Hijab. Istilah modern jilbab saat ini. Saya sendiri baru mendengarnya ketika ramai bermunculan gaya-gaya berjilbab untuk muslimah. Positifnya, kini semakin banyak muslimah yang mulai mengenakan jilbab. Negatifnya menurut saya, muslimah saat ini lebih repot dalam berdandan dan memikirkan segala macam gaya berhijab. Sayang saja, waktu yang seharusnya bisa tersisa banyak dan melakukan hal lain yang bermanfaat, jadi tersita karena repot memikirkan dan berdandan dengan hijabnya.
Pernah suatu ketika, saya mencoba mengikuti, namun setelah bercermin lagi, rasanya tidak PD, ‘kok aneh, kok ngga pantes kayaknya.’ Belum lagi pusing memikirkan bermacam-macam gayanya. Akhirnya saya kembali lagi pada masa awal saya mengenakan jilbab. Cukup jilbab segi empat ditautkan peniti di tengah dan dipasang bros di samping. Simpel bukan? Tak perlu waktu lama, bahkan tak sampai 5 menit! hehe
Sah-sah saja memang jika muslimah ingin ‘bergaya’, namun alangkah lebih baik lagi jika syar’i nya tetap diperhatikan. Apa saja syarat agar hijab tetap syar’i?
- Tidak ketat: banyak muslimah saat ini yang mengenakan jilbab namun dengan perpaduan celana jeans/baju yang ketat. Sayang kan kalau kepalanya sudah ditutupi namun lekuk badan masih terlihat :(. Itu sama saja menampakkan aurat lho 🙁
- Tidak transparan: Kepala sudah ditutupi, baju sudah tidak ketat, etz jilbabnya kok transparan? Rambutnya jadi kelihatan tuh. Nah rambut juga termasuk aurat lho 🙂
- Tidak tabarruj: Nah ini dia point-nya, terkadang muslimah mengenakan hijab modern dengan niat agar ‘dilihat menarik’ oleh orang. Bukan Islam tak membolehkan, bukankah Allah suka dengan keindahan? Namun ketika niat kita jadi ‘belok’ alias berhijab karena ‘ingin dilihat’ itulah niat yang harus diluruskan. Tentunya niat kita semata hanya karena Allah SWT.
Saya juga miris dengan kondisi saat ini, semakin banyak gaya hijab, semakin banyak model hijab, semakin banyak pula majalah yang menyajikan tutorial hijab membuat muslimah akhirnya keteteran untuk mengikuti macam-macam gaya hijab tersebut. Alhasil karena nggak mau dibilang ‘ketinggalan’ mereka selalu mencoba mengikuti gaya-gaya tersebut. Aah bukankah hijab sejatinya hanya perintah Allah dan sama sekali tidak bermaksud menyusahkan?
So, kita masih bisa kok gaya dan bermain dengan hijab kita tanpa melupakan syar’i dan menyia-nyiakan waktu dan uang untuk memakainya. Keep it simple. Model itu tak akan habis jika kita selalu ‘maksa’ untuk mengikutinya. Hijab gaya tanpa banyak biaya. Percaya deh. Bisa kok kita wujudkan 🙂 Caranya?
- Pakai jilbab yang simpel saja (bisa seperti gaya saya di atas)
- Tak perlu sering-sering membeli jilbab, cukup diakali dengan membeli satu jilbab yang banyak gradasi warna atau membeli jilbab dengan warna netral sehingga masuk ke baju mana saja.
- Tinggal bermain warna dan pintar-pintar kita memakainya. *etz inget. Nggak usah ribet-ribet. Sayang tuh waktunya. 🙂
Jadi, nggak perlu buang-buang banyak biaya waktu dan uang kan? ^_^
Tulisan ini diikutsertakan di Give Away Idul Adha dari Hijaiya
Ade ikut juga ya ^__^
hihihi taunya jg dari blog kakak 😛
yang syar'i emang enggak ribet..Masyaallah..
iya mbak ^_^