Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka (kecurigaan), karena sebagian dari prasangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang
(Surah al-Hujurat(49):12).
Memandang dari kacamata orang lain
Karena kita pun punya urusan
Maka kala kita sibuk membicarakan orang lain di belakangnya, apa sih yang sedang dilakukan orang yang sedang kita bicarakan? Mungkin dia sedang masak. Mungkin dia sedang tertawa-tawa bersama keluarganya. Mungkin dia sedang liburan bersama keluarga atau teman-temannya. Atau, kalau pun dia sedang pusing memikirkan masalahnya, apa lantas kita ingin ikut menyelesaikannya? Ikut berpusing-pusing ria dengan masalah yang sedang menimpanya? Lalu bagaimana dengan masalah kita sendiri? Bukankah hidup kita sendiri juga punya masalah yang harus diselesaikan? Lagi pula bukankah kita tidak punya kuasa untuk ikut campur masalah orang lain?
Toh akhirnya, bisa dibilang kita ini hanya membuang-buang waktu untuk mengurus orang lain dengan membicarakannya. Kita sibuk mencari berita mana yang benar, mana yang salah. Yang padahal sebenarnya hanya untuk menjawab rasa penasaran kita. Maka jangan salahkan, ketika esok muncul masalah dari orang baru lagi, kita penasaran lagi dengan membicarakannya. Begitu saja terus. Padahal kita sendiri masih punya urusan yang sebenarnya jauh lebih penting. Yang lebih berkaitan dengan hidup kita pribadi.
So, intinya. Marilah kita urus urusan masing-masing. Biarlah yang menjadi masalah orang lain, menjadi masalahnya sendiri yang harus diselesaikannya sendiri. Karena sesungguhnya memang hanya ia yang tahu, yang berkuasa untuk menyelesaikannya.
#NotetoMySelf
Kadang gini sih Mbak, orang yang digosipin tu kadang merasa sesuatu yang dipermasalahkan orang tu sebenarnya nggak masalah bagi dia. So, biasa aja gitu
Nah terus, ketika para presenter-presenter gosip tu mulai mempermasalahkan perilaku itu, baru dah orang-orang mulai berkomentar: Ah iya, salah itu orang! Aih, kenapa lagi dia itu begini-begini
Hingga akhirnya, yang digosipin jadi ngerasa sakit hati terus karirnya hancur, pandangan orang-orang terdekatnya terhadapnya berubah, dan bagi kita, kita sudah menghabiskan energi kita pada hal-hal yang produktif dan itu artinya juga menghancurkan kehidupan kita sendiri
Itu aja sih tanggapanku
Main ke blogku juga Mbak kalau berkenan: http://muhammadzaini.com
Terima kasih
Nah itu. Ujung-ujungnya yang membicarakan lagi kan ya yang salah :)) ngorek-ngorek kesalahan orang huhu
Sepakat Mba, justru masalah dan urusan kita yang mesti kita beresin. Mesti kuatin juga iman pasalnya klo lingkungan yang gatel sama urusan orang yang kita talk to my hand ma urusan org malah ikut gocipin 😀 #tobat…tobat hehehe
Iya Mbak kuatin iman kuncinya 😀
Jadi bayangin artis-artis, kalau mereka tau digosipin segitu rupa di aku hosip IG, gimana ya rasanya. Pasti gaenak banget. Tapi katanya itu resiko ya. 🙁
Duh ga mbayangin, pastilah mereka risih >_< meski kadang ada yg nganggep itu lucu"an aja :v
Kalau ngomong orang lain emang ga Ade habis habisnya sebab syaitan ikut ngipasin hehe.. Nice mba..
Nah itu gara-gara dikipasin jadi keasyikan sendiri ya Mbak >_<
kadang nggak mau ngomongin orang lain, tapi kok kasusnya si ini si itu malah seliweran di sosmed, bahkan di grup 😀
Iya zaman sosmed memang susah dihindari Mbak :'(
Bangett…itu tuh ya kebiasaan yang masih suka bikin pertahanan saya jebol. Apalagi klo udah nongkrong bareng adek saya. Udah lah gibah bisa berjam2 🙁 astagfirullah…susah juga yaa tahan lidah sama jempol biar ga gibah
Hiks. Kalo ngobrol itu saking asyiknya memang suka ga kekontrol ><
Sesuai banget ya quotesnya :v
padahal gak ada untungnya ya, tapi kenapa pula masih saja susah meninggalkan kebiasaan ini 🙁
Entahlah Mbak. Saya juga ga paham :'))
diomongin oleh orang-orang itu memang gak enak banget Mba Ade 🙁
tapi saya masih suka kepo Mba dan kebiasaan itu masih susah saya hilangkan, hiks 🙁
Harus kuat iman ya Mbak. Smangat Mbak 🙂
addduh aku nih masih suka nggosip. pdhl awalnya ngomong biasa eh tiba2 jadi nggosip. baah
Hihi emang sulit ditinggalin ya Mbak 🙂