Salah satu impian saya adalah bisa menjelajahi semua pantai di Indonesia. Meski kenyataannya, baru beberapa pantai saja yang saya datangi hiks. Padahal Indonesia punya banyak sekali pantai yang bagus dan sayang kalau dilewatkan. Seperti kawasan wisata Pelabuhan Ratu di Sukabumi yang sudah dikenal sebagai destinasi favorit para pelancong. Bersama dengan kawasan Ujung Genteng, pantai-pantai di Pelabuhan Ratu sering jadi tempat berselancar. Selain itu, pelancong juga bisa menikmati sunset yang indah bila cuaca sedang bagus.
Pantai Pelabuhan Ratu sendiri berada 60 kilometer sebelah barat Kota Sukabumi. Meskipun kesannya jauh dari keramaian kota, Pelabuhan Ratu tidak pernah sepi pengunjung. Karena tingginya kunjunganlah, kawasan ini pun menawarkan alternatif hotel di Sukabumi, yang terbaik di kelasnya.
Pilihan hotel alternatif di kawasan pantai Sukabumi, memang melintang. Bila kita menempuh jalur darat sepanjang 85 kilometer, dari Pelabuhan Ratu sampai Ujung Genteng, terdapat banyak hotel yang bisa kita jadikan pilihan singgah. Kita bisa menemukan pilihan hotel di Sukabumi itu melalui Traveloka Hotel.
Pemilihan hotel yang tepat, akan membuat kunjungan kita semakin nyaman. Tinggal kita atur kriteria pencarian hotel di Sukabumi, supaya kita menemukan lokasi hotel yang strategis. Semakin strategis lokasi penginapan, semakin mudah pula kita menjangkau berbagai objek wisata.
Cermati juga fasilitas yang disediakan oleh sejumlah hotel. Ketersediaan concierge dan penyewaan mobil, harus jadi pertimbangan utama kalau kita memilih hotel yang terletak di antara jalur darat Pelabuhan Ratu dan Ujung Genteng. Dengan begitu, kenyamanan kita tetap terjamin ketika hendak berpindah, misalnya, dari penangkaran tukik di Pantai Pangumbahan ke Vihara Dewi Kwan Im.
Kuil di Antara Dua Pantai
credit: Jelajah Sukabumi |
Wihara, yang nama resminya adalah Nam Hai Kwan Se Im Pu Sa ini, bisa menjadi pelengkap liburan kita di Sukabumi. Selepas menikmati sejuknya angin pegunungan, menjalani kelas yoga alam di air terjun, serta bersantai di tepi laut, kunjungan ke wihara akan menambah pengalaman liburan dan koleksi foto Instagram kita 😀
Vihara Nam Hai Kwan Se Im Pu Sa sudah berdiri sejak 8 Agustus 2000. Kita bisa menemukan wihara di perbukitan ini, dengan mengarahkan kendaraan ke Desa Kertajaya, Kecamatan Simpenan. Letaknya sekitar dua jam perjalanan darat dari Pantai Pangumbahan, Ujung Genteng.
Jika kita melintas dari pusat keramaian Pelabuhan Ratu, wihara bergaya Thailand ini dapat dicapai dalam waktu kurang dari satu jam. Jaraknya setara 23-25 kilometer saja. Perkiraan kedua jarak tempuh di atas, seharusnya mempermudah kita untuk menentukan hotel di Sukabumi, yang akan jadi titik keberangkatan kita.
Daya tarik utama dari Vihara Nam Hai Kwan Se Im Pu Sa adalah letaknya yang berada di atas bukit dan menghadap langsung ke Samudra Hindia. Menurut penuturan sang pendiri, Anothai Kamonwathin, pemilihan lokasi wihara merujuk pada mimpi yang dia peroleh. Di dalam mimpi itu, dia diberi petunjuk untuk membangun sebuah wihara yang lokasinya tepat di tepi laut.
Setelah gagal mendapatkan lokasi yang cocok di Gunung Kidul, Yogyakarta, dan Batu, Malang, Anothai Kamonwathin pun mendapatkan informasi tentang ketersediaan sebidang tanah di Jawa Barat. Akhirnya, di barat daya Sukabumi inilah beliau berhasil mewujudkan mimpinya.
Menghormati Kebaikan dan Kedamaian
credit: Sukabumi Today |
Pemilihan warna ornamen yang dipilih Anothai Kamonwathin untuk wihara ini, sangat dipengaruhi latar belakangnya sebagai penganut Buddhisme dan warga negara Thailand. Meskipun sekarang sudah resmi menjadi WNI, corak khas ornamen tidak lantas berubah. Beliau tetap mempertahankan ciri khas arsitektur agar identitas kebatinannya tetap terjaga.
Bicara soal kebatinan, Vihara Dewi Kwan Im yang pada hakikatnya adalah tempat beribadah umat Buddha, ternyata juga menampilkan corak budaya yang beragam. Tampilan ini bisa kita nikmati sebelum dan sesudah menapaki anak tangga altar utama, yakni altar Sang Dewi. Di sinilah tempat terbaik untuk menambah koleksi foto Instagram kita 😀
Kita juga bisa menemukan ragam sensasi yang memanjakan mata, saat tiupan sejuk angin laut menemani kita mengamati altar Buddha Julai, Phra Phrom (Four Face Buddha), Eyang Semar, Prabu Siliwangi, serta pedepokan Nyai Roro Kidul. Keberadaan foto ulama di pedepokan, seolah hendak menyampaikan bahwa wihara ini terbuka bagi seluruh kebaikan dan kedamaian.
Kebaikan dan kedamaian memang dua syarat utama yang harus diniatkan sebelum berkunjung ke Vihara Nam Hai Kwan Se Im Pu Sa. Sangat dianjurkan agar kita menjaga sikap dan lisan selama berada di kuil. Supaya kita juga bisa menghormati mereka yang sudah mengajarkan arti kebaikan dan kedamaian. Yap, sampai berjumpa dalam damai, ya! ^_^
Yesss saya sudah pernah ke pantai ini. Pelabuhan Ratu. Sekarang pengennya ke Karimun Jawa ☺
Aaah Karimun Jawa juga bagus yaaa 😀
Bagus ya wiharanya di perbukitan menghadap ke laut.. Mirip kayak pura di Bali.. 🙂
Iya Mbak 🙂
wah baru tahu ada vihara di sanaa , dan aku suka sekali lihat vihara, kesannay meriah dg warna yang terang
Iya mbak, saya juga baru tahu hehe