Memang nggak salah ya kalau buku Totto Chan best seller banget. Bahkan sampai saat ini, masih banyak aja yang jual. Padahal konon, ini buku lama. Tapi wajar aja banyak yang nyari. Secara saya pun tergiur dengan review yang bilang buku ini bagus banget.
Tak disangka, saya malah dapat bukunya dari teman sebagai hadiah 😍 Padahal dulu sempat punya ebooknya, cuma dasar saya yang nggak nyaman baca buku digital. Masih nahan-nahan aja buat beli buku fisiknya. Eh Alhamdulillah, rezeki memang nggak diduga hehe. Saya malah dapat gratis 😁
Seperti biasa ya, saya nggak akan review bukunya di sini. Karena sudah saya ulas di blog buku.
5 bintang sempurna untuk buku Totto Chan
5 BINTANG sempurna untuk buku ini! Soal terjemahan yang enak banget buat dibaca. Cerita yang nggak membosankan. Dan yang paling pertama adalah, benarlah kalau buku ini bisa juga dibilang sebagai buku parenting. Sangat cocok bagi orang tua.
Itulah yang membuat saya nggak mau menghibahkan buku ini pada siapapun. Bahkan untuk meminjamkannya saja mungkin saya harus mikir berkali-kali hehe.
Buku Totto Chan memberikan saya pemahaman baru
Apa yang saya tangkap dari buku Totto Chan? Sebetulnya banyak. Tapi yang paling saya ingat adalah saat kepala Totto Chan selalu bilang bahwa Totto Chan itu anak yang baik. Mungkin diterapkan juga untuk anak-anak lainnya. Hingga akhirnya, semua anak didiknya tumbuh menjadi orang dewasa yang berhasil karena bisa meraih cita-citanya.
Ini jadi pemahaman bagi saya, bahwa label “anak baik” atau label-label kebaikan yang diberikan pada anak, akan memberikan sugesti positif. Sehingga anak akan menjalani hidupnya dengan positif karena dia merasa dipercaya. Baik oleh orang tua, guru di sekolah, maupun orang-orang di sekitarnya. Pada akhirnya, si anak akan lebih percaya diri. Rasa percaya diri inilah yang membuat mereka bisa meraih impian-impiannya.
Teguran bagi saya untuk meninggalkan kata-kata negatif untuk anak
Dan sikap kepala sekolah Totto Chan tersebut, jadi teguran juga buat saya. Selama ini kalau melihat anak-anak aktif, biasanya saya cuma ngomong, “duh Emir nggak bisa diem. Duh Elis, yang anteng dong.” Atau yang lainnya yang negatif 😞 Padahal ngeri juga kalau membayangkan label-label negatif ini bisa terbawa sampai seterusnya hingga mereka menjadi anak yang tidak percaya diri saat dewasa, hiks.
Makanya saya bersyukur banget bisa ketemu dan diizinkan baca buku Totto Chan. Buku ini memberi saya perspektif baru bahwa “berikanlah anak-anak label yang positif. Percaya pada mereka, bahwa mereka bisa melakukannya.”
Anak-anak aktif ya memang karena dia sedang memperhatikan sekitarnya. Selalu mau bermain karena mereka sedang belajar sesuatu dari apa yang dilakukannya.
Sugesti positif untuk anak, juga berpengaruh pada sugesti diri sendiri sebagai orang tua
Alhamdulillah, perlahan saya mulai mensugesti diri untuk selalu berusaha memberikan anak-anak label yang hanya positif-positif saja. Seperti misal saya selalu bilang sama Emir Elis, “Emir Elis anak baik ya.” Kalau mereka sangat aktif, “wah anak Bunda aktif dan kreatif ya.”
Percaya atau tidak, ternyata dengan berkata-kata baik seperti itu, memberi kesejukan juga pada hati saya sendiri. Yang tadinya mau kesal karena mereka tidak bisa diam, jadi lebih bisa nerimo. Lebih paham bahwa memang itulah fasenya mereka.
Sangat direkomendasikan untuk para orang tua dan guru
So, saya akan sangat merekomendasikan buku ini khususnya untuk para orang tua dan guru-guru. Sebab dari buku ini kita bisa banyak belajar tentang menghadapi anak-anak dengan cara yang baik.
Seperti yang selalu dikatakan kepala sekolah Totto Chan untuk orang-orang dewasa dalam menghadapi anak,
“Serahkan mereka kepada alam,” begitu katanya. “Jangan patahkan ambisi mereka. Cita-cita mereka lebih tinggi daripada cita-cita kalian.” (hlm. 257)
Dan juga seperti yang dikatakan Totto Chan untuk kepala sekolahnya,
Dia yakin, setiap anak dilahirkan dengan watak baik, yang dengan mudah bisa rusak karena lingkungan mereka atau karena pengaruh-pengaruh buruk orang dewasa. Mr. Kobayashi berusaha menemukan “watak baik” setiap anak dan mengembangkannya, agar anak-anak tumbuh menjadi orang dewasa dengan kepribadian yang khas. (hlm. 251)
Saya sering bilang anak saya 'manja bgt sii nak'' itu termasuk negatif atau positif yak??
Hehe tergantung hati orang tua yang bilang. Apakah manja yg dimaksud hanya sbg lucu-lucuan aja. Atau manja yg negatif :))
Aku dulu pernah baca tapi ciyus aku lupa isinya gimana. Duluuuu banget jaman aku sekolah.
Dan ternyata diingatkan kembali di postingan ini. Jadi pengen baca lagi, soalnya lagi program anak. Doakan berhasil ya…
Lagi pengen baca hal-hal yang positif. ^^
Wah iyakah? Program anak seperti apa maksudnya Mbak? Semoga berhasil ya 🙂
setuju mbak, buku ini emang bagus banget.
intinya, setiap anak lahir ke dunia dengan fitrahnya untuk jadi baik ya.
kadang label, lingkungan, dan cara mendidik orangtua saja yang kadang bisa merubah anak.
Betul Mbak. Pengaruh sekali label itu 🙁
Amu penasaran sama buku ini, tapi mau ngabisin yang belum kebaca dulu di rumah yang beli dari tahun lalu, baru beli lagi
Hihi iya Mak buku ini bagus banget. Rekomenlah pokoknya 🙂
Lugas dan sederhana. Saya belum habis sih bacanya, yg softcover, tapi cukup terharu pertemanan toto-chan dengan anak yg mengalami polio. Duh, sempat kaget pas baca ternyata ada yg ngangkat tema seperti ini dan di Jepang dan juga buku ini termasuk buku novel yang cukup tua. Ceritanya ternyata sepanjang masa.