Rasanya semakin dewasa saya semakin mengerti banyak hal. Salah satunya tentang berhati-hati dalam ucapan, doa, dan pikiran. Entah sudah berapa kali saya membaca sebuah status, dan mendengar keluhan, yang berujung menjadi kenyataan 😭
Ada yang punya anak, tapi mengeluh ingin me time. Beberapa bulan kemudian anaknya diambil Allah 😭
Ada yang punya anak, bilang bahwa dia sangat kerepotan, bahkan terang-terangan bilang, “Ambil saja anakku ya Allah.” Dan terjadi betulan 😭
Ada yang sudah menikah, katanya ingin kembali single. Dan Allah kabulkan 😭
Ada yang ingin punya anak tapi katanya menunggu punya rumah. Hingga sekarang sudah punya rumah, anak belum juga diberi 😭
Allah Maha Berkehendak
Allah, betapa mengerikannya sebuah ucapan itu. Bahkan ketika ia teriring ke dalam pikiran dan terwujud dalam doa. Ya Rabbi, mana lagi Kau justru mengabulkannya 😭
Maaf. terlalu banyak emoticon nangis. Saking saya sedih. Saya takut. Kalau-kalau saya pernah punya ucapan dan pikiran yang buruk, Allah kabulkan 😭
Perkaranya Allah mungkin tidak mengabulkan pada saat itu. Tapi Allah Maha Mendengar. Yang mana kapan saja bisa terjadi kalau Dia berkehendak 😭 Dan kita manusia tentu saja tidak pernah tahu kapan saatnya ternyata buah pikiran kita menjadi benar-benar kenyataan dan malah membuat kita sedih 😭
Masih hangat sekali. Beberapa bulan lalu saya pernah ditipu penjual online. Nominal memang tidak banyak. Tapi barang yang tidak juga dikirim membuat saya amat geram. Akhirnya, terlontarlah ucapan dari lidah saya, “Semoga itu orang gatel-gatel. Kalo perlu sekeluarganya sekalian. Makan duit haram.”
Yang terjadi saya dan Elis malah yang gatel-gatel 😭 Saya sampai bingung, ya Allah ini saya yang didzolimi, kenapa saya juga yang kena doa sendiri? Bukankah kata Kau doa orang terdzolimi itu dikabulkan?
Entahlah. Mungkin Allah memang tidak ingin saya mendoakan keburukan untuk orang lain sekalipun saya sedang didzolimi. Mungkin Allah sedang menegur saya bahwa kita tetap harus mendoakan kebaikan bagi orang lain.
Akhirnya saya tarik doa yang buruk itu. Saya doakan si penipu itu berkah rizkinya. Diberi hidayah agar tidak lagi menipu orang. Dan diberi kemudahan mencari rezeki supaya bisa mencari nafkah di jalan yang halal.
Manusia sungguh terbatas
Huhu betapa sebuah ucapan dan pikiran itu benar-benar tajam. Mungkin benar apa yang dikatakan Allah sesuai prasangka hamba-Nya. Bahkan yang baru terpikirkan dan belum terucap saja kadang bisa dikabulkan Allah. Lagi-lagi kita manusia amat terbatas 😭
Mungkin ini sebabnya kita disuruh bersyukur. Agar tidak ada lagi ucapan buruk yang keluar dari lidah kita. Mungkin ini sebabnya kita disuruh optimis. Agar tidak ada lagi prasangka buruk yang merasuki pikiran kita.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Allah Ta’ala berfirman: Aku sesuai persangkaan hamba-Ku. Aku bersamanya ketika ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku saat bersendirian, Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku. Jika ia mengingat-Ku di suatu kumpulan, Aku akan mengingatnya di kumpulan yang lebih baik daripada pada itu (kumpulan malaikat).” (Muttafaqun ‘alaih) [HR. Bukhari, no. 6970 dan Muslim, no. 2675]
Boleh saja manusia mengeluh. Boleh saja manusia merasa sedih. Tapi jangan sampai punya pikiran buruk. Apalagi sampai keluar menjadi ucapan dan doa yang buruk dan merutuk. Sebab kita tidak tahu bagaimana cara Allah bekerja 😭 Apapun bisa terjadi atas kehendak Allah.
Kita hanya perlu yakin. Apa-apa yang sudah diberikan Allah saat ini, sudah paling PANTAS kita terima. Dan barangkali memang inilah hidup yang PALING PAS untuk kita jalani sekarang 😭
PANTAS dan PAS, dua hal yang mesti disyukuri.