft selling. Walaupun dari segi penulis, saya sendiri masih sering hard selling >_< Saya juga masih belajar bagaimana ya biar tidak terkesan menjual tapi kita tetap menyebutkan nama produknya. Karena beberapa brand memang meminta untuk direview dengan jelas produknya. Jadi saya seringnya masih kesulitan menggunakan bahasa yang ‘halus’ padahal sedang menjual *uhuk >_<.

Untuk sponsored post, saya setuju dengan salah satu komentar di postingan Mbak Grace yang mengatakan bahwa sponsored post haruslah diberi label sponsored post. Supaya pembaca juga tahu bahwa tulisan itu memang bersponsor. Supaya pembaca tidak merasa zonk ataupun dibohongi. Itu sebabnya saya juga bikin label sponsorship di sini. Jadi teman-teman sudah tahu ya, kalau di post saya ada label sponsorship, itu berarti pesan dari sponsor 😉

Soal last entries yang kebanyakan sponsored post, itu memang mengganggu banget. Lagi-lagi dari segi saya sebagai pembaca. Nah lagi-lagi juga, dari segi penulis saya pernah dua kali begini >_< Dalam beberapa hari meskipun tidak dalam waktu dekat, tapi berturut-turut entries-nya sponsored post. Alasannya, waktu itu sudah mepet sekali. Klien minta rekapan akhir bulan, sementara job baru diberikan tanggal 20an hiks >_< Jadi saya berjanji, nggak mau begini lagi >_< Kalau sebelumnya masih ada sponsored post, saya usahakan supaya ada jeda beberapa posts baru diisi dengan sponsored post lagi. Oke. Semoga terlaksana dengan baik!

Soal advertorial dan sponsored post menurut ilmu sotoynya saya sama saja sih. Malah awalnya sebelum bikin label sponsorship, saya bikin label advertorial. Cuma karena kayaknya lebih keren *halah* dengan nama sponsorship, jadi ya saya ganti. Skip. Ini jawaban yang paling tidak memuaskan. Mbak nanti kalau ketemu jawaban yang lebih oke, colek saya yaa >_<

Tentang komentar di posts 

Pengen tau aja, kalau untuk teman-teman blogger sekalian, komentar itu seberapa penting? Apa alasannya?

Dulu, pas saya iseng buka blog Raisa yang sudah punya nama di jagad blogging Indonesia, ternyata jumlah komen per post nya biasa. Sedikit, biasa, atau banyak tuh memang relatif ya. Tapi, untuk seorang seleb blog, IMHO jumlah komen yang didapat Raisa ini biasa, cenderung ke arah sedikit malah. Tapi blognya tetap ramai. Pageviews nya tetap meningkat signifikan – ini saya sotoy. 

Jadi, bisa nggak sih dibilang kalau jumlah komentar itu bukan faktor penentu utama sebuah blog ramai atau enggak? What do you guys think?
Saya termasuk yang menganggap bahwa komentar itu sangat sangat penting. Ini dari segi saya sebagai penulis. Karena kadang kita sebagai penulis tidak tahu apakah tulisan kita dibaca atau tidak kalau tidak ada yang komentar. Bisa sih pakai widget yang bisa mengetahui bahwa blog kita ada yang mengunjungi atau tidak. Tapi dengan adanya komentar, otomatis kita lebih cepat tahu, oh tulisan kita dibaca. Dan dengan adanya komentar pula, kita lebih tahu apakah tulisan kita bisa dipahami atau tidak dan bermanfaat atau tidak. Biasanya ini akan ditunjukkan dari komentar yang berbunyi “Terima kasih ya” atau “TFS (Thanks for sharing.red) ya” atau bisa juga, orang akan mendadak curhat di kolom komentar. Itu tandanya, artikel kita memiliki sebuah manfaat. Entah sekedar menghibur atau memang berguna untuk kehidupan mereka 🙂
Tapi saya juga beberapa kali menemukan blog seperti si Raisa di atas. Komentarnya dikit, atau bahkan tidak ada sama sekali, tapi anehnya ranking blognya itu bagus *berdasarkan widget Rank yang dia pasang ya. Jadi kalau dibilang komentar bukan faktor penentu utama sebuah blog ramai, mungkin bisa dibilang iya. Sejujurnya saya juga masih bingung sih. Karena beberapa blog yang komentarnya sedikit atau tidak ada yang tadi saya temukan itu, saya merasa blogpost-nya biasa saja. Entah dari mana bisa ramainya. Tapi seperti yang sudah saya katakan di sini juga sih, setiap tulisan pada dasarnya akan memiliki pembacanya sendiri. 

Tentang menaikkan traffic blog

Hal ini pernah diulas lengkap banget sama Windi Teguh. 

Baca di http://www.windiland.com/2016/08/11-tips-gampang-membuat-blog-ramai.html yah.

Di situ, Windi menulis hal-hal yang dia lakukan adalah: bikin posts tentang tema yang sedang hot atau booming (bisa film, acara televisi, status teman lain, isu terbaru, atau meme), bikin judul yang bikin orang curious, cerita tentang pengalaman unik, bikin tanggapan dari blogpost blogger lain, dan bikin blogging collab. Yang terakhir ini kami praktikkan berdua dengan postingan #GesiWindiTalk kami.

Menurut kalian, ada lagi nggak tips yang lain? Sekalian nambah ilmu bareng, yuk!
Saya sudah baca blogspost dari Mbak Windi tadi. Dan saya setuju semua poinnya. Terutama yang saya rasakan itu saat kita menulis hal yang sedang booming. Kayak artikel tentang si Alvin waktu itu. Baru beberapa hari, langsung naik ke popular posts di blog saya. Keren bener ini haha *abaikan pedenya. 
Soal trik lainnya menurut saya sama sih seperti yang blogger profesional sering bilang. Menulislah sesuatu yang memang dicari banyak orang. Karena semakin dicari, artinya semakin dibutuhkan. Semakin dibutuhkan, itu berarti artikelnya bermanfaat. Yess PR besar juga buat saya, supaya nggak kebanyakan curhat yang nggak penting di blog >_<
Dan ini tip yang pernah suami kasih. Barangkali ada kaitannya juga ya dengan traffic. Usahakan sidebar di blog kita, diisi dengan link-link yang mengarah lagi ke blog kita. Misalnya popular posts, arsip, dan label. Dengan ditaruh di sidebar atau samping, orang yang selesai baca satu artikel kita, pasti akan penasaran dengan artikel-artikel lainnya. Dengan kata lain, pengunjung akan betah di blog kita. Makanya, penting untuk membuat judul post unik atau menarik yang bisa membuat orang tertarik untuk membaca. Yess note to my self. Satu lagi PR buat saya! So, sebisa mungkin jangan taruh tiga elemen ini di bawah atau footer ya. Karena biasanya orang jarang yang mau nengok-nengok ke bawah ihik.

Tentang socmed sharing

Pasti sudah banyak dari kita yang menerapkan ngeshare link blogpost terbaru kita di media sosial masing-masing yah. Kalau dari pengalaman kalian, seberapa efektif sih? Dan di platform media sosial apa yang paling efektif?

Kalau saya, share di Twitter kayaknya nggak ada yang ngeklik. Hahahaha. Ini ketawa miris, sist!
Efektif banget banget banget Mbak Grace. Terutama di Facebook. Apalagi kalau dishare di status Facebook kita sendiri *bukan fanpage lho ya. Karena tidak semua orang like fanpage kita :v Katakanlah teman saya ada 3000 lebih. Dari 3000 itu tidak mungkin tidak ada yang mengklik tautan artikel blog kita. Apalagi kalau kita kasih pengantar yang ciamik. Dijamin akan menggoda orang buat ngeklik hehe.

Lebih efektif lagi share di semua media sosial haha. Meskipun terkesan maruk, tapi sudah saya buktikan sendiri lho. Kayak postingan jodoh yang tidak terduga itu. Saya share di semua media sosial saya. Termasuk BBM dan WhatsApp. Alhamdulillah langsung melejit di popular posts. Padahal tadinya – niatnya cuma mau notifikasi ke teman-teman supaya tidak tanya-tanya lagi soal pernikahan saya yang mendadak dan serba singkat :v 

Tentang fee / rate card

Kalau kita dapat tawaran blog dan/atau socmed monetization yang sebelumnya belum pernah kita coba, pasti ada kebingungan yah saat ditanya berapa rate card kita sama si calon klien. Pernah nggak ngalamin bingungnya? Kalau pernah, lalu kalian ngapain?
Nanya-nanya ke blogger/influencer lain, nanya di forum blogging, atau gimana?
Sekalian nanya, kalau model nanyanya kayak, “Mbak/Mas, aku ditawarin job X dari agency Y. Tapi aku bingung nentuin rate nya. Kalau Mbak/Mas ngerjain job model gini, boleh tau ga biasanya ngeset rate di kisaran berapa?” itu mengganggu dan terkesan kurang sopan nggak sih?
Tbh, saya pernah beberapa kali nanya begitu ke beberapa teman. Pilih-pilih sih yang sekiranya cukup dekat. Tapi kan saya nggak pernah bisa bener-bener tahu isi hati orang yang saya tanyain begitu. Kira-kira aslinya tersinggung nggak, blablabla. I would never know. 
Jadi menurut teman-teman gimana? Kalau saya sendiri ditanyain gitu, biasanya saya jawab dengan senang-senang aja sih, tapi memang lebih enak juga jawabnya kalau yang nanyain cukup dekat dengan saya.

Bingung? Sering banget. Bahkan sampai saat ini saya masih suka bingung kalau ditanya soal rate card itu. Bagaimana ya, di satu sisi saya maunya dibayar tinggi *halah* Tapi di sisi lain, saya pun menyadari bahwa blog saya masih apalah hmm. Biasanya kalau bingung gini saya ‘ngaca’ aja dari sebelum-sebelumnya, jadi saya nggak terlalu naikkin tinggi. Maksudnya ngaca, ya saya lihat-lihat lagi dari segi statistik atau DA nya. Kalau memang masih segitu-gitu aja, ya sadar dirilaaah >_< Tapi yang paling senang kalau si klien mau diajak negosiasi dan bisa dikabulkan. Haha uuuh baik hati syekali :v
Mau sih nanya ke blogger lain kalau lagi bingung gitu. Tapi saya orangnya nggak enakkan hiks. Dan sama seperti Mbak Grace, takutnya yang ditanya itu ya tersinggung atau tidak merasa enak ketika ditanya. Jadi balik lagi, saya berkaca saja dari yang sebelum-sebelumnya dan melihat statistik blog sendiri.

Tentang SEO

Dari dulu saya pengen bisa hal ini tapi selalu bingung menerapkan. Ada yang punya tips simpel yang boleh saya pelajari? Hehehe…

Dan, mau nanya, SEO itu seberapa penting sih sebetulnya?

Pertama yang pasti, bikin judul artikel yang mengandung keyword yang kira-kira bakal dicari orang. Misalnya kayak 3 film tentang kakak adik yang dulu pernah saya posting. Pasti orang yang sedang mencari film yang berhubungan dengan kakak adik itu akan menulis di kolom search film tentang kakak adik. Nah kalau kita bikin judul yang mengandung keyword tadi, insya Allah blog kita bisa di urutan teratas. Terbukti dari artikel saya tadi, itu ada di posisi kedua google hehe. Eh ini namanya SEO juga kan ya :v
SEO itu kayaknya penting deh. Terutama untuk yang memang mau blognya terus menghasilkan. Karena semakin blognya sering muncul di pejwan mbah google, otomatis para brand itu akan dengan cepat melirik kita untuk diberikan job *eeeaaaa :v Ah tapi kayaknya Mbak Grace lebih lihai bikin postingannya daripada saya :v 
Oke. Segitu deh Mbak yang bisa saya jawab. Dua pertanyaan lain soal Google Ad Sense dan Shareaholic belum bisa saya jawab. Karena saya pun belum tahu soal itu :v 
Gimana Mbak, kurang memuaskan ya? Hihi. Tapi kalau dilihat-lihat, itu kenapa kebanyakan saya balik nanya lagi ya? Wkwkwk. Ya karena saya pun masih belajar ^_^ Jadi jawaban-jawaban di atas hanyalah jawaban ala-ala saya saja :v Maafkan ya kurang lebihnya ^_^

BTW, saya suka lho sama blognya Mbak Grace. Bahkan ada satu postingan Mbak yang menginspirasi saya (baca: Pengaruh Cara Didik Orang Tua)  *uhuy. Keep blogging ya Mbak! Semangat!

Ade Delina Putri

Blogger, Stay at Home Mom, Bookish,

33 comments to “Ngomongin Blogging Yuk! – Ini Jawaban Pertanyaan Mami Ubii Ala-ala Saya”

You can leave a reply or Trackback this post.
  1. Rosalina Susanti - Agustus 29, 2016 Balas

    aku jujur aja masih bingung kalo ngurusin macem2 soal ilmu blog gitu mba, malah akhirnya gak nulis-nulis 🙁
    Tapi ya pantes sih blogku jd lambat berkembang soale yg punya males upgrade ilmu :'(

    • adedelina - Agustus 29, 2016 Balas

      Nah saya mikirnya gitu kalo lagi males belajar soal blogging. Blog saya ya bakal gitu-gitu aja, jadi ga berkembang 😀

  2. Rani R Tyas - Agustus 29, 2016 Balas

    Kalau dishare di BBM itu termasuk meningkatkan PV juga?

    • adedelina - Agustus 29, 2016 Balas

      Iya mbak. PV itu kan berdasarkan orang yang akan mengklik blog kita 🙂

  3. Molly - Agustus 29, 2016 Balas

    Kalo aku masih bingung bikin rate card itu mba. Kadang ngerasa suka ngga pede nentuin "harga". Soalnya aku masih blogger ala-ala siy. Hahahaha 😀

    • adedelina - Agustus 29, 2016 Balas

      Tosss. Saya juga masih suka ga pede 😀

  4. Nurin Ainistikmalia - Agustus 29, 2016 Balas

    PV apaan ya Mbak? sayaaa…. sayaaa pengen nanya banyaaak jugaaa… ilmu ngeblog masih seupil. Saya pribadi jujur gak suka datengin blog yang terlalu banyak seliweran iklan dan terlalu banyak sponsored post, tapiii begitu ada yang nawarin kerjasama saya bingung sendiri, antara terima apa gak, ituu gede gak sih dapetnya? haha :D. Secara saya belum pernah coba terima. Takut kehilangan pembaca….lol.

    • adedelina - Agustus 29, 2016 Balas

      PV itu page views mbak 🙂

      Hehe selama blognya tidak full penuh sponsor atau iklan, ya ga ada salahnya mbak diterima 😀 Gedenya tergantung ya. Kalau statistik blognya bagus, ya insya Allah gede 🙂

  5. Handdriati - Agustus 29, 2016 Balas

    Kadangan aq juga suka nanya soal rate card sm blogger senior mba ade, lebih ke konsultasi gt gmn baiknya gmn enaknya… Gpp sih ya enak2 aja asal nanyanya jg baik2 hehe…

    • adedelina - Agustus 29, 2016 Balas

      Wah kalo gitu besok-besok saya nanya sama Mbak Handriati aja ya 🙂

  6. PutriKPM - Agustus 29, 2016 Balas

    Sekarang kan makin banyak ilmu tentang seo dan segala macamnya. Tapi kalau saya pribadi sih, selama kita nulisnya santai dan nggak terkesan menggurui, selama itu juga bisa bikin tulisan kita terkesan natural. Kalau soal views, saya lebih suka pakai cara share ke related grup yg sesuai dan ke komunitas atau sekalian mainin seo biar beneran dibaca sama yang butuh sih. IMHO

    • adedelina - Agustus 29, 2016 Balas

      Duh ada Mbak Putri. Jadi malu >_<
      Oh berarti kuncinya itu ya. Santai dan ga menggurui. Yess catet hehe
      Share ke grup emang ngaruh banget ya. Nah tinggal belajar SEO nya yang harus ekstra sabar 😀

  7. astin - Agustus 29, 2016 Balas

    Ilmu blogging memang banyak banget atuh ya. Jadi ngblog sebenere yang bener ya, kudu paham ilmunya. Harus banyak belajar nich…apalagi kalau mau nulis yang sedang booming, duh, susah banget waktunya…pas bisa nulis, pas sudah turun boomnya..hehe

    • adedelina - Agustus 29, 2016 Balas

      Buanyaak 😀 Saya juga suka tuh ngalamin, susah nulis karena waktu. Padahal banyak yg kabar yang sedang in hihi

  8. Rusydina Tamimi - Agustus 29, 2016 Balas

    beberapa point dalam artikel ini sih udah aku cobain mba, mulai teknik SEO dll, lumayan sih dulu aku tanpa share postingan gitu cuma bisa nyampe 50 views/hr skrg bisa sampe 200an meskipun ngga aku share dimedsos.hehe

    nice post mba ^^
    salam kenal

  9. Prima Hapsari - Agustus 29, 2016 Balas

    PR nih bikin sponsored post yang soft n diberi jeda antar postingan.

  10. Tya Napitupulu - Agustus 29, 2016 Balas

    Aku terbantu banget dengan artikel ini. Makasih banget, ya, Mbak.
    Tapi menurut aku, untuk ningkatin popularitas, cara paling asik ya dengan bikin konten yang berkualitas.

    • adedelina - Agustus 29, 2016 Balas

      Yap. Back to content. Content is the king hehe.

    • nisa - Agustus 29, 2016 Balas

      masalah komen di blog ya, menurutku sih, emang kulturnya pembaca di indonesia jarang komen. jadi banyak-dikitnya komentar di mataku bukan penentu blog itu ramai ato nggak. nyatanya ada blog yang ramenya nggak ketulungan tapi kolom komennya ditutup. sebaliknya ada yg blog curhatan biasa tapi komennya bejibun (yah satu artikel itu doang sih). jadi utk lebih valid emang sebaiknya pake widget statistik gitu.

    • adedelina - Agustus 29, 2016 Balas

      Bisa jadi ya. Memang sepertinya komentar bukan jadi penentu. Tapi buat saya pribadi, saya lebih suka dengan adanya komentar. Kalo hanya widget statistik, kayaknya tidak bisa tahu orang benar-benar baca artikel saya atau tidak hihi 😀

  11. Grace Melia - Agustus 29, 2016 Balas

    Mbaaakk, huhu, makasih ya dirangkumkan begini. Jadi enak banget dibacanya sampai tuntas, apalagi jawabannya urut sama pertanyaanku. So, thanks very berry much! 😀

    Menanggapi yaaahhh:

    1) Untuk label sponsored post itu jujur aku juga baru belajar dan ngeh tahun lalu. Sebelumnya, hempas cantik ga pakai label. Dan dulu aku ngasih label juga seadanya banget *___* Aku mau kasih keterangan sponsored post di semua artikel sponsored post, tapi belum jadi-jadi hahaha. Malu deh.

    2) Untuk komentar di blogpost, aku juga pernah nemu artikel yg pendek banget dan menurutku biasa aja **semoga ga terkesan aku sotoy** tapi komennya banyak. Terus aku ingat, banyak loh blogger yg rajin ninggal komen di blog blogger lain demi menaikkan DA atau PA atau apa lah itu namanya, aku juga ga terlalu paham. Intinya, pernah ada beberapa wejangan dari blogger lain, mereka bilang kalau mereka pas nggak ada new entry di blog mereka, tetep perlu dan pengen rank (atau apa istilahnya itu) tetep oke, ya caranya dengan rajin ninggal komen. Makanya ada kan bloggers yang sampai konsisten dan rajin menerapkan sehari harus BW (dan plus ninggal komen tentunya) ke minimal sekian blog. Ada yang 5, 10, bahkan 20. Menurut mereka itu salah satu trik mempertahankan rank krn kalau kita ngomen di blog kan sama aja kita ninggal link. Sebenernya aku juga pengen banget praktekkin, tapi aku masih kacrut. Belum bisa konsisten. Dan emang selama ini aku BW dan komen ya krn emang kalo pengen dan memang luang, belum punya alokasi waktu tersendiri.

    3) Socmed sharing sama, aku paling dapet di FB kayaknya. Di Twitter terhempas gak cantik. Di IG lumayan *kayaknya*

    4) SEO, aku herannya, kalo aku ga mikirin SEO, nulis biasa aja, malah bisa dapet pejwan. Tapi kalo gantian pengen ala-ala SEO dan berharap bisa nangkring di pejwan, malah enggak. Hahahaha. Jadi skrg woles aja aku. Tapi, tetep, pengen belajar kl emang ada yg mau ngajarin ^_^

    Kayaknya itu duluuu. Maapkeun komennya panjang yak >.<

    • adedelina - Agustus 29, 2016 Balas

      Akhirnya penanyanya dataaang. Seneng juga dikomentarin panjang kayak gini 😀
      So thankyou juga ya Mbak 🙂
      Aku mau jawab nomor 2-4 aja deh. Karena nomor 1 nya udah dijelasin di atas.

      2. Aku pun ga menargetkan harus BW atau komen k beberapa blog. Kalo lagi mau aja. Tapi ya karena aku ol tiap hari, jadi muncul aja link blog temen-temen. Itu pun ga smuanya dikunjungi dan dikomentarin.

      3. Sama haha. Di Twitter kayaknya kurang laku. Makanya aku skrg jarang share di sana 😀 IG, blas udh ga pernah :v

      4. Kok sama lagi sih haha. Kalo niat malah ga dapet. Giliran ga niat, ealah muncul di page atas :v

    • Grace Melia - Agustus 29, 2016 Balas

      Di Twitter lakunya kalo sambil mention komunitas blogging dan diretweet, tapi kalo nggak di-RT sih sami mawon **kalo aku** malah jatuhnya jadi kayak nyepam. Hahaha. Syedih.

      Kalo masalah komen, selain kl emang luang dan pengen, aku juga komen kalo dimintai temen. Misalnya ada yg dapet sponsored post terus minta sedekah komen, nah itu aku merasa harus banget utk komen. Walau mungkin gak segera, tapi baru sempet malemnya atau besoknya.

      Oh ya, belakangan ini banyak juga yg menerapkan arisan blog utk naikkin rank. Aku juga ikut sih di grup KEB Jogja. Tapi aku belum menang kocokan nih, syedih. Bahahahaha.

      Ada beberapa teman yg ikut arisan blog 2 sampai 3, aku salut banget nget nget. Aku cuma 1 aja tapi sering melebihi DL :"(((

    • adedelina - Agustus 29, 2016 Balas

      Oh iya, kalo diRT sama komunitas, cepet tuh

      Nah, kalo ada yg minta komen, baru dg sengaja mmg harus komen.

      Arisan link itu sama ya kayak collaborative blogging? Aku udah ikut dua mak. Dari KEB, sama satu lagi bikin sendiri sm temen" KEB juga 😀 Efektif banget Mbak biar slalu ada inspirasi buat nulis >_<

  12. SUCIATI CRISTINA - Agustus 29, 2016 Balas

    Wah keren 🙂 noted.. share di sgala socmed masih Blum rutin mba klo aku

    • adedelina - Agustus 29, 2016 Balas

      Terima kasih 🙂
      Gausah di segala juga gapapa Mbak 😀 cukup fb saja sepertinya sudah cukup, ya asal rutin. Setiap selesai post langsung share 🙂

  13. April Hamsa - Agustus 29, 2016 Balas

    Aku ngikutin post Mbk Putri jg. Btw aku pernah diprotes temenku gara2 isi blog isinya iklan katanya hahaha.
    Yaaaa pas lg malas nulis. Tp bersyukur blog msh keisi krn adanya sponsored post2 itu sih.

    Btw trims sharingnya Mbak 😀

    • adedelina - Agustus 29, 2016 Balas

      Hihi sponsored post itu emang kadang berguna banget pas lagi ga ada ide buat nulis :v

  14. Alma Wahdie - Agustus 29, 2016 Balas

    Kewwreeeen. Enak ya bacanya, terus lanjut di komentar nambah ilmu lagi. Yeay!
    Aku juga gitu, Mbak. Nulis aja suka-suka. Awam banget soal ilmu blogging. Akhirnya gabung ke komunitas blogger alhamdulillah dapet ilmu terus.

    Pernah loh ya, aku melakukan "dosa" BW karena emang awalnya ga tau banget tentang etika blogging huhuhu. Eh, ke sini-sini BW malah bikin candu loh. Jujur aku nikmatin banget baca ginian. Makasih udah berbagi, Mbak :*

    • adedelina - Agustus 29, 2016 Balas

      Semua blogger kayaknya pernah ya melakukan "dosa" BW itu :v

      Sama-sama Mbak, semoga bermanfaat 🙂

  15. Irawati Hamid - Agustus 30, 2016 Balas

    makasih sudah menuliskan artikel ini Mba Ade 🙂
    yang menuliskan kata kunci di judul itu memang efektif banget Mba, semua artikel popular post di blogku sepertinya karena ada kata kunci di judulnya 🙂

    • adedelina - Agustus 31, 2016 Balas

      Sama-sama Mbak Ira ^^
      Wah keren. Berarti memang ampuh ya cara ini 😀

Leave a Reply

Your email address will not be published.