Remaja ngomongin agama?Nyambung gak, sih?
Realistis saja, tantangan zaman begitu besar, menuntut remaja pandai-pandai gaul-sekaligus jaga diri. Nggak tanggung-tanggung. Mulai dari urusan pergaulan muda-mudi (istilahnya seventies banget, ya!), jerawat, jomblo, antara yang ganjen dan ekspresif, narkoba, sampai persiapan menjadi manusia seutuhnya! Selama ini kagak utuh, ape?)
Remaja ngomongin Islam? Memang perlu, sih, tapi bukan untuk menghalal-haramkan pergaulan zaman sekarang, melainkan untuk memberi gambaran “tujuan besar” hidup kita di masa depan. Sebab, segalanya dimulai saat remaja. Kalau masa remaja rusak, siapa menjamin masa depan tidak ikut rusak, setidaknya kita akan lebih siap menyongsong masa depan. Tentu saja dengan mengikuti aturan dari Islam.
By the way, apa Islam punya perhatian pada remaja, seh? Soalnya, kalau ngomongin Islam kan selalu dan selalu… yang digosipin tentang surga dan neraka, tentang amalan baik amalan buruk, tentang kwartet jin-syetan-iblis-malaikat… Nggak in banget, gitu loh! Remaja kan maunya bicara fashion, trend, lifestyle… en yang… gitu deh!
Eit! Tunggu dulu! Siapa bilang Islam nggak perhatian sama remaja? Ini buktinya. Buku yang membincang remaja dari kacamata Islam, dan membuktikan bahwa Islam Gue Banget! Membahas dinamika remaja dengan bahasa yang fun, namun dalam. Nggak kacangan!
Nah, mudah-mudahan buku ini dapat memberi sedikit guidance buat kamu biar nggak jutex ‘en jayus banget! Gimana sih menjadi remaja itu? Masalah apa aja sih yang biasa dihadapi remaja? Mau tahu jawabannya? Baca aja, deh, bukunya!
Islam tidak mengenal konsep remaja karena manusia diukur dari kemampuannya memikul tanggung jawab agama dan sosial (ukuran itu adalah akal dan kedewasaan), bukan sekedar perkembangan psikologis, biologis, atau sosialnya.
- Yang pertama, tanggung jawab terhadap agama. Kita adalah sebaik-baik manusia, tenaga dan pikiran kita masih segar, semangat pun masih menyala-nyala. So, jadilah kita sebagai generasi penerus bangsa dan agama yang baik 🙂
- Yang kedua, tanggung jawab kemandirian (diri sendiri). Sederhananya, kita mulai belajar mandiri untuk mengurus segala keperluan kita sendiri.
- Yang ketiga, tanggung jawab terhadap keluarga. Apalagi kalo kamu anak tertua, bimbinglah adik-adikmu dengan baik, juga belajar mandiri.
Buku yg sangat penting tuk para remaja nih. 🙂
penting banget mbak 🙂 Makasih sudah berkunjung ^_^