Skip to content

Sohibunnisa

Personal & Lifestyle Blog

  • Home
  • About
  • Disclosure
  • Portfolio
  • My Other Blog
  • Toggle search form

Gagal Paham itu Ketika….

Posted on Agustus 22, 2016Juli 12, 2018 By Ade Delina Putri 18 Komentar pada Gagal Paham itu Ketika….
Gagal paham. Sering ya kita dengar kalimat itu. Saya lagi mikir saja, sepertinya tidak jarang kita mengalami hal ini. Gagal paham sama orang lain. Atau kita sendiri menyadari bahwa tingkah kita itu gimana sih, kok kayaknya kita sudah tahu salah, tapi kok malah dilakukan? 5 hal di bawah ini barangkali yang paling sering kita temui. Atau mungkin teman-teman punya hal yang lain, boleh juga dishare ^^

https://image.shutterstock.com/display_pic_with_logo/321598/318060599/stock-photo-nerdy-scholastic-young-woman-wearing-geeky-glasses-standing-thinking-with-her-finger-raised-and-a-318060599.jpg

Bilangnya benci, tapi yang dibenci justru selalu diperhatikan sampai detail

https://pixabay.com/id/cinta-merah-valentine-jantung-1427727/
Mungkin ini sebabnya benci berbeda tipis dengan cinta. Manusia yang menanggung kebencian dalam dirinya, juga selalu memperhatikan hal-hal yang dibencinya hingga hal yang terkecil. Terlebih benci dengan sesama manusia. Ia tahu kekurangan apa saja yang ada dalam diri orang yang dibencinya. Tapi berbeda dengan cinta, jika cinta selalu bisa memaafkan sebesar apapun kekurangan, benci tidak. Sekecil apapun kekurangan justru dicarinya agar bisa dijadikan kesalahan atau menjadi bahan peperangan. Naudzubillah.

Pengalaman: Saya pernah ada di posisi orang yang dibenci. Yang ada justru dia tahu hal-hal terkecil dalam hidup saya. Oh my, saya merasa diperhatikan sekali :’)

Baca: Membenci Memberatkan Hidupmu
Saya pernah baca sebuah kutipan yang bagus dari buku Who Will Cry When You Die,

Ketika kau tidak menyukai seseorang, rasanya nyaris seperti kau menggendong orang tersebut. Menguras energi, antusiasme dan ketenangan pikiramu. Tapi, begitu memaafkannya, kau menurunkannya dari punggungmu dan dapat melanjutkan sisa hidupmu.

Minta nasihat, tapi setelah diberi malah ngeyel

https://pixabay.com/static/uploads/photo/2015/04/07/12/00/help-710848__180.jpg
Berapa banyak dari kita yang selalu minta nasihat dari orang-orang yang dirasa lebih bijak, lebih mampu, tapi setelah diberi justru tidak didengarkan? Yang ada kita malah menyanggah nasihat itu dan menyangka bahwa nasihat itu tidak bisa kita lakukan. Kita justru memilih jalan lain yang sesungguhnya sudah kita tahu. Lantas kalau sudah tahu, mengapa masih minta nasihat? Kalau merasa pilihan kita benar, buat apa orang capek-capek menasihati?

Pengalaman: Sering minta nasihat suami, setelah dinasihati malah ngeyel. Giliran nasihatin orang, orangnya malah ngeyel, kesal sendiri. Barangkali begitu juga perasaan suami (kesel.red) T_T

Selalu mengeluh, tapi enggan memperbaiki diri

https://image.shutterstock.com/display_pic_with_logo/1494092/356676353/stock-photo-hand-gesture-concept-displeased-s-man-complaining-or-grumbling-with-hands-forward-studio-shot-356676353.jpg
Kita selalu mengeluh hal yang sama setiap hari. Tapi yang kita fokusi hanya keluhannya saja. Lupa pada fokusnya untuk memperbaiki segala kesalahan. Ini sama saja seperti titik hitam di kertas putih. Kita tidak melihat begitu banyak area yang masih bersih, yang kita lihat hanya sebuah titik hitam yang sesungguhnya bisa kita abaikan, atau bahkan bisa kita hapus.

Pengalaman: Ngeluh sakit mulu, tapi disuruh minum obat nggak mau >_<

Minta pendapat, tapi setelah diberi pendapatnya malah merasa pendapat sendiri paling benar.

https://pixabay.com/static/uploads/photo/2016/06/25/13/32/poster-1478892__180.jpg

Ini sama saja seperti nomor 2 tadi. Bedanya, yang ini hanya meminta pendapat. Tapi setelah diberi pendapat, malah merasa pendapat sendiri paling benar. Jadi arti pendapat itu apa sebenarnya? -_- Harus mengikuti maumu? Ck –“

Pengalaman: Saya pernah menemukan orang yang seperti ini. Dia meminta pendapat saya. Ya sudah saya bicara, tapi setelah saya bicara apa yang dia tanggapi? Nggak gitu, yang bener tuh gini. Lho, tadi nanya pendapat, tapi kok malah disanggah -_-

Sudah tahu dosa, tapi masih dilakukan.

https://pixabay.com/static/uploads/photo/2015/09/29/21/02/handcuffs-964522__180.jpg

Duh ini hal paling berat daripada hal-hal yang di atas. Seberapa sering kita mengetahui bahwa hal itu dosa, tapi masih juga dilakukan. Kadang dengan alasan takut, alasan tidak enak, dan berbagai alasan lainnya >_< Bahkan menganggap bahwa dosa itu kecil atau sepele -_-

Pengalaman: Saking asyiknya ngobrol, jadi ngomongin orang lain T_T

Oke, semua hal di atas, hanyalah satu pengalaman saya. Kalau mau dijabarkan bisa lebih banyak lagi >_< Nah, teman-teman sendiri pernah tidak sih menemukan gagal-gagal paham tadi? Atau pernah mengalaminya sendiri? Berani share? Hehe.

Sepertinya, kegagalan pemahaman ini memang akan terus ada. Ya barangkali untuk membuat hidup lebih berwarna. Karena pada dasarnya, manusia memang selalu punya kesalahan dan kekurangan. Yang jelas, gagal paham ini tetap harus diminimalisir dengan usaha kita sendiri untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Karena kebaikan pun juga bisa diusahakan kan ^^

Uncategorized Tags:Collaborative Blogging, Kontemplasi

Navigasi pos

Previous Post: Jadikan Media Sosial sebagai Ajang untuk Bersyukur
Next Post: Memanfaatkan Sisa Makanan

Related Posts

Berburu Diskon HarBolNas di Zalora! Uncategorized
8 Kue Tradisional Favorit Uncategorized
Bagaimana Menata Hati untuk Ikhlas? Uncategorized
Wishful Wednesday [1] Uncategorized
Gigit Kuat Prinsip Nggak Pacaran (Sebelum Nikah) Uncategorized
Menuntut Kesempurnaan? Impossible! Uncategorized

Comments (18) on “Gagal Paham itu Ketika….”

  1. Liza Permasih berkata:
    Agustus 22, 2016 pukul 7:22 am

    Waks!berat juga ya tema ini. Harus ambil cermin..

    Balas
    1. adedelina berkata:
      Agustus 22, 2016 pukul 8:18 am

      Hihi, yuk 😀

      Balas
  2. tia putri berkata:
    Agustus 22, 2016 pukul 1:03 am

    No 2 dan 4 tuh dulu sering banget aq ngalami mba. Parahnya kalau ternyata pendapat yg qt berikan gak sesuai dg yg minta malah dimusuhin, dianggap gak mendukung. Lah qt pan jadi bingung, katanya dimintai pendapat eh abis dikasih malah gitu…

    Balas
    1. adedelina berkata:
      Agustus 22, 2016 pukul 1:53 am

      Hihihi, ternyata saya memang nggak sendirian ya 😀

      Balas
  3. Amelia Pratami berkata:
    Agustus 22, 2016 pukul 8:54 am

    Jleb banget, "udah tau dosa,tp masih dilakukan"

    ameltami.com

    Balas
    1. adedelina berkata:
      Agustus 22, 2016 pukul 10:08 am

      Hihi 😀

      Balas
  4. damarojat berkata:
    Agustus 22, 2016 pukul 2:23 am

    wah berat ini. karena seringkali ga sadar. nuding orang pake satu jari, padahal tiga jari lain mengarah ke kita. (jempol mengarah ke sebelah) 😀

    Balas
    1. adedelina berkata:
      Agustus 22, 2016 pukul 2:37 am

      Nah betul Mbak. Lebih mudah melihat kesalahan orang lain daripada diri sendiri -_-

      Balas
  5. adedelina berkata:
    Agustus 22, 2016 pukul 4:00 am

    Hihi gagal paham banget itu :v

    Balas
  6. adedelina berkata:
    Agustus 22, 2016 pukul 4:01 am

    Pegangan Mbak :v

    Balas
  7. Maria Soraya berkata:
    Agustus 22, 2016 pukul 7:22 am

    suka ngeluh tapi gak introspeksi, jleb jleb itu mah

    Balas
    1. adedelina berkata:
      Agustus 22, 2016 pukul 8:18 am

      Jleb banget ya 😀

      Balas
  8. Witri Prasetyo Aji berkata:
    Agustus 23, 2016 pukul 6:09 am

    Aku pernah dibenci, tapi pernah juga membenci karena aku sering dibully
    wkwkwkwkw… etapi aku ggmau ah memperhatikan apapun sama orang yang aku benci, terus toh aku juga ngeyelan loh, tapi ggsuka sama orang yang ngeyelan… nah loh?

    Balas
    1. adedelina berkata:
      Agustus 23, 2016 pukul 7:58 am

      Nah lho. Gagal paham deh 😀

      Balas
  9. Adriana Dian berkata:
    Agustus 23, 2016 pukul 3:06 pm

    Sering liat fenomena nomer satu di akun akun hatersnya artis-artis endonesia, saking benci dan nggak sukanya sama itu artis, segala macem hal dikulik lohh. Tapi tujuannya emang untuk dibully siiihhh.. Emang bikin gagal paham yaaa 😀

    Balas
    1. adedelina berkata:
      Agustus 23, 2016 pukul 10:06 pm

      Nah itu, gagal paham banget :v

      Balas
  10. Leyla Hana Menulis berkata:
    Agustus 27, 2016 pukul 3:13 pm

    Nyiahahaa.. Ada semua kayaknya itu di aku 😀

    Balas
    1. adedelina berkata:
      Agustus 27, 2016 pukul 8:52 pm

      Toss :v

      Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter

Archive

Popular Posts

  • Hidup dengan SADAR Itu Menenangkan
  • Tahapan Perkembangan Otak Anak dan Bagaimana Memaksimalkannya
  • Habiskan Sisa Cuti Untuk Traveling? Berangkat Dengan Kereta Api Saja!
  • Ini Sungguh Memalukan, Hiks!
  • Ini Dia Nih Manfaat dari Bergabung Komunitas Online Maupun Offline

Category

  • #BPN30DayChallenge2018
  • #GakPaham
  • #LoQLC
  • #ODOPISB
  • Beauty
  • Blog
  • Event
  • Film
  • Food
  • Kontemplasi
  • Kontes
  • Media Sosial
  • Menulis
  • My Story
  • ODOP
  • Review
  • Tekno
  • Tips
  • Traveling
  • Uncategorized

Search

Copyright © 2025 Sohibunnisa.

Powered by PressBook Masonry Blogs