Kalau ditanya “Perlukah film-film perjuangan ditayangkan rutin?” Saya akan jawab tergantung sih ya. Karena nggak semua orang suka sejarah seperti saya hehehe. Tapi yang saya garis bawahi di sini adalah selama itu positif, ya why not?
FYI, saya nggak punya TV di rumah. Emang sengaja nggak mau sih. Karena saya pikir nggak perlu aja. Toh tanpa TV, sekarang sudah ada laptop, ada hape. Sudah lebih mudahlah. Dan tujuan saya sih memang nggak mau bikin anak-anak diam di depan TV. Karena saya percaya bahwa anak-anak itu BUTUH bermain. Itulah yang akan mengasah kekuatan motorik dan kecerdasannya.
Sekarang pun saya sudah jarang nonton film atau drama. Saya lebih suka baca buku kalau tahun-tahun kemarin. Tapi tahun 2020 ini saya lagi seneng-senengnya mewarnai.
Kita yang harus menyesuaikan pasar
Balik lagi, soal film itu menurut saya masalah selera aja. Saya sendiri cenderung suka tayangan-tayangan yang emang positif. Ini bukan karena nge”sok”, tapi dulu-dulu pun saya lebih suka nonton kuis, tayangan yang berbau edukasi, dan yang menghibur seperti acara masak dan jelajah alam gitu.
Sampai sekarang tayangan kurang berfaedah dan positif pun saya amati masih imbang saja posisinya. Karena yang kurang berfaedah kayak sinetron, entertainment alias hosip, belum lagi tayangan yang sengaja drama banget, ya masih ada aja peminatnya. Biar gimana lagi-lagi pasar yang menentukan. Selama masih ada peminatnya, selama itu pula pasti masih tayang.
Soal film perjuangan itu hanya tinggal bungkusnya aja yang disesuaikan zaman. Generasi sekarang cenderung kurang suka diceramahi. Jadi memang yang mengemas filmnyalah yang harus mampu menarik agar banyak peminatnya.
Saya suka sejarah yang diceritakan dengan seru seperti cerita saya tempo hari. Tapi saya nggak suka cerita yang terlalu mengadaptasi terlalu saklek dan jadinya malah kaku.
Menghibur diri boleh, tapi jangan lupa dengan pengembangan karakter
Sampai sekarang, saya belum bisa dibilang suka dengan sejarah. Tapi kalau untuk mendukung agar ada tayangan yang positif, saya maju di depan.
Kita sudah terlalu banyak bercanda. Hidup memang tidak perlu serius. Tapi juga bukan berarti hidup kita harus diisi dengan hal yang receh tanpa ada sesuatu yang mendalam.
Maka better kita juga bisa menyeimbangkan diri antara porsi menghibur diri dan menambah pengembangan karakter.