Skip to content

Sohibunnisa

Personal & Lifestyle Blog

  • Home
  • About
  • Disclosure
  • Portfolio
  • My Other Blog
  • Toggle search form
tulisan

Apa yang Kita Tulis, Tidak (Selalu) Sama di Mata Pembaca

Posted on Agustus 29, 2018Agustus 29, 2018 By Ade Delina Putri 4 Komentar pada Apa yang Kita Tulis, Tidak (Selalu) Sama di Mata Pembaca

Saya makin yakin kalau perbedaan di antara manusia itu bukan kalimat klise. Tapi memang nyata adanya. Kita diciptakan dengan otak yang berbeda. Maka persepsi yang timbul pun akan berbeda juga. Termasuk urusan “bahwa apa yang kita tulis, tidak (selalu) sama di mata pembaca.” Rasanya mustahil untuk membuat orang punya persepsi sama dengan kita. Pasti akan selalu ada yang tidak sama, kontra, bahkan sekalipun tulisan kita memuat hal baik, pasti ada saja orang yang pemikirannya lain.

Hanya karena dot, jadi salah fokus

Seperti kemarin saya lihat di Facebook contohnya. Ketika ada teman yang membagikan pengalaman seseorang yang makan daun kelor dan setelahnya mendapat manfaat ASI yang melimpah. Kelihatannya pengalaman tersebut baik. Dan seharusnya kita berterima kasih karena mendapatkan tips dari si penulis. Tapi dalam salah satu pengalamannya, penulis menampilkan video bayinya yang sedang minum ASI perah dengan dot. Ya, sudah bisa ditebak, orang-orang malah fokus dengan dotnya. Menyalahkan si penulis artikel kenapa harus media dot. “Dot bikin bingung puting.” Dan bla bla bla komentar lainnya.

Padahal mungkin apa yang salah dengan dot? Perkara bingung puting itu kan tidak bisa disama ratakan. Ingat, bahwa setiap anak berbeda *eh kok malah jadi sewot haha.

Nah maksudnya di sini seringkali kita salah fokus. Si ibu yang sama sekali tidak berniat sharing tentang dot, berharap orang-orang bisa mengambil manfaat daun kelor, malah jadi dibully dengan hal yang mungkin di luar dugaan dia. Hiks, kadang apa yang kita pikir baik, bisa jadi berbeda dengan yang ditangkap orang lain 😔

Tulisan kita menjadi ajang untuk lapang dada

Hal seperti ini yang mungkin bisa mengingatkan kita untuk lebih berhati-hati sekali sebelum membagikan sesuatu. Sekali lagi, apa yang menurut kita baik, belum tentu begitu pula jika dipandang oleh orang lain.

Mungkin kita harus tahu tipical, stereotipe orang-orang di negeri kita seperti apa. Hal-hal apa saja yang biasanya jadi perdebatan. Karena dengan tahu ini, kita bisa lebih mawas diri. Dalam artian menjauhi yang sekiranya bisa menjadi boomerang bagi kita sendiri.

Tapi, apapun itu, kodratnya memang sudah tidak bisa kita ubah. Sudah sunnatullah nya begitu. Kita tidak bisa menyenangkan semua orang. Jadi ya, mau menulis apapun kalau memang menurut kita baik dan terpenting tidak merugikan orang lain, sah-sah saja.

Hanya saja, kita harus siap dengan segala konsekuensinya. Kalau apa yang kita sampaikan ternyata tanggapannya tidak sesuai ekspektasi kita.

Ya, tulisan, dan hal-hal yang kita bagikan di blog, media sosial, atau media manapun yang sudah kita publikasi, mungkin bisa jadi ajang kita untuk belajar menjadi lapang dada. Bahwa dunia ini akan selalu punya perbedaan. Dan dunia tidak selalu sesuai dengan harapan kita 😊

Kontemplasi, Media Sosial, Menulis Tags:ekspektasi, media cetak, Media Sosial, Menulis, perbedaan, tanggapan, tulisan

Navigasi pos

Previous Post: Beli Pulsa dan Paket Internet di Traveloka, Gampang dan Murah!
Next Post: Tidak Ada yang Namanya Tidak Sempat

Related Posts

Walau Bukan Buku Tunggal, Saya Bahagia Nama Saya Pernah Terpampang di Buku #ODOPISB
Saya Tak Suka, Bukan Berarti Saya Bisa Menghakimi #ODOPISB
strong why #LoQLC: Menemukan Diri Sendiri dan Menjawab Strong Why #LoQLC
kelas menengah Hidup di Kelas Menengah yang Benar-benar di Tengah Kontemplasi
Belajar Sadar dan Hening dari Mas Adjie Santosoputro #ODOPISB
HEY DISKON, Emang Sepenting Apa Sih Kamu? Kontemplasi

Comments (4) on “Apa yang Kita Tulis, Tidak (Selalu) Sama di Mata Pembaca”

  1. adi pradana berkata:
    Agustus 31, 2018 pukul 8:46 am

    Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikan itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui. (Terjemah QS. Ar-Ruum: 22)

    Dengan perbedaan sudut pandang dari masing2 personal inilah, bukti kekuasaan Allah, sesuai dengan QS. Ar-Ruum: 22 tersebut.

    Balas
    1. Ade Delina Putri berkata:
      Agustus 31, 2018 pukul 7:42 pm

      Masya Allah, terima kasih atas pengingatnya Mas 🙂

      Balas
  2. Ping-balik: Di Dunia Ini Tidak Ada Teori Manusia yang Saklek Lho
  3. Akarui Cha berkata:
    Februari 7, 2019 pukul 7:33 pm

    Terima kasih banyak atas sharing nya. Iya juga ya. Kita nggak bisa selalu memaksa sudut pandang kita bagi pembaca.

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter

Archive

Popular Posts

  • Ketegaran dari : Pudarnya Pesona Cleopatra
  • Ade Kecil yang Suka Menari
  • Belanja Online Jadi Lebih Mudah dan Cepat dengan Aplikasi Mobile Prizeza Indonesia
  • Bukan Pemimpin yang Harus Berubah, Tapi Diri Kita Sendiri
  • Serba-serbi Menjadi Pendatang di Jawa Timur

Category

  • #BPN30DayChallenge2018
  • #GakPaham
  • #LoQLC
  • #ODOPISB
  • Beauty
  • Blog
  • Event
  • Film
  • Food
  • Kontemplasi
  • Kontes
  • Media Sosial
  • Menulis
  • My Story
  • ODOP
  • Review
  • Tekno
  • Tips
  • Traveling
  • Uncategorized

Search

Copyright © 2025 Sohibunnisa.

Powered by PressBook Masonry Blogs