Saya lagi baca buku Totto-chan’s Children. Di dalamnya Totto-chan menyinggung sedikit “Kok hidup rasanya nggak adil. Di sana kita bebas mau makan apa saja. Kenapa kok di sini (di negara miskin) justru semua bingung mau makan apa karena nggak ada yang bisa dimakan.” Kurang lebih begitulah. Yang saya garis bawahi di sini, “Hidup ini adil nggak sih?”
Pertanyaannya sama seperti salah seorang blogger yang bilang bahwa hidup ini nggak adil. Ya sama aja, kenapa aku begitu, sementara dia begitu. Belum lagi seorang teman yang juga bilang, hidup seperti ada ketimpangan. Karena kita di sini nyaman, sementara orang-orang di sana saja bingung mau tidur di mana karena nggak punya tempat tinggal.
Padahal kalau saya bilang, semua hanya tentang persepsi kita sendiri. Saya pribadi bilang bahwa TIDAK ADA hidup yang TIDAK ADIL.
Semua manusia punya kapasitas
Kenapa? Kalau kita merasa orang lain kok kaya dan bisa menikmati uang sesukanya. Sementara kita di sini harus bekerja keras, maka itulah jalan kita. Jalan si orang kaya pun pasti akan ada sendiri. Kalau kita di sini bisa hidup nyaman, sementara ada yang makan dan tidur saja bingung, itu pun sudah ada garis hidupnya sendiri. Artinya, semua akan punya kapasitasnya masing-masing. Semua akan punya ujian dan bahagianya sendiri.
Sama seperti yang pernah saya bahas di postingan Tentang Rezeki dan Kapasitas Manusia. Allah pasti sudah menakar rezeki sesuai dengan kemampuan manusia. Dalam konteks ‘hidup tidak adil’ ini, tidak hanya rezeki, tapi juga berupa ujian dan kebahagiaan. Pun Allah pasti sudah menakar kemampuan umat-Nya.
Allah tidak mungkin menciptakan bahagia tanpa ujian. Tidak ada manusia yang sempurna bahagianya dan sempurna deritanya. Semua pasti seimbang. Jadi bukan hidup tidak adil. Tapi hidup membawa ujiannya masing-masing.
Hidup ini adil
Allah pasti sudah menakar sesuai kemampuan umat-Nya kok. Kalau terlalu kaya seperti si A bisa jadi kita nggak sanggup. Kalau terlalu pintar kayak si B, bisa jadi kita malah sombong. Kalau si C hidup nyaman seperti kita, bisa jadi memang bukan itu yang Allah gariskan.
Yakin saja Allah tidak pernah tidur kok. Kalau pun ada manusia yang di dunianya miskin sekali, menderita seumur hidupnya, seolah kita lihat dia tidak pernah bahagia, siapa tahu dia justru diberikan kekuatan sabar yang luar biasa oleh Allah. Alhasil Allah kasih kenikmatan di akhiratnya, di surga. Wah Masya Allah.
Kita manusia penglihatannya memang terbatas. Maka dari itu kita tidak bisa menghakimi bahwa hidup itu tidak adil. Sebab sama saja dengan mengingkari adanya Allah. Tidak percaya dengan Allah 🙁 Padahal sudah dikatakan Allah Maha Adil.
Apalagi kalau kita hanya sekedar lihat tampilan luar. Di media sosial. Apa yang dia tampilkan secara fisik. Seolah dia bahagia padahal dia juga punya ujian.
Dunia kita hanya sementara
Yakinlah, bahwa tidak ada yang tidak adil. Hidup ini adil. Semua perbedaan itu memang sudah fitrah kehidupan kita. Tidak mungkin dalam hidup ini semua orang disamaratakan. Kalau begini jadinya ya bukan dunia lagi namanya, mungkin sudah bisa disebut surga saking semua sama bahagianya. Atau disebut neraka karena semua sama menderitanya.
Jika pun kita merasa bahwa terkadang hidup tidak adil, selalu percaya saja bahwa Allah menurunkan ayat,
Kehidupan dunia ini hanyalah main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidakkah kamu memahaminya ? [Al-An’âm/6: 32]
Ya, dunia ini hanya tempat singgah kita. Dunia ini fana. Kebahagiaan, kesedihan, penderitaan, segala kenikmatan yang kita rasakan di dunia ini, semua tidak ada yang kita bawa sampai nanti. Hanya amal-amal kita yang menolong kehidupan kekal kita kelak :’)
Comment on “Hidup ini Adil Nggak Sih? Bagaimana Menurutmu?”