Saya orang yang cenderung tertutup, dan tidak mudah untuk curhat pada orang lain. Itu sebabnya, menulis adalah jalan yang paling saya sukai dari kecil. Dan menemukan blog, seperti membawa saya pada dunia baru untuk memublikasikan apa yang bisa saya bagikan ke dunia yang lebih luas. Ya, saya bangga menjadi seorang blogger.
Perjalanan sejak November 2012 silam, telah membawa saya sampai pada titik ini. Tidak peduli angka, tidak peduli statistik, bahkan tidak mengerti apakah blog bisa menghasilkan atau tidak, saya merasa bebas menulis apa saja. Meskipun akhirnya saya memutuskan untuk terjun memonetisasi blog, sampai detik ini saya tidak mau kehilangan esensi hobi ngeblog. Dimana saya merasa tidak terbebani apapun. Maka wajar kalau blog saya barangkali masih belum sehebat blogger-blogger lain yang memang lebih fokus mengurus blognya 😁
Saya memang belum sampai tahap menjadi seorang narablog sepenuhnya alias full time blogger. Karena toh prioritas utama saya masih menjadi ibu rumah tangga. Dan blog, adalah tempat dimana saya bisa relaksasi dari rutinitas harian. Itu sebabnya saya tidak mau terlalu dibebani dengan banyak hal sehingga blog tidak lagi menjadi asyik nantinya.
Baca: Mengapa Saya Memilih Menjadi Part Time Blogger?
Saya belajar banyak dari blog
Blog membuat saya belajar dari banyak hal. Mempelajari isi blog itu sendiri, membaca postingan-postingan teman komunitas yang seringkali bermanfaat, sampai yang paling saya rasakan dampaknya adalah bagaimana kita menjadikan diri menjadi lebih produktif dengan ngeblog.
Ya, salah satu hal yang paling saya banggakan dari menjadi seorang blogger adalah ketika saya bisa menghilangkan rasa kemalasan saya dengan menulis. Bagi orang mungkin sepele, tapi bagi saya menghilangkan malas itulah yang membuat kita menjadi manusia yang lebih produktif.
Saya menantang diri saya dengan membuat jadwal blog dua hari sekali. Satu di blog ini, dan esoknya di blog saya yang lain. Begitu terus selang-seling selama seminggu penuh saya punya jadwal sendiri. Dengan kata lain, saya menulis setiap hari. Tapi terkadang, saya juga menyimpan banyak draft sehingga bisa tinggal dipublish saja.
Sayangnya, hal itu ternyata hanya berjalan beberapa bulan. Karena belakangan, saya mulai kehabisan ide. Stres rasanya saya tidak bisa menulis apa-apa. Berusaha mencari ide ke sana-ke mari pun tak jua ketemu. Sampai akhirnya, saya mulai introspeksi lagi. Berusaha santai dengan keadaan. Blog tak terisi pun tak apa. Karena toh barangkali saya memang sedang jenuh saja.
Saya bisa mengalahkan diri sendiri dengan blog
Alhamdulillah, di kala itu, ternyata banyak tantangan-tantangan lain justru hadir beriringan. Beberapa komunitas mengadakan challenge one day one post. Dengan mengucap Bismillah, saya pun menguatkan tekad untuk ikut. Apalagi, temanya sudah ditentukan. Wah saya suka sekali. Jelas saya tidak akan kebingungan memikirkan tema.
Saking semangatnya, dalam sehari, jika bisa saya menulis lebih dari satu tulisan. Dua, tiga, pokoknya sesempat saya. Dengan begitu hari esoknya saya tinggal memikirkan tema untuk hari berikut-berikutnya. Dan saya pun bisa lebih santai karena sudah punya tulisan yang tinggal dipublikasi sesuai hari temanya.
Menjelang akhir tahun kemarin, kebanggaan saya yang paling maksimal adalah ketika saya bisa menyelesaikan 30 hari tantangan menulis. Atas dasar ketakutan di awal, tekad yang tiba-tiba menguat karena iri melihat teman-teman lain ikutan, akhirnya saya bisa menyusul tantangan di hari ketiga dengan menulis tema sebelum-sebelumnya, dan menyelesaikan tantangan sebelum hari ke tiga puluh benar-benar berakhir. Masya Allah. Ternyata kekuatan tekad itu benar nyata adanya.
Saya benar-benar dibuat takjub oleh diri sendiri. Tidak ada lagi kata-kata “tidak ada waktu”. Ketika tekad itu dimulai, maka dengan segala cara saya menyempatkan diri. Ketika anak-anak tidur, atau ketika malam semua sudah tidur, saya menulis di blog. Benar, sesungguhnya tidak ada yang namanya tidak sempat. Yang ada kita hanya tidak menyediakan waktu.
Inilah yang membuat kenapa saya bangga menjadi seorang blogger. Bukan semata karena capaian-capaian atas menang lomba atau ketika mendapatkan materi dari blog. Tapi yang lebih besar adalah ketika kita bisa mengalahkan diri sendiri dari rasa kemalasan yang mendera.
Saya punya tekad sejak awal ngeblog. Dimana setiap bulan, HARUS ADA tulisan di blog ini. Bahkan satu pun tak apa. Tapi ternyata, tekad itu malah membawa saya menjadi orang yang lebih produktif dengan seringnya ide yang hadir untuk ditulis di blog.
Di era digital, kita perlu punya tujuan
Saya sadar, jika di era digital sekarang kita tak punya pegangan, maka bisa saja kita terombang-ambing dan larut dalam hal-hal yang tak berguna. Menggunakan smartphone hanya untuk ngegame, mantengin media sosial gosip atau akun-akun tak berfaedah, atau mungkin hanya chattingan haha-hihi di grup yang sama sekali tidak ada tujuannya. Sungguh bukan itu yang saya inginkan. Saya tidak ingin waktu terbuang sia-sia begitu saja. Dan Alhamdulillah ternyata jalan saya ada di blog salah satunya.
Menjadi seorang blogger juga membawa saya pada hal-hal lain. Berkawan dengan komunitas-komunitas penulis dan blogger yang membawa manfaat. Memaksimalkan media sosial dengan hal-hal positif. Bahkan menjadi seorang bookstagrammer alias memosting buku di Instagram juga berawal dari menjadi blogger buku. Ya, saya masih punya blog buku hehe.
Blog membuat saya menjadi lebih produktif
Saya punya empat blog. Keempatnya hingga kini masih aktif. Kenapa punya empat, karena saya memang ingin memisahkan tulisan-tulisan saya sesuai kategorinya masing-masing. Gaya hidup, dimana saya bebas menulis tentang keseharian saya atau review dan tips-tips yang berhubungan dengan lifestyle. Parenting, dimana saya bisa menulis tentang anak, keluarga, pengasuhan hingga kehidupan rumah tangga. Buku, tempat dimana saya bisa mencurahkan segala hal tentang buku dan kesan saya terhadap buku-buku yang saya baca. Dan kumpulan kutipan-kutipan yang saya buat sendiri atau kutipan dari buku dan orang-orang yang menginspirasi yang merasa perlu saya abadikan.
Maka jika sekali lagi ditanya apa yang membuat saya bangga menjadi seorang blogger? Adalah ketika saya bisa mengalahkan diri sendiri dengan menjadi orang yang lebih produktif.
Resolusi blog di 2019
Dan di 2019 ini saya sudah membuat tabel di jurnal untuk progress ngeblog saya. Saya sudah menulis apa saja, untuk blog apa, dan kapan waktu menulis dan tampilnya. Selain itu saya juga membuat progress untuk pekerjaan dari blog yang termasuk besar jumlah penghasilannya. Ini semua saya bikin semata untuk catatan pribadi saya. Yang barangkali bisa saya gunakan untuk mengamati sejauh mana kemajuan saya dalam ngeblog. Dan bisa dijadikan evaluasi untuk ke depannya. Serta menghitung keuangan yang masuk agar lebih teratur.
Di 2019, saya juga berniat untuk terjun ke kompetisi blog lagi. Rindu rasanya bersaing dengan blogger-blogger lain. Mengasah kemampuan diri. Barangkali di tahun ini banyak hal yang harus saya pelajari. Fotografi, video, dan infografis, sampai hal-hal pendukung tulisan blog lainnya.
Dan semoga, niat saya untuk bisa berkumpul bersama komunitas blogger secara offline juga bisa tercapai di tahun ini. Aamiin Aamiin ya Rabbal Alamin.
Saya bersyukur menjadi seorang blogger. Bahkan saya berniat, sampai kapan pun saya akan tetap menulis di blog. Bahkan jika kelak saya sudah tidak ada, bloglah yang akan menjadi rekam jejak saya di dunia digital 😊 Yang semoga tulisan-tulisan di dalamnya mengandung manfaat bagi banyak orang.
Well, jika ingin waktumu menjadi lebih produktif, maka menjadi seorang blogger bisa menjadi langkah awalnya 😊
Semangat mbak, semoga ngeblognya makin produktif.
Terima kasih Mbak 🙂
Emang ngeblog bisa menghasilkan banyak benefit kok, aku jg merasakannya bngt, tp butuh komitmen itu berat jenderal
Betul. Berat. Makanya harus seneng jalaninnya 😀
Hai mbak salan kenal yaaa, emang klo udh menjadi blogger itu harus lebih produktif, tpi klo aq masih susah bagi waktunya mbak,,ditunggu tipsnya nih hehe
Saya sudah pernah kok nulis. Coba dicari aja di blog ini 🙂
Bener banget. Tantangan harus menulis artikel di blog setiap hari itu membuat diri sadar kalau sebetulnya nggak ada yang namanya “nggak ada waktu”. Yang ada adalah minat dan kemauan. Semangat ya Mbak!
Iyes. Semangat juga Mbak! ✊
Hello Salam kenal,
Sama nih Kita. Kadang saya ngerasa, walau belum pernah ketemu orangnya,tapi dengan baca blog nya jadi kayak udah jadi Teman lama. Saling nyapa, silaturahmi walau dalam dunia Maya.
Saya jg ibu rmh Tangga Dan nyambi ngeblog. Rasanya dgn punya blog bisa menjernihkan pikiran yg biasanya kusut di rumah Aja. Apalagi kalo belum ada anak.
Semangat nulisnya. Dan Salam kenal 🙂
Semoga kapan2 Kita bisa ketemu ya Dan silaturahmi forum blogger.
Halo salam kenal juga Mbak Lana 🙂 Semangat ngeblognya ya 😀
Aamiin semoga bisa bertemu ya 😀
Pemikiran yang bagus, Mbak. Aku juga sedang belajar menulis di blog.
Salam kenal ya
Salam kenal juga 🙂
Semangat Mas
Iya mbak bener banget, blog membuat kita makin produktif yah mbak. Semangaattttt 🙂
Semangat Mas! 😀
Setuju mba. dengan Blog bisa mengalahkan diri sendiri. Semangat untuk revolusi 2019 mba
Btw, salam kenal
Terima kasih Mas 🙂
Salam kenal juga ya
selamat mak udah ngelewatin batas diri, makin kece di 2019 yakkk
Aamiin. Terima kasih, Mak 🙂
aku udah sekian tahun vakum nge blog,,,mulai 2019 ini smoga bisa nge blog lagi hiks ..doakan ya mak..
Hai mba Ade, salam kenal. Wah, kita ternyata punya alasan yang mirip ya saat terjun ke dunia blog, hehehe. Yuk, makin produktif mba 😀 Sejatinya seorang narablog juga harus tetap terus belajar, berkembang, dan bermanfaat 🙂 Kutunggu tulisan inspiratif lainnya 🙂
Wah toss hehe
Terima kasih ya. Semangat juga untuk Mbak Nabilla 🙂