Wah subhanallah sudah masuk bulan Ramadhan, yang pertama diucap syukur Alhamdulillah kita masih bisa dipertemukan dalam bulan yang penuh barokah ini. ^_^
Subhanallah juga, rasanya baru kemarin aku menulis tentang berjuang melawan hawa nafsu. Ya, pagi dipuasa pertama ini aku langsung diuji dengan koneksi internet yang tiba-tiba lambat dan tidak seperti biasanya, lumayan lama, setengah jam. Sebagai manusia normal aku tetap kesal, ingin sekali rasanya mengeluh bahkan marah. Namun langsung terbesit “Hei bukankah kau yang baru kemarin menulis tentang bagaimana melawan hawa nafsu.” Maka aku diam dan seketika langsung menebalkan sabar.
sumber gambar: armyoffisabilillah.blogspot.com |
***
Ketika kita menasihati sesuatu untuk banyak orang, maka kitalah yang dituntut untuk pertama kali mengamalkannya. Meskipun ada pepatah bilang “Undur ma qal, wala tandur man qal.” Lihat apa yang dikatakan, jangan lihat siapa yang mengatakan.
Dan disini aku bisa mengambil pelajaran bahwa ketika kita menulis sesuatu yang bermanfaat bagi banyak orang, maka tulisan itulah yang akan menegur kita untuk menjadi pengamal pertama dari apa yang kita tulis. Seperti Dr. Aidh Al-Qarni penulis La Tahzan, ia selalu berkata pada dirinya ketika ia sedang bersedih, “Bukankah kau yang menulis La Tahzan.” Memang berat ya tanggung jawabnya. Namun percayalah, sangat subhanallah (besar.red) sekali manfaatnya bagi diri sendiri. 🙂