Skip to content

Sohibunnisa

Personal & Lifestyle Blog

  • Home
  • About
  • Disclosure
  • Portfolio
  • My Other Blog
  • Toggle search form

Saya Ada Karena Menulis

Posted on Januari 25, 2016Juli 12, 2018 By Ade Delina Putri 16 Komentar pada Saya Ada Karena Menulis
Jika ditanya karya apa yang bisa saya hasilkan barangkali jawabannya adalah menulis. Saya tidak mahir untuk membuat kerajinan tangan atau masakan yang masih ala kadarnya, atau karya-karya yang mungkin menakjubkan lainnya. Jadi bisa dikatakan karya yang paling ‘terlihat hasilnya’ memang menulis. 
Dulu saya berpikir, menulis hanyalah sebagai bentuk kegemaran saja dan tak lebih. Setiap kali menulis, saya selalu lega karena segala perasaan bisa tertuang tanpa khawatir salah bicara pada orang atau tidak. Ya, dulu saya menulis hanya untuk diri sendiri. Saya selalu malu untuk menunjukkan hasil tulisan saya pada orang lain. Saya juga merasa tidak perlu orang tahu tulisan saya, sebab sebagian besarnya hanyalah berupa isi hati saja. 
Namun, semua berubah saat saya mulai mengenal media blog. Ah, lebih tepatnya setelah mengenal dunia blog, lalu tahu berbagai komunitas. Adanya komunitas membuat saya jadi penasaran mengapa orang berani berbagi tulisannya. Yang kadang – jelas-jelas tulisan mereka hanya berupa curhatan. Tapi seiring waktu saya mulai paham. Apa yang disebut curhatan, adalah tidak melulu isi hati tak bermanfaat. Semisal, ada orang yang bercerita tentang kebahagiaannya mengunjungi suatu tempat. Kemudian ia menulis segala hal tentang tempat tersebut. Mulai dari keindahan, sampai cara mengunjungi tempat tersebut. Dari sinilah, si pembaca secara tidak langsung akan mendapat pengetahuan tentang tempat tersebut. Bisa jadi juga banyak pembaca yang membutuhkan info-info tempat tersebut. Ya, dengan kata lain, inilah mengapa tulisan bisa saja bermanfaat untuk orang lain. 
KEB menjadi salah satu komunitas tempat saya bernaung
Maka setelah memasuki berbagai komunitas, saya mulai berani menunjukkan tulisan-tulisan saya. Tentu saja, itupun perlu disaring mana yang pantas dibagikan, dan mana yang tidak perlu. Bahkan saat ini, saya lebih memilih untuk menulis apa yang sekiranya bisa bermanfaat untuk orang lain. 

Memang, tak dipungkiri. Era media sosial saat ini terlebih tulisan, masih seringkali menimbulkan perbedaan pemahaman. Yang terkadang juga menimbulkan ragam perdebatan ringan hingga sengit. Tinggal si penulis yang kadang kelabakkan. Maksud hati bukan seperti itu, disalah artikan oleh pembaca. Atas nama kebebasan kini, semua orang dengan mudahnya mengeluarkan argumentasinya.
Sampai sini, barangkali inilah tanggung jawab penulis. Pembaca memang punya hak untuk menginterpretasikan sebuah tulisan, tapi jika si penulis punya maksud baik, barangkali tidak ada salahnya memberi pemahaman yang benar pada pembaca. Hehe ini sebabnya saya tidak mau menanggung sesuatu yang saya rasa tidak mampu memikulnya. Saya memilih untuk menulis yang ringan-ringan saja. Sepanjang ilmu saya untuk membahas suatu hal memang belum mumpuni, saya lebih memilih bermain aman. 
Namun kita juga harus paham bahwa segala perbedaan itu tetap berkah. Sudah jelas isi kepala manusia tidak ada yang sama. Jadi, kalaupun satu dua tidak setuju pada tulisan kita rasanya wajar-wajar saja. Saya sendiri lebih memilih menyikapinya dengan menerima segala pendapat mereka. Syukur-syukur mereka mau memberi saran positif kepada saya agar lebih baik lagi. 
Pada akhirnya, apakah saya akan tetap menulis? Ya. Sebab bukan hanya perbedaan yang saya lihat. Tapi kembali lagi, apa yang saya tulis bisa saja bermanfaat bagi orang lain. Hingga kini, jujur saja, masih ada yang menghubungi saya terkait tulisan saya. Entah mereka jadi curhat pada saya karena memiliki pengalaman yang sama, atau ucapan terima kasih karena mereka mendapatkan ‘sesuatu’ atau info yang mereka cari selama ini lewat tulisan saya. Dan semua itu seringkali membuat saya terharu tidak menyangka. Juga membuat saya merasa ‘ada’ karena kehadiran mereka sebagai pembaca. Dalam hati, saya bersyukur. Menulis bukan lagi sekedar mengungkap isi hati. Tapi menunjukkan keberadaan saya pada dunia karena saya memiliki pembaca-pembaca tulisan saya.
Uncategorized Tags:Blog, Kontemplasi, Kontes, Menulis

Navigasi pos

Previous Post: Hei Lathcom, I Miss You All!
Next Post: Hindari Kesalahan Ini Saat Berkomunikasi dengan Suami

Related Posts

Apa Sih Manfaat Aktif di Komunitas? Uncategorized
Jangan Nulis Panjang-panjang dah… Uncategorized
Tentang Kemauan Uncategorized
Dulu VS Sekarang Uncategorized
Belajar dari Pernikahan Selmadena dan Haqy Rais, Lepaskan atau Nikahi Uncategorized
Pengalaman ‘Ajaib’ Uncategorized

Comments (16) on “Saya Ada Karena Menulis”

  1. Kanianingsih berkata:
    Januari 25, 2016 pukul 6:49 am

    saya juga masih belajar bagaimana menyaring tulisam yg layak tampil dan ngga

    Balas
    1. adedelina berkata:
      Januari 25, 2016 pukul 6:53 am

      Toss Mak 🙂

      Balas
  2. Brian berkata:
    Januari 25, 2016 pukul 7:03 am

    Saya juga paling nggak bisa bikin kerajinan tangan atau keterampilan lainnya hehe.
    Karya yang saya bisa hasilkan ya sama… lewat tulisan 🙂

    Balas
    1. adedelina berkata:
      Januari 25, 2016 pukul 8:35 am

      Hehe 🙂

      Balas
  3. Ummi Nadliroh berkata:
    Januari 25, 2016 pukul 2:27 pm

    Saya dulu jg malu share tulisan yg memang lebih banyak curhatan. Bergabung di komunitas blogger yg membuat saya lebih berani "menampakkan diri".

    Balas
    1. adedelina berkata:
      Januari 25, 2016 pukul 2:50 pm

      Alhamdulillah ya Mak 🙂

      Balas
  4. windi teguh berkata:
    Januari 25, 2016 pukul 8:26 am

    menulis biar abadi ya mak. sama aku juga ga pinter apa-apa, kerajinan tangan ga bisa, masak baru belajar, desain ngga pandai, hahahah toss dulu lah

    Balas
    1. adedelina berkata:
      Januari 25, 2016 pukul 8:36 am

      Betul Mak, menulis bikin kita abadi 🙂 Toss :))

      Balas
  5. Cilembu thea berkata:
    Januari 25, 2016 pukul 10:43 am

    sepakat dengan kak admin,dengan menulis kita bisa keliling dunia bahkan mengelilingi dunia setiap waktu…dan dengan menulis kak admin jadi tambah keren juga kan

    Balas
    1. adedelina berkata:
      Januari 25, 2016 pukul 12:05 pm

      Hehe iya Pak 😀

      Balas
  6. dWi berkata:
    Januari 25, 2016 pukul 1:46 pm

    Rasanya emg bahagiaaaaa bgt ya mak, kalo tulisan yg kita post di blog jg bermanfaat buat orang lain. Sukses ngontesnya mak 😉

    Balas
    1. adedelina berkata:
      Januari 25, 2016 pukul 2:50 pm

      Betul Mak. Terima kasih 🙂

      Balas
  7. Anisa AE berkata:
    Januari 26, 2016 pukul 7:45 am

    Menulis dan membaca itu ibarat sarapan. Apalagi untuk saya. ^^ Saya ada juga karena tulisan.

    Balas
    1. Ade Delina Putri berkata:
      Januari 26, 2016 pukul 8:37 am

      Setuju ^^

      Balas
  8. Innnayah berkata:
    Januari 26, 2016 pukul 3:46 am

    Keep blogging keep sharing:-)

    Balas
  9. Ade Delina Putri berkata:
    Januari 26, 2016 pukul 3:50 am

    Siap Mak 🙂

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter

Archive

Popular Posts

  • Hidup dengan SADAR Itu Menenangkan
  • Tahapan Perkembangan Otak Anak dan Bagaimana Memaksimalkannya
  • Habiskan Sisa Cuti Untuk Traveling? Berangkat Dengan Kereta Api Saja!
  • Ini Sungguh Memalukan, Hiks!
  • Ini Dia Nih Manfaat dari Bergabung Komunitas Online Maupun Offline

Category

  • #BPN30DayChallenge2018
  • #GakPaham
  • #LoQLC
  • #ODOPISB
  • Beauty
  • Blog
  • Event
  • Film
  • Food
  • Kontemplasi
  • Kontes
  • Media Sosial
  • Menulis
  • My Story
  • ODOP
  • Review
  • Tekno
  • Tips
  • Traveling
  • Uncategorized

Search

Copyright © 2025 Sohibunnisa.

Powered by PressBook Masonry Blogs